Eko Budiwiyono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Beliau → Dia
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 53:
Eko Budiwiyono menerapkan 5 hal dalam memimpin Bank DKI yaitu Performance, Service, SDM, Good Corporate Governance (GCG), dan Corporate Social Responsibility (CSR).<ref name="Wartaekonomi">[http://wartaekonomi.co.id/berita3586/eko-budiwiyono-optimisme-membangun-bank-dki.html ''Eko Budiyono: Optimisme Membangun Bank DKI'', diakses dari situs Warta Ekonomi]</ref> Dia diberhentikan dari jabatannya sebagai Direktur Utama Bank DKI pada pertengahan 2015 karena kinerja yang mengecewakan.<ref>http://news.metrotvnews.com/read/2015/06/18/137878/kinerja-mengecewakan-ahok-copot-dirut-bank-dki</ref>
 
Namun Eko juga pernah mengalami masa sulit yaitu ketika Bank [[BNI]] terkena kasus pada tahun 2003 silam. Ketika itu, bank ini demikian gencar disorot media dan publik berkenaan dengan kasus pembobolan dana sebesar Rp. 1,7 Triliun yang dilakukan dengan modus kredit ekspor berjaminan letter of credit (L/C). Saat itu Eko Budiwiyono menjadi Direktur Treasury BNI yang dianggap seharusnya mengetahui arus lalu lintas uang.<ref name="Wartaekonomi"/>
 
Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta kembali menetapkan tersangka kasus pemberian fasilitas kredit oleh Bank DKI kepada PT Likotama Harum. Adalah mantan Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono.
 
Kepala Kejati DKI Sudung Situmorang mengatakan keduanya meloloskan dokumen pemberian kredit yang tidak benar. "Sehingga negara dirugikan sebesar Rp 267 miliar berdasarkan pemeriksaan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) DKI," ucapnya di kantornya, Rabu, 20 April 2016. Ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu ini dan akan segera dipanggil untuk diperiksa. "Surat cegah akan segera kami keluarkan."
 
<ref name="m.tempo.co" "Wartaekonomi"/>
 
==Catatan kaki==