Globalisasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Baris 100:
Sejak 1970-an, penerbangan semakin terjangkau bagi kelas menengah di negara-negara berkembang Kebijakan [[langit terbuka]] dan [[maskapai bertarif rendah]] ikut mendorong persaingan pasar. Pada tahun 1990-an, pertumbuhan jaringan komunikasi bertarif rendah memangkas biaya komunikasi antarnegara. Banyak hal yang bisa dilakukan melalui komputer tanpa memedulikan lokasinya seperti akuntansi, pengembangan perangkat lunak, dan desain rekayasa.
 
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan kebudayaan dunia tumbuh sangat cepat. Pertumbuhan ini melambat sejak 1910-an sampai seterusnya akibat Perang Dunia dan [[Perang Dingin]],<ref>[http://srliebel.files.wordpress.com/2009/08/wolf-fa-2001.pdf Wolf, Martin (2001). "Will the nation-state survive globalization?" ''Foreign Affairs'', 80(1).]</ref> tetapi berhasil melaju lagi sejak kebijakan [[neoliberal]] dirintis tahun 1980-an dan [[perestroika]] serta [[reformasi ekonomi Cina]] [[Deng Xiaoping]] membawa paham kapitalisme barat ke Blok Timur lama.<ref>Ritzer, George (2011). ''Globalization: The Essentials.'' NY: John Wiley & Sons.</ref> Pada awal 2000-an, sebagian besar negara maju mengalami [[resesi akhir 2000-an|Resesi Besar]],<ref>{{Cite news | url = http://www.forbes.com/2009/01/14/global-recession-2009-oped-cx_nr_0115roubini.html | title = A Global Breakdown Of The Recession In 2009 | author=Roubini, Nouriel | date = 15 January 2009 | work=Forbes | authorlink = Nouriel Roubini}}</ref> sehingga memperlambat proses globalisasi untuk sementara.<ref>Faiola, Anthony. (2009). "A Global Retreat As Economies Dry Up." [http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2009/03/04/AR2009030404221.html ''The Washington Post'', 5 March 2009.]</ref><ref>Gjelten, Tom. (2009). "Economic Crisis Poses Threat To Global Stability." [http://www.npr.org/templates/story/story.php?storyId=100781975 NPR, 18 February 2009.]</ref><ref>Lodge, George C. (1995). ''Managing Globalization in the Age of Interdependence''. Golden Books Center: Kuala Lumpur. p.2.</ref>
 
Perdagangan dan globalisasi telah berevolusi jauh pada masa kini. Masyarakat yang terglobalisasi memiliki serangkaian pendorong dan faktor yang terus mendekatkan manusia, kebudayaan, pasar, kepercayaan, dan aktivitasnya.<ref>Sorrells, Kathryn. (2012). ''Intercultural Communication Globalization and Social Justice''. Thousand Oaks: Sage Pubs. ISBN 9781412927444</ref>
Baris 233:
Meski sejumlah ekonom skeptis dengan manfaat ekonomi penyelenggaraan Olimpiade sambil menekankan bahwa "kegiatan mega" seperti ini memakan biaya besar, penyelenggaraan Olimpiade (atau pencalonannya saja) dapat meningkatkan nilai ekspor negara penyelenggara, karena negara penyelenggara atau kandidat memberi tanda-tanda keterbukaan perdagangan saat mencalonkan diri sebagai penyelenggara Olimpiade.<ref>Rose, A. K., & Spiegel, M. M. (2011). The Olympic Effect*. ''The Economic Journal,'' 121(553), 652–677.</ref> Selain itu, ada penelitian yang menunjukkan bahwa penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas memberi efek positif yang kuat terhadap [[filantropi#Penggunaan modern|sumbangan filantropis perusahaan]] yang berkantor pusat di kota penyelenggara sehingga menguntungkan sektor nirlaba lokal. Efek positif ini mulai muncul di tahun-tahun menjelang Olimpiade dan dapat bertahan beberapa tahun sesudahnya, tetapi tidak permanen. Temuan ini memperlihatkan bahwa penyelenggaraan Olimpiade mampu menciptakan kesempatan bagi pemerintah kota untuk memengaruhi perusahaan setempat agar menguntungkan sektor nirlaba lokal dan masyarakat sipil.<ref>[http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=2028982 Tilcsik, A. and Marquis, C. 2013. “Punctuated Generosity: How Mega-events and Natural Disasters Affect Corporate Philanthropy in U.S. Communities.” ''Administrative Science Quarterly'', 58(1): 111–148.].</ref> Olimpiade juga memberi efek negatif terhadap masyarakat di kota penyelenggara. Misalnya, Centre on Housing Rights and Evictions melaporkan bahwa persiapan Olimpiade membuat lebih dari dua juta orang terusir dari tempat tinggalnya selama dua dasawarsa terakhir dan merugikan masyarakat miskin.<ref>Glynn, M. A. (2008). "Configuring the field of play: how hosting the Olympic Games impacts civic community." ''Journal of Management Studies'', 45(6), 1117–1146.</ref>
 
Globalisasi terus meningkatkan persaingan internasional di bidang olahraga. [[Piala Dunia FIFA]] merupakan pesta olahraga yang paling banyak ditonton di dunia. Sekitar 700 juta orang menyaksikan pertandingan final [[Piala Dunia FIFA 2010]] di [[Afrika Selatan]].<ref>{{Cite news |title=700 million to watch World Cup Final |work=The Spy Report |publisher=Media Spy |date=12 July 2010 |url=http://www.mediaspy.org/report/2010/07/12/700-million-to-watch-world-cup-final/ |accessdate=12 July 2010| archiveurl= https://web.archive.org/web/20100715052728/http://www.mediaspy.org/report/2010/07/12/700-million-to-watch-world-cup-final/| archivedate= 15 July 2010 <!--DASHBot-->| deadurl= no}}</ref>
 
Menurut peelitian A.T. Kearney tahun 2011 terhadap tim, liga, dan federasi olahraga, industri olahraga global bernilai antara €350 miliar dan €450 miliar ([[US$]]480-$620 miliar).<ref>[http://www.atkearney.com/paper/-/asset_publisher/dVxv4Hz2h8bS/content/the-sports-market/10192 ''The Sports Market'' (2011). A.T. Kearney.]</ref> Semuanya mencakup konstruksi infrastruktur, perlengkapan olahraga, produk berlisensi, dan pertandingan olahraga langsung.
Baris 279:
{{Main|Pengetatan}}
 
Pemerintah kadang menjalankan kebijakan pengetatan atau austeritas untuk mengurangi [[defisit anggaran pemerintah|defisit anggaran]] saat ekonomi melesu. Kebijakan ini meliputi pemotongan belanja, kenaikan pajak, atau campuran keduanya.<ref name="ft_lexicon">{{cite web|url=http://lexicon.ft.com/Term?term=austerity-measure|title=Austerity measure|work=[[Financial Times]] Lexicon|accessdate=1 March 2013}}</ref><ref name="Traynor">{{cite news|url=http://www.guardian.co.uk/business/2010/jun/11/europe-deficit-crisis-austerity-budgets|title=Austerity Europe: who faces the cuts|last=Traynor|first=Ian|author2=Katie Allen|date=11 June 2010|publisher=Guardian News|accessdate=29 September 2010|location=London}}</ref><ref name="Wesbury">{{cite news|url=http://www.forbes.com/2010/07/26/government-spending-taxes-opinions-columnists-brian-wesbury-robert-stein.html|title=Government Austerity: The Good, Bad And Ugly|last=Wesbury|