Pusat Pendidikan Penerbang Angkatan Darat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k Robot: Perubahan kosmetika |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k tidy up, replaced: dimana → di mana (2), personil → personel |
||
Baris 67:
== Sejarah ==
Mengingat akan kebutuhan untuk mendidik
Pada pembukaan Sekolah Penerbangan Angkatan Darat (Sepenerbad) tersebut, sekaligus diresmikan pembukaan pendidikan penerbang yang diikuti oleh 16 Pama dari berbagai Kecabang yaitu 7 Pama Zi, 3 Pama Kav dan 6 Pama Palad.
Baris 74:
Atas kerja sama dengan API Curug telah dapat diselesaikan pendidikan penerbangan Angkatan Darat angkatan ke I, dengan menumpang tempat, baik untuk siswa maupun tempat latihan terbang. Taraf ground school telah dapat diselesalkan semuannya sampai taraf commercial Pilot Licence (CPL) sedang untuk flight training sampai tahap initial basic training telah dikeluarkan 2 orang Pama karena tidak lulus. Pada tahap advance training dibagi menjadi dua, 10 orang untuk melanjutkann advance ke rotary wing, sedang sisanya 4orang ditambah 1 orang Pama Penerbad mengikuti advance training untuk pesawat Fixed wing basic trainer
Dari 10 orang Pama yang mengikuti advance flight training dengan menggunakan helikopter Mi-4, hasilnya 8 orang lulus dan 2 orang dinyatahan tidak lulus, selanjutnya dari 5 orang Pama yang mengikuti advance training dengan fixed wing basic trainer lulus semuanya,
Dengan demlkian pendidikan penerbang angkatan ke I telah menghasilkan 11 orang penerbang Rotary wing dan 2 orang penerbang fixed wing, yang merupakan hasil nyata dari Sepenerbad walaupun semuanya ini bersifat crash program, namun telah memberikan semangat untuk melaksanakan pendidikan-pendidikan selanjutnya.
Baris 92:
Kemudian tahun 1978 dengan berdasarkan Surat Perintah Danpuspenerbad No. Sprin/760/XI/1978 tanggal 7 Nopember 1978 telah dibuka kembali Kursus Kejuruan Perwira Penerbang Angkatan he V TA. 1978/1978, yang diikuti oleh 22 orang Perwira dan calon Perwira.
Dengan adanya kebijaksanaan Pimpinan Hankam/ABRI untuk memantapkan 100 Batalyon ABRI,
Oleh adanya kebijaksanaan tersebut, maka Penerbad kehilangan sumber yang potensial yaitu Perwira lulusan AKABRI dan Secapa Reguler, sehingga dalam waktu dua tahun sejak tahun 1979-1981 Penerbad tidak menghasilkan Penerbang baru. Dalam rangka Renbangkuat Penerbad dalam Renstra II TNI AD tahun 1979-1983 dibutuhkan 75 orang penerbang tiap tahun.Dengan adanya kebijakan Pimpinan Hankam/ABRI bahwa Perwira lulusan AKABRI dan Secapa reguler hanya untuk mengisi kebutuhan Perwira dalam rangka pemantapan 100 Batalyon ABRI, sehingga untuk mengisi kebutuhan personel penerbang harus dicarikan jalan lain.
|