Hipoksia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BayuAH (bicara | kontrib)
k simpan
BayuAH (bicara | kontrib)
k simpan
Baris 1:
'''Hypoxia Symptom''' yaitu kondisi sindrom kekurangan [[oksigen]] pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian. Pada kasus yang fatal dapat berakibat [[koma]], bahkan sampai dengan kematian. Namun, bila sudah beberapa waktu, tubuh akan segera dan berangsur-angsur kondisi tubuh normal kembali.
 
== Penyebab ==
 
Di dalam tubuh manusia terdapat suatu [[sistem kesetimbangan]] yang berperan dalam menjaga [[fungsi fisiologis]] [[tubuh]] untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Salah satu proses adaptasi yang dilakukan oleh tubuh manusia adalah beradaptasi terhadap perubahan ketinggian yang tiba-tiba. Jika seseorang yang bertempat tinggal di [[Jakarta]] dengan [[ketinggian]] 0 km dari permukaan laut ([[dpl]]) pergi dengan [[pesawat terbang]] ke [[Mexico City]] dengan ketinggian 2,3 km dpl, maka setelah tiba di Mexico City akan merasa pusing, mual, atau rasa tidak nyaman lainnya.
 
Oleh karena itu, kasus Hypoxia ini tidak terjadi pada penduduk setempat yang sudah terbiasa hidup di daerah dataran tinggi tersebut dan bagi pendaki gunung diperlukan pos-pos pemberhentian agar tubuh selalu dapat beradaptasi secara baik terus-menerus.
Baris 10:
=== Kesetimbangan Pengikatan Oksigen oleh Hemoglobin ===
 
Keadaan tersebut dapat dijelaskan berdasarkan sistem reaksi kesetimbangan pengikatan oksigen oleh [[hemoglobin]]:
 
<blockquote>Hb(aq) + O2(aq) ↔ HbO2(aq)</blockquote>
Baris 18:
<blockquote>Kc = [HbO2] / [Hb][O2]</blockquote>
 
Pada ketinggian 3 km, [[tekanan parsial]] gas oksigen sekitar 0,14 [[atm]]; sedangkan pada permukaan laut tekanan parsial gas oksigen sebesar 0,2 atm.
Berdasarkan [[azas Le-Chatelier]], dengan berkurangnya gas oksigen berati kesetimbangan akan bergeser ke kiri, dan berakibat kadar HbO2 di dalam [[darah]] menurun. Akibat yang ditimbulkan dari keadaan tersebut, suplai oksigen ke seluruh jaringan akan berkurang. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya rasa mual dan pusing, serta perasaan tidak nyaman pada tubuh.
Kondisi tersebut akan mengakibatkan tubuh berusaha beradaptasi dengan memproduksi hemoglobin sebanyak-banyaknya. Dengan meningkatnya konsentrasi hemoglobin akan menggeser kembali kesetimbangan ke kanan dan HbO2 akan meningkat kembali seperti semula. Penyesuaian ini berlangsung kurang lebih 2-3 minggu.
Dari penelitian, diketahui bahwa kadar hemoglobin rata-rata penduduk yang bertempat tinggal di dataran tinggi akan memiliki hemoglobin lebih tinggi daripada penduduk yang bertempat tinggal di dataran rendah.