Fotosintesis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Moch. Nachli (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4:
Organisme fotosintesis disebut ''[[fotoautotrof]]'' karena mereka dapat membuat makanannya sendiri. Pada tanaman, alga, dan [[cyanobacteria]], fotosintesis dilakukan dengan memanfaatkan karbondioksida dan [[air]] serta menghasilkan produk buangan [[oksigen]]. Fotosintesis sangat penting bagi semua [[kehidupan|kehidupan aerobik di Bumi]] karena selain untuk menjaga tingkat normal oksigen di [[atmosfer]], fotosintesis juga merupakan sumber energi bagi hampir semua kehidupan di Bumi, baik secara langsung (melalui [[produksi primer]]) maupun tidak langsung (sebagai sumber utama energi dalam makanan mereka),<ref name=bryantfrigaard>{{cite journal|author = D.A. Bryant & N.-U. Frigaard |year = 2006|title = Prokaryotic photosynthesis and phototrophy illuminated|journal = Trends Microbiol|volume = 14|issue = 11|page=488|doi = 10.1016/j.tim.2006.09.001|pmid = 16997562|pages = 488–96}}</ref> kecuali pada organisme [[kemoautotrof]] yang hidup di bebatuan atau di [[lubang angin hidrotermal]] di laut yang dalam. Tingkat penyerapan energi oleh fotosintesis sangat tinggi, yaitu sekitar 100&nbsp;[[terawatt]],<ref>{{cite journal |author=Nealson KH, Conrad PG |title=Life: past, present and future |journal=Philos. Trans. R. Soc. Lond., B, Biol. Sci. |volume=354 |issue=1392 |pages=1923–39 |year=1999 |pmid=10670014 |pmc=1692713 |doi=10.1098/rstb.1999.0532}}</ref> atau kira-kira enam kali lebih besar daripada [[Sumber daya dan konsumsi energi Dunia|konsumsi energi peradaban manusia]].<ref name=EIA>{{cite web|publisher= Energy Information Administration |url= http://www.eia.doe.gov/pub/international/iealf/table18.xls|title = World Consumption of Primary Energy by Energy Type and Selected Country Groups, 1980–2004|format = XLS|date = July 31, 2006|accessdate=2007-01-20|archiveurl=http://web.archive.org/web/20041111015455/http://www.eia.doe.gov/pub/international/iealf/table18.xls|archivedate=2004-11-11}}</ref> Selain energi, fotosintesis juga menjadi sumber karbon bagi semua [[senyawa organik]] dalam tubuh organisme. Fotosintesis mengubah sekitar 100–115 [[petagram]] karbon menjadi [[biomassa]] setiap tahunnya.<ref>{{cite journal |author=Field CB, Behrenfeld MJ, Randerson JT, Falkowski P |title=Primary production of the biosphere: integrating terrestrial and oceanic components |journal=Science |volume=281 |issue=5374 |pages=237–40 |year=1998 |pmid=9657713 |doi=10.1126/science.281.5374.237}}</ref><ref name="ps">“Photosynthesis,” McGraw-Hill Encyclopedia of Science and Technology, Vol. 13, 2007</ref>
 
Meskipun fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai cara pada berbagai spesies, beberapa cirinya selalu sama. Misalnya, prosesnya selalu dimulai dengan energi cahaya diserap oleh [[protein]] berklorofil yang disebut [[pusat reaksi fotosintesis]]. Pada tumbuhan, protein ini tersimpan di dalam [[organel]] yang disebut [[kloroplas]], sedangkan pada bakteri, protein ini tersimpan pada [[membran plasma]]. Sebagian dari energi cahaya yang dikumpulkan oleh klorofil disimpan dalam bentuk [[adenosin trifosfat]] (ATP). Sisa energinya digunakan untuk memisahkan [[elektron]] dari zat seperti air. Elektron ini digunakan dalam reaksi yang mengubah karbondioksia menjadi senyawa organik.

Pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, ini dilakukan dalam suatu rangkaian reaksi yang disebut [[siklus Calvin]], namun rangkaian reaksi yang berbeda ditemukan pada beberapa bakteri, misalnya [[siklus Krebs terbalik]] pada ''[[Chlorobium]]''. Banyak organisme fotosintesis memiliki [[adaptasi]] yang mengonsentrasikan atau menyimpan karbondioksida. Ini membantu mengurangi proses boros yang disebut [[fotorespirasi]] yang dapat menghabiskan sebagian dari gula yang dihasilkan selama fotosintesis.
 
Organisme fotosintesis pertama kemungkinan [[evolusi|berevolusi]] sekitar {{ma|3500|}}, pada masa awal [[sejarah evolusi kehidupan]] ketika semua bentuk kehidupan di Bumi merupakan [[mikroorganisme]] dan atmosfer memiliki sejumlah besar karbondioksida. Makhluk hidup ketika itu sangat mungkin memanfaatkan [[hidrogen]] atau [[hidrogen sulfida]]—bukan air—sebagai sumber elektron.<ref>{{cite journal |author=Olson JM |title=Photosynthesis in the Archean era |journal=Photosyn. Res. |volume=88 |issue=2 |pages=109–17 |year=2006 |pmid=16453059 |doi=10.1007/s11120-006-9040-5}}</ref> Cyanobacteria muncul kemudian, sekitar {{ma|3000|}}, dan secara drastis mengubah Bumi ketika mereka mulai [[katastropi oksigen|mengoksigenkan atmosfer]] pada sekitar {{ma|2400}}.<ref>{{cite journal |author=Buick R |title=When did oxygenic photosynthesis evolve? |journal=Philos. Trans. R. Soc. Lond., B, Biol. Sci. |volume=363 |issue=1504 |pages=2731–43 |year=2008 |pmid=18468984 |doi=10.1098/rstb.2008.0041 |pmc=2606769}}</ref> Atmosfer baru ini memungkinkan [[Evolusi multisel|evolusi kehidupan kompleks]] seperi [[protista]]. Pada akhirnya, tidak kurang dari satu miliar tahun silam, salah satu protista membentuk [[simbiosis|hubungan simbiosis]] dengan satu cyanobacteria dan menghasilkan nenek moyang dari seluruh tumbuhan dan alga.<ref>{{Cite journal