Kali Ijo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
==Pemanfaatan==
Penduduk di sepanjang Sungai Ijo memanfaatkan untuk sumberdaya perikanan baik secara tradisional dengan cara memancing atau menjala. Dibagian muara digunakan untuk pelabuhan pendaratan ikan bagi nelayan pesisir selatan [[Kabupaten Cilacap]] bagian timur serta [[Kabupaten Kebumen]] bagian barat. Selain itu juga terdapat sebuah obyek wisata Pantai Ayah, salah satu obyek wisata andalan [[Kabupaten Kebumen]]<ref>[http://www.kebumenkab.go.id/index.php/public/potenda/detail/3 Pantai Ayah - Kebumen]</ref> serta obyek wisata baru berupa Wisata Edukasi Hutan Mangrove Logending yang berada tak jauh dari [[Pantai Ayah]]. Hutan Mangrove Logending memiliki luas sekitar 50 Ha dan masih akan diperluas lagi. Keberadaan Hutan Mangrove Logending tak bisa dilepaskan dari inisiatif Sukamsi warga Desa [[Ayah, Ayah, Kebumen|Ayah]], Kecamatan [[Ayah, Kebumen|Ayah]], [[Kabupaten Kebumen]] yang tahu daerahnya rawan tsunami, abrasi, erosi dan banjir. Momen [[Tsunami]] Pangandaran 2006 yang begitu parah menerjang [[Pantai Ayah]], mendorong Sukamsi makin mantap menanami sepanjang Muara dengan pohon mangrove<ref>[http://diasporaiqbal.blogspot.co.id/2015/08/menerobos-hening-mangrove-logending.html Menerobos Hening Mangrove Logending]</ref>. Besarnya debit air Sungai Ijo juga dimanfaatkan untuk pengairan/ irigasi melalui beberapa pintu air atau bendung seperti Bendung di Dusun Tambakwringindesa, Desa [[Bumiagung, Rowokele, Kebumen|Bumiagung]], Kecamatan [[Rowokele, Kebumen|Rowokele]], [[Kabupaten Kebumen]]. Musim kemarau 2015-2016 membuktikan adanya [[Buaya]] muara di Sungai Ijo. Buaya-buaya tersebut muncul ke permukaan serta berjemur di tepian sungai karena air [[sungai]] yang menyusut drastis saat [[kemarau]] datang.<ref>[http://news.okezone.com/read/2016/02/02/512/1302777/buaya-kerap-muncul-di-sungai-ijo Buaya Kerap Muncul di Sungai Ijo]</ref>
 
 
[[Kategori:Sungai di Jawa Tengah]]