Yongle: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k →‎Pemerintahan: ejaan, replaced: terlantar → telantar
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, replaced: dimana → di mana (4), mengijinkan → mengizinkan
Baris 12:
 
== Perjuangan merebut tahta ==
Kaisar Hongwu wafat pada [[24 Juni]] [[1398]] dan Zhu Yunwen dinobatkan sebagai Kaisar Jianwen. Kaisar baru ini mengeluarkan kebijakan untuk memangkas kekuasaan para raja muda yang kebanyakan dari mereka adalah paman-pamannya, termasuk Zhu Di. Ketika Zhu Di bersama para pasukannya menuju ke Nanjing untuk memberi penghormatan terakhir pada ayahnya, Jianwen merasakan hal ini adalah ancaman sehingga dia memerintahkan pasukannya untuk menghalaunya kembali ke daerahnya. Ia pun terpaksa pulang dengan perasaan terhina. Bahkan setelah Hongwu dimakamkan pun, Jianwen tidak pernah mengijinkannyamengizinkannya dan paman-pamannya yang lain mengunjungi makam Hongwu. Sejak itulah permusuhan antara paman dan keponakan itu makin meruncing.
 
Untuk melaksanakan upayanya melemahkan para raja muda dan mengawasi mereka, Jianwen menempatkan orang-orang yang setia padanya di setiap wilayah kekuasaan mereka. Dengan orang-orang Jianwen di sekelilingnya, Zhu Di bertindak sangat hati-hati. Untuk melonggarkan pengawasan dari keponakannya, dengan cerdik ia berpura-pura sakit dan menjadi gila sambil membangun kekuatannya melalui orang-orang kepercayaannya. Tahun [[1399]], setelah dukungan dan kekuatannya cukup, ia memutuskan tibalah saatnya untuk bertindak. Ia menyatakan perang terhadap keponakannya dengan dalih menyelamatkannya dari ‘pejabat-pejabat jahat’, peristiwa ini dikenal dalam sejarah sebagai Insiden Jingnan.
Baris 37:
 
== Prestasi militer ==
Masalah utama yang dihadapi Kekaisaran Ming pada tahun-tahun pertamanya adalah gangguan di perbatasan dari suku [[Suku Mongol|Mongol]] yang berniat memulihkan kembali [[Dinasti Yuan]]. Secara tradisional, orang [[Suku Han|Han]] jarang memakai strategi offensif dalam menghadapi mereka, namun Yongle bertindak sebaliknya dari kebiasaan lama ini. Ia melakukan lima kali ekspedisi militer ke Mongolia untuk menghancurkan suku-suku Mongol pemberontak yang berniat menguasai Tiongkok lagi. Pertahanan di [[Tembok Besar]] diperkuat dan diplomat-diplomat handal dikirim untuk menjalin persekutuan dengan suku-suku Mongol yang saling bertikai agar mereka terpecah-pecah dan tidak menjadi ancaman bagi Tiongkok. Secara periodik ia juga melakukan operasi-operasi militer untuk memperlemah kekuatan mereka. Tujuan Yongle adalah agar bangsa Mongol semakin tergantung secara ekonomi pada Tiongkok dan memenangkan dukungan mereka. Ia berusaha agar Mongol menjadi negara protektorat Tiongkok dimanadi mana semua suku-sukunya bersumpah setia dan mengirimkan upeti tahunan. Dari pengalamannya berperang dengan Mongol, ia mendapat pelajaran mengenai pentingnya pasukan kaveleri sehingga ia mengerahkan segenap sumberdayanya untuk menciptakan pasukan berkuda yang kuat. Yongle menghabiskan banyak waktunya untuk berperang dengan Mongol, kemenangan dan kekalahan datang silih berganti. Ekspedisinya yang paling berhasil adalah yang ke-2, dimanadi mana wilayah perbatasan utara mengalami masa damai selama lebih dari tujuh tahun.
 
