Agus Widjojo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: minor cosmetic change
Ikhssaann (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox Military PersonOfficeholder
|office=Gubernur Lemhannas
|name = Agus Widjojo
|preceded=[[Budi Susilo Soepandji]]
|image = Agus Widjojo.jpg
|term_start=15 April 2016
|images={[Berkas:Agus Widjojo.jpg]}
|birth_date = {{birth date and age|1947|6|8}}
|birth_place = {{flagicon|IDN}} [[Solo]], [[Jawa Tengah]]
Baris 19 ⟶ 21:
|awards =
}}
[[Letjen]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn]].) '''Agus Widjojo''' ({{lahirmati|[[Solo]], [[Jawa Tengah]]|8|6|1947}}) adalah seorang purnawirawan [[perwira tinggi]] [[TNI Angkatan Darat]]. Jabatan militer terakhirnya adalah Kepala Staf Teritorial [[TNI]], Agus juga adalah mantan [[Daftar Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|Wakil Ketua]] [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] mewakili Fraksi MiliterTNI/Polri (29 Oktober 2001-2003) menggantikan [[Hari Sabarno]] yang diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri dalam danKabinet KepolisianGotong NasionalRoyong.<ref>{{cite book|title=Political Reform in Indonesia After Soeharto|last=Crouch|first=Harold|authorlink=Harold Crouch|page=158|year=2010|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|isbn=978-981-230-920-4}}</ref><ref>[http://www.kemitraan.or.id/id/agus-widjojo AGUS WIDJOJO]</ref> Tak sampai akhir jabatan, beliau digantikan oleh Slamet Supriyadi, Ketua Fraksi TNI/Polri saat itu karena mengakhiri masa dinas prajurit.
 
Agus merupakan lulusan dari [[Akademi Militer]] tahun 1970,<ref>[http://web.archive.org/web/20010222063027/http://www.akmil.ac.id/23.php3 ALUMNI - 1970] lihat bagian infanteri no. 267</ref> ia seangkatan dengan dua mantan [[KSAD]], [[Subagyo Hadi Siswoyo]] dan [[Tyasno Sudarto]]. Agus adalah putra dari salah satu [[Pahlawan Revolusi]] yakni, [[Mayjen]] ([[Anumerta]]) [[Sutoyo Siswomiharjo]] yang gugur pada peristiwa [[G30S/PKI]].<ref>[http://www.tempo.co/read/kolom/2011/06/14/396/Anak-yang-Melampaui-Karier-Ayah Anak yang Melampaui Karier Ayah?] Tempo, 14 Juni 2011</ref>
 
Selama pengangkatannya sebagai Komandan [[Sekolah Staf dan Komando TNI]] (SESKO TNI), sebuah [[wadah pemikir]] TNI, dia bertanggung jawab untuk restrukturisasi doktrin politik dan keamanan TNI. SaatJenderal iniPurnawirawan Agus Widjojo jugatelah menjabatmemainkan sebagaiperan anggotayang [[Komisipenting Kebenarandalam danpembaruan Persahabatan]]militer. DiaPada adalahtahun Senior1998, Fellowia daribahkan [[Centrepernah forberpendapat Strategicbahwa andmiliter Internationalseharusnya Studies]]keluar dandari ''Visitingpolitik Fellowdengan Seniormengatakan,''Mereka yang melihat kebutuhan untuk menjadikan militer sebagai bagian dari Institutsistem Pertahananyang danlebih Studidemokratis Strategisadalah dimereka Singapurayang telah terkena sistem demokrasi''.<ref>[http://www.kemitraan.or.id/id/agus-widjojo Ia"Kemitraan: jugaAgus merupakanWidjojo"]</ref> penasihatPada di1998, DewanLetjen InstitutAgus PerdamaianWidjojo dan Demokrasi (IPD),Letjen [[UniversitasSusilo UdayanaBambang Yudhoyono]], adalah jenderal bintang tiga semasa [[BaliWiranto]]. Iawaktu telahitu menulisPanglima berbagaiTNI, artikeldiminta tentangmenyiapkan isukonsep reformasi TNI.<ref>[https://m.tempo.co/read/news/2015/09/28/078704517/sby-kalau-ada-yang-mau-kudeta-saya-paling-depan-isumenolak keamanan"SBY-Kalau diada wilayahyang [[Asia-Pasifikmau kudeta, Saya paling depan menolak!"]].</ref>
 
