Mahendraparwata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Kepustakaan: minor cosmetic change
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Baris 51:
 
==Lokasi==
Mahendraparwata terletak sekitar {{convert|40|km}} sebelah utara dari kompleks percandian [[Angkor Wat]], {{convert|45|km}} sebelah utara kota [[Siem Reap]], di lereng pegunungan Phnom Kulen di [[Provinsi Siem Reap]].<ref name=Herald>{{cite news | url=http://www.smh.com.au/world/lost-horizons-mediaeval-city-uncovered-20130614-2o9p3.html | title=Lost horizons: mediaeval city uncovered | newspaper=[[Sydney Morning Herald]] | last=Murdoch | first=Lindsay | date=15 June 2013 | accessdate=15 June 2013}}</ref>
 
==Ekspedisi==
Ekspedisi arkeologi multi-tahun untuk mencari kota yang hilang Mahendraparwata, dipimpin bersama oleh Damian Evans dari [[University of Sydney]] dan Jean-Baptiste Chevance dari London's Archaeology and Development Foundation. Tim ini mengumumkan temuan awal mereka pada Juni 2013. Metode utama ekspedisi ini adalah teknologi [[Lidar]] yang dipasangkan pada helikopter untuk memindai kawasan [[Phnom Kulen]] dan memetakan tata letak kota. Pemindaian menghabiskan waktu tujuh hari operasi helikopter. Hasil Lidar memastikan penelitian di atas tanah sebelumnya oleh arkeolog. Akan tetapi menurut Chevance, sebelumnya mereka tidak tahu bagaimana titik-titik ini terhubung dan kaitannya satu sama lain.<ref name=Herald/><ref name=TOI>{{cite news | url= http://timesofindia.indiatimes.com/world/rest-of-world/Lost-city-of-Mahendraparvata-discovered-in-Cambodian-jungles/articleshow/20603681.cms | title=Lost city of Mahendraparvata discovered in Cambodian jungles | newspaper=[[The Times of India]] | location=Delhi| last=Varms | first=Subodh | date=15 June 2013 | accessdate=15 June 2013}}</ref>
 
Tahap ekspedisi di atas tanah langsung pada situs menemukan jalur parit dan lubang lumpur, tim ekspedisi memulai penjelajahannya dengan sepeda motor. Tantangan antara lain bahaya [[ranjau]] darat. Pada mulanya ditemukan lima candi baru. Akhirnya dengan menggunakan data Lidar, 30 candi yang sebelumnya tidak dikenal berhasil ditemukan. Disamping candi-candi, riset mengungkapkan adanya jejaring jalan, selokan, dan kolam yang membentuk tata kota. Dr. Evans juga mencatat bahwa data pencitraan menunjukan bahwa daerah ini mengalami penggundulan hutan, menurut teorinya berdampak pada masalah tata air yang menyebabkan keruntuhan peradaban ini.<ref name=Herald/><ref name=TOI/>