Annam (sekarang [[Vietnam]]) juga merupakan masalah yang memusingkan selama pemerintahannya. Pada tahun 1406, dalam rangka menanggapi petisi dari keluarga [[Dinasti Tran]] yang telah terguling, Yongle mengirimkan 500.000 pasukannya untuk menaklukkan Annam yang telah dikuasai [[Dinasti Ho]]. Secara teori misi pasukan Tiongkok hanya untuk menggulingkan Dinasti Ho dan merestorasi Dinasti Tran, namun Tiongkok juga mempunyai agenda tersembunyi untuk menganeksasi Annam dan menjadikannya salah satu provinsi Tiongkok seperti pada masa lampau. Dengan runtuhnya Dinasti Ho tahun [[1407]], Tiongkok menggencarkan usahanya untuk mempenetrasikan budayanya pada rakyat disana. Namun usaha ini mendapat tentangan keras dari rakyat Annam, mereka mulai berontak terhadap pasukan pendudukan Tiongkok. Pada tahun [[1418]] pemberontakan terbesar dipimpin oleh [[Le Loi]]. Hingga kematian Yongle tahun 1424, pasukan pemberontak Le telah menduduki hampir seluruh provinsi Annam. Tahun [[1427]], perjuangan mereka berhasil, cucu Yongle, [[Kaisar Xuande]] menarik pasukannya dari Annam dan secara resmi mengakui kemerdekaan Annam. Le Loi mendirikan dinasti baru disana yaitu [[Dinasti Le]] dan menjadi rajanya yang pertama.
Baris 47:
Terdorong oleh ambisi untuk memperluas pengaruh Tiongkok, Yongle memerintahkan [[Zheng He]] memimpin armada besar untuk melakukan ekspedisi keliling dunia. Ekspedisi pertama dimulai tahun [[1405]], jauh sebelum bangsa barat memulai ekspedisi serupa. Sejak tahun itu hingga [[1434]], armada itu telah melakukan tujuh kali pelayaran ke lebih dari 30 negara di [[Asia]] dan [[Afrika]], bahkan ada kemungkinan telah mencapai benua [[Benua Amerika|Amerika]].
 
Ketika itu keterampilan membuat kapal bangsa Tionghoa telah lebih maju dari bangsa barat. Mereka menggunakan kompas yang paling canggih dan peta navigasi yang akurat. Catatan-catatan menyeluruh disimpan oleh beberapa sarjana dan pakar dalam ekspedisi tersebut. Catatan itu berisi informasi rinci tentang navigasi, pelabuhan tujuan, terumbu karang, dan tempat-tempat dimanadi mana ditemukan kawanan ikan jenis tertentu. Publikasi dan cerita-cerita pelayaran itu juga meningkatkan kesadaran akan geografi regional di antara bangsa Tionghoa serta meningkatkan kegiatan kelautan mereka. Kemajuan ini selain meningkatkan kemakmuran di wilayah pesisir juga memungkinkan migrasi bangsa Tionghoa ke luar negeri terutama wilayah [[Asia Tenggara]] dimanadi mana terdapat populasi Tionghoa terbesar hingga kini.
 
Dalam pelayaran ini Tiongkok telah memenangkan penghormatan dari berbagai bangsa di dunia tanpa harus melalui penaklukan atau perang. Setiap [[Zheng He]] pulang, turut bersamanya perwakilan negara-negara lain yang meliputi diplomat, pengusaha, raja dan ratu untuk membuka hubungan persahabatan dengan Tiongkok. Sayangnya ekspedisi ini tidak dilanjutkan pada masa-masa selanjutnya. Para penerus Yongle bersikap menjaga jarak terhadap orang-orang asing sehingga ekspedisi ini dihentikan secara resmi tahun [[1434]] oleh Kaisar Xuande. Tiongkok pun kembali menjadi negara yang mengisolasi diri seperti negara-negara [[Asia Timur]] lainnya pada zaman itu.