Dalam peluncuran bukunya tahun 2015 mengenai Transformasi TNI, dia mengemukakan pada pemerintahan saat ini banyak peran di luar profesi kemiliteran yang “dititipkan” untuk dilaksanakan TNI, di antaranya mewujudkan swasembada pangan dan lain-lain. Menurut Widjojo, peran dan tugas utama TNI adalah pertahanan negara dan setelah disadari banyak peran di luar kemiliteran pada saat itu mengganggu kehidupan demokrasi Indonesia maka jangan lagi TNI ditarik ke wilayah itu. Dia tegaskan, kepercayaan diri kalangan elit dan pucuk pimpinan sipil negara ini dapat ditinggikan dengan lebih menumbuhkan kapasitas di antara mereka.<ref>[http://www.antaranews.com/berita/520503/letjen-purn-agus-widjojo-luncurkan-buku-transformasi-tni "Letjen Purn Agus Widjojo luncurkan Buku Transformasi TNI"]</ref> Tentara Nasional Indonesia perlu memusatkan perhatian pada tugas pokoknya menjaga pertahanan nasional, sehingga sebagai implikasinya mesti melepaskan tanggung jawab di sektor keamanan dalam negeri, seperti dalam kasus tumpang tindih TNI AL dengan Bakamla. “Masih ada salah pengertian bahwa keamanan laut dan keamanan maritim berada di tangan TNI Angkatan Laut. Perlu ditanamkan pengertian, fungsi keamanan maritim merupakan fungsi penegakan hukum di wilayah perairan nasional yang dilaksanakan oleh lembaga penegak hukum sipil,” kata Agus.<ref>[http://www.cnnindonesia.com/nasional/20151004163018-20-82691/tumpang-tindih-aturan-penegakan-hukum-maritim/"Tumpang Tindih Aturan Penegakan Hukum Maritim"]</ref>
Agus adalah putra dari salah satu [[Pahlawan Revolusi]] yakni, [[Mayjen]] ([[Anumerta]]) [[Sutoyo Siswomiharjo]] yang gugur pada peristiwa [[G30S/PKI]].<ref>[http://www.tempo.co/read/kolom/2011/06/14/396/Anak-yang-Melampaui-Karier-Ayah Anak yang Melampaui Karier Ayah?] Tempo, 14 Juni 2011</ref>
 
Dalam bidang HAM, Agus Widjojo juga sempat menjabat sebagai anggota [[Komisi Kebenaran dan Persahabatan]] RI-Timtim yang menangani dugaan pelanggaran HAM Indonesia di Timor Timur. Meski ayahnya merupakan korban tragedi G30S, Agus memiliki perhatian mengenai tragedi politik Indonesia pada 1965. Agus Widjojo salah satu penasihat Forum Silaturahmi Anak Bangsa, forum yang didirikan pada 2003 yang mempertemukan anak-anak korban konflik politik 1965.<ref>[https://m.tempo.co/read/news/2016/04/16/078763153/jadi-gubernur-lemhanas-ini-rekam-jejak-agus-widjojo "Jadi Gubernur Lemhanas, ini rekam jejak Agus Widjojo"]</ref> Terbaru, Beliau juga merupakan penggagas Simposium Nasional membedah Tragedi 1965 yang diadakan melalui Kemenkopolhukam, 2016.<ref>[http://portalkbr.com/04-2016/_wawancara__penyelesaian_tragedi_65__kenapa_harus_lewat_simposium_/80369.html "Wawancara Penyelesaian Tragedi 65, Kenapa harus lewat Simposium?"]</ref>
 
Beliau pernah menjabat Deputi Kepala Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R) pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masa kepresidenan pertama. Dia adalah Senior Fellow dari [[Centre for Strategic and International Studies]] dan ''Visiting Fellow Senior'' dari Institut Pertahanan dan Studi Strategis di Singapura. Ia juga merupakan penasihat di Dewan Institut Perdamaian dan Demokrasi (IPD), [[Universitas Udayana]], [[Bali]] yang menggagas [[Bali Democracy Forum]]. Ia telah menulis berbagai artikel tentang isu-isu keamanan di wilayah [[Asia-Pasifik]].
 
Pada 15 April 2016, Presiden [[Joko Widodo]] (Jokowi) resmi melantik Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo sebagai Gubernur [[Lembaga Ketahanan Nasional]] (Lemhanas), di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (15/4/2016). Surat pengangkatan Agus tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 43/TPA/2016 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Gubernur Lemhanas.<ref>[http://news.okezone.com/read/2016/04/15/337/1363951/agus-widjojo-resmi-jabat-gubernur-lemhanas "Agus Widjojo resmi jabat Gubernur Lemhanas"]</ref>
 
== Jabatan militer ==
Baris 41 ⟶ 49:
* Komandan [[Sekolah Staf dan Komando TNI]]
* Kepala Staf Teritorial TNI
* Wakil Ketua [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|Majelis Permusyawaratan Rakyat]] Fraksi TNI/Polri (29 Oktober 2001-2003)
 
== Jabatan Pemerintahan ==
# Deputi I [[Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program dan Reformasi|Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R)]] (2006-2009)
# Anggota [[Komisi Kebenaran dan Persahabatan]] Indonesia-Timor Leste (2005-2008)
# Anggota Dewan Penasihat Lembaga Ketahanan Nasional
# Gubernur Lemhanas (15 April 2016 - Sekarang)
 
== Pengalaman ==
# Senior Fellow Center for Strategic International Studies
# Direktur Eksekutif Institut Tata Pemerintahan Demokrasi Nasional.
# ''Visiting Fellow Senior'' dari Institut Pertahanan dan Studi Strategis di Singapura
# Penasihat Dewan Institut Perdamaian dan Demokrasi (IPD), Universitas Udayana, Bali.
# Wakil Ketua Dewan Eksekutif [[Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan]]
 
== Publikasi ==
# Transformasi TNI Dari Pejuang Kemerdekaan Menuju Tentara Profesional dalam Demokrasi: Pergulatan TNI Mengukuhkan Kepribadian dan Jati Diri (Center for Strategic International Studies, 2015)
 
== Referensi ==