Rasio kompresi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mouche (bicara | kontrib)
JamesP (bicara | kontrib)
k fixed typo
Baris 3:
Dalam mesin piston, rasio yang dimaksud adalah rasio antara volume [[silinder (mesin)|silinder]] dan ruang bakar ketika [[piston]] berada di [[titik mati bawah]] dan volume ruang bakar saat piston berada di [[titik mati atas]]. <ref> {{Citation | Terakhir = Encyclopædia Britannica | Title = Rasio kompresi | Url = http://www.britannica.com/EBchecked/topic/130313/compression-rasio | Accessdate = 2009-07-21}} </ref>
 
Misalnya, silinder dan ruang bakar dengan piston di bawah berisi 1000 & nbsp; cc udara. Ketika piston telah pindah ke atas silinder, dan volume tersisa dalam kepala atau ruang bakar menjadi 100&nbsp;cc, maka rasio kompresi akan proporsional digambarkan sebagai 1000: 100, atau dengan pecahan pengurangan, rasio kompresi 1:10.
 
Rasio kompresi tinggi diinginkan karena memungkinkan mesin untuk mengekstrak energi mekanis lebih dari massa [[campuran udara-bahan bakar]] karena lebih tinggi [[efisiensi termal]]nya. Hal ini terjadi karena mesin pembakaran internal adalah [[mesin panas]] dan efisiensi yang lebih tinggi tercipta karena rasio kompresi yang lebih tinggi memungkinkan suhu pembakaran yang sama dicapai dengan lebih sedikit bahan bakar, sementara menciptakan siklus ekspansi lebih panjang dan menciptakan output daya lebih mekanis dan menurunkan suhu buangan. Mungkin lebih mudah menganggapnya sebagai "rasio ekspansi", karena ekspansi yang meningkat akan mengurangi suhu gas buang dan energi yang terbuang ke atmosfer. Mesin diesel sebenarnya memiliki tinggi suhu puncak pembakaran dibandingkan mesin bensin, tetapi ekspansi yang lebih besar berarti membuang panas lebih sedikit di saluran buangan.