Supernova 3: Petir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
StGun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rudyindarto (bicara | kontrib)
Baris 14:
'''''Supernova 3: Petir''''' adalah novel [[fiksi ilmiah]] karangan [[Dewi Lestari|Dee]] yang diterbitkan pada tahun [[2004]]. Novel ini merupakan bagian ketiga dari novel ''[[Supernova (novel)|Supernova]]''.
 
== SinopsisAlur ==
Pasangan [[gay]] Dimas dan Reuben merayakan hari jadi mereka yang ke-12 pada tahun 2003 dengan berbagai keretakan dan ketegangan, dimulai ketika Reuben melupakan tanggal hari jadi mereka, hingga Dimas yang memutuskan untuk tidak memberikan kado kepada Reuben. Saat termenung bersama laptop-nya di sebuah kafe di [[Jakarta]], Dimas menerima sebuah surel dari Gio Alvarado dengan judul "Diva Anastasia", seseorang yang pernah menjadi tokoh yang ia dan Reuben garap dua tahun yang lalu. Gio memberitahukan hilangnya Diva di [[Hutan Amazon]] dan mengharapkan bantuan dari orang-orang yang kontaknya Diva catat. Dimas memutuskan untuk memberitahukan perihal ini kepada Reuben.
Inilah episode ketiga dari serial Supernova yang terbit pertama kali akhir tahun 2004. Berbeda dengan episode-episode sebelumnya yang memuat aneka lokasi di muka Bumi, PETIR hanya mengambil lokasi di [[Bandung]], [[Jawa Barat]]. Tokoh sentral yang diceritakan dalam episode ini bernama Elektra Wijaya, seorang anak keturunan [[Tionghoa]] yang tinggal sebatang kara di rumah tua warisan ayahnya, seorang ahli elektronik bernama Wijaya.
 
Cerita beralih ke dua tahun sebelumnya, 2001. Elektra adalah seorang wanita muda [[Tionghoa-Indonesia]] yang baru saja kehilangan ayahnya, Wijaya atau "Dedi", oleh [[stroke]]. Ia terpaksa hidup sebatang kara sembari menyelesaikan administrasi-administrasi toko elektronik keluarga Wijaya, "Wijaya Elektronik" yang berlokasi di rumah Belanda turun-temurun mereka yang terletak di [[Kota Bandung]], "Eleanor", karena kakaknya, Watti, sudah pindah dengan suaminya, Atam, ke [[Tembagapura]]. Elektra menceritakan lika-liku keluarganya, mulai dari wafatnya ibunya yang membuatnya bersama Dedi menjadi jarang ke [[gereja]], Dedi yang tersetrum listrik berkekuatan tinggi hingga dapat menyentuh listrik tanpa terluka, kehidupan penuh romansa Watti yang berakhir dengan keputusannya untuk [[Mualaf|pindah agama]], serta penyakit aneh Elektra sendiri yang Dedi sebut sebagai [[epilepsi]] dan ketertarikannya dengan [[petir]].
Elektra yang pendiam dan kuper selalu hidup dalam bayang-bayang popularitas kakaknya, Watti. Setelah Watti menikah dan pindah tempat tinggal, Elektra dengan segala kepolosannya mulai menata hidupnya di Bandung dengan berbagai macam cara. Revolusi terbesar Elektra terjadi ketika akhirnya ia bertemu dengan Mpret, seorang 'penjahat' internet yang punya jaringan pergaulan sangat luas. Mereka merombak rumah Elektra menjadi [[Warung Internet|warnet]] paling terkenal di Bandung bernama Elektra Pop.
 
Hidup Elektra yang penuh kebosanan diguncangkan ketika ia menyetrum seorang dukun wanita yang ia harapkan dapat menyembuhkan epilepsinya, beserta surat dari sekolah dukun yang ternyata adalah [[hoax]]. Meski begitu, kejadian tersebut mempertemukannya dengan Ibu Sati, seorang praktisi [[yoga]] asal [[India]] yang mengajarinya meditasi. Suatu hari, Elektra bertemu dengan teman kuliahnya, Beatrix, yang mengenalkannya pada [[obrolan daring]]. Dengan bantuan asisten Beatrix, Kewoy, Elektra menggunakan piutang Dedi untuk membeli sebuah komputer pribadi. Didorong oleh saran Ibu Sati, Elektra memutuskan untuk membuka perusahaan swasta yang melayani internet, [[PlayStation]], ''home theater'', dan makanan. Kewoy menyarankan temannya, Toni alias "Mpret", untuk membatu Elektra mengurus perusahaan tersebut, ditambah lagi dengan teman lama Mpret, Mi'un, dan Pak Yono yang berdagang mi. Kelanjutan usaha tersebut membutuhkan renovasi besar-besaran Eleanor dan penggantian namanya dari "Wijaya Elektronik" menjadi "Elektra Pop". Tak diduga, Elektra Pop langsung menuai popularitas di seluruh Bandung, berkat ulasan dari mulut ke mulut yang baik dan koneksi Mpret yang luas.
Namun pertemuan Elektra dengan Ibu Sati, seorang ibu misterius keturunan [[India]] yang mengajarkannya menjadi seorang terapis listrik, yang lantas mengubah total hidupnya. Elektra menemukan potensi besar dalam dirinya yang selama ini tidak ia tahu. Dan petualangannya tidak berhenti sampai di sana. Pada ujung cerita, Elektra berkenalan dengan Bong, yang akan segera mempertemukannya dengan Bodhi ([[Supernova 2: Akar]]).
 
Ditengah puncaknya popularitas, Elektra tiba-tiba mulai menunujukkan tanda "epilepsi"-nya; ketika Kewoy, Mpret, Mi'un, dan Pak Yono hendak membawanya ke rumah sakit, ia malah menyetrum mereka. Elektra menghubungi Ibu Sati yang memberitahu Elektra bahwa dia bukan terkena epilepsi, melainkan ia adalah konduktor listrik yang ampuh; ia dapat menyerap dan mengeluarkan listrik dalam ketegangan yang sangat besar. Setelah latihan dengan Ibu Sati, Elektra mulai menunjukkan kemampuannya mengendalikan listrik untuk menyembuhkan orang yang berefek samping pada pembacaan ingatan mereka, namun Mpret tidak menyetujui perpindahan ini dan memulai percekcokan hingga ia akhirnya menjauhi Elektra.
Meski terkesan ringan dan sarat humor, PETIR justru banyak menuai pujian dari kalangan kritikus dan sastrawan.
 
Saat [[Idul Fitri]] 2002, Elektra mengetahui bahwa Mpret menjauhinya karena ia ingin memindahkan perusahaan PlayStation-nya ke [[Kota Tasikmalaya]] supaya Elektra dapat melanjutkan usaha penyembuhannya. Mereka berdua akhirnya berbaikan. Dari Mi'un, Elektra mengetahui latar belakang Mpret: dia berdarah [[Bangsa Italia|Italia]]-[[Orang Sunda|Sunda]] dan dikenal sebagai anak nakal semasa sekolah meskipun dia memiliki IQ 170 dan memikat hati banyak gadis. Pada perayaan ulang tahun Mpret yang disusun oleh Mi'un, Elektra terkejut ketika ia membaca pikiran Mpret dan mengetahui bahwa Mpret menyukainya.
 
Dalam epilog, cerita kembali ke tahun 2003. Elektra Pop dikunjungi oleh sepupu Mpret, Bong, yang sudah tidak ia lihat selama dua belas tahun. Saat reuni, Bong bertemu Elektra dan memintanya untuk membantu temannya yang sedang kesulitan.
 
{{buku-stub}}