Bandeng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up
Baris 14:
}}
 
Ikan '''bandeng''' (''Chanos chanos'') adalah [[ikan]] pangan populer di [[Asia Tenggara]]. Ikan ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam [[familia|suku]] '''Chanidae''' (bersama enam [[genus]] tambahan dilaporkan pernah ada namun sudah punah)<ref name=Grandea> {{cite journal | title = A cladistic analysis of fossil and living gonorynchiform ostariophysan fishes | journal = Geobios | date = 1995 | first = T. | last = Grandea | coauthors = F.J. Poyato-Ariza | volume = 28 | issue = Supplement 2 | pages = 197-199 | doi = 10.1016/S0016-6995(95)80113-8 | url = http://www.sciencedirect.com/science?_ob=ArticleURL&_udi=B6X0V-4G23T8D-18&_user=3857413&_coverDate=12%2F31%2F1995&_rdoc=1&_fmt=high&_orig=search&_sort=d&_docanchor=&view=c&_searchStrId=1410516974&_rerunOrigin=scholar.google&_acct=C000061585&_version=1&_urlVersion=0&_userid=3857413&md5=396550ec91b785e252f79e05adb9448c | accessdate = 2010-07-24}}</ref>. Dalam [[bahasa Bugis]] dan [[bahasa Makassar|Makassar]] dikenal sebagai ''ikan bolu'', dan dalam [[bahasa Inggris]] ''milkfish'')
 
Mereka hidup di [[Samudera Hindia]] dan [[Samudera Pasifik]] dan cenderung berkawanan di sekitar [[pesisir]] dan [[pulau]]-pulau dengan [[terumbu koral]]. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut selama 2–3 minggu, lalu berpindah ke [[rawa-rawa]] [[bakau]] ber[[air payau]], dan kadangkala [[danau|danau-danau]] berair asin. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak.
 
Ikan muda disebut '''nener''' ([[IPA : nənər]] ) dikumpulkan orang dari sungai-sungai dan dibesarkan di [[tambak|tambak-tambak]]. Di sana mereka bisa diberi makanan apa saja dan tumbuh dengan cepat. Setelah cukup besar (biasanya sekitar 25-30 25–30&nbsp;cm) bandeng dijual segar atau beku. Bandeng diolah dengan cara [[Penggorengan|digoreng]], [[Pembakaran (masakan)|dibakar]], [[pengukusan|dikukus]], [[pemindangan|dipindang]], atau [[pengasapan|diasap]].
 
== Pemanfaatan ==
Baris 29:
 
;Bau lumpur
Bau lumpur pada bandeng banyak dialami pada bandeng yang diambil dari [[tambak]]. Bandeng yang dipelihara di [[karamba]] jarang yang berbau. Penyebab gejala bau lumpur adalah beberapa [[Cyanobacteria]], terutama dari genus ''[[Oscillatoria]]'', ''[[Symloca]]'', dan ''[[Lyngbia]]'', yang menghasilkan [[geosmin]]<ref name=erungan> {{cite journal | title = Geosmin sebagai penyebab cita rasa lumpur pada ikan serta kemungkinan penanggulangannya | journal = Bul. Teknol. Hasil Pertanian | date = 1997 | first = A.C. | last = Erungan | volume = 4 | issue = 2 | pages = THP-11—12| id = | url = http://e-jurnal.perpustakaan.ipb.ac.id/files/Anna_C_Erungan_geosmin_sebagai_penyebab.pdf | accessdate = 2010-07-24}}</ref>. Apabila ikan tinggal di tempat yang kaya geosmin atau memakan plankton ini, dagingnya akan memiliki cita rasa tanah.
 
Bau lumpur dapat diatasi paling tidak dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan memelihara ikan selama 7—14 hari dalam air mengalir bebas biosmin sebelum dijual<ref name=erungan/>. Cara kedua adalah dengan perlakuan pemberian asam tertentu<ref name=erungan/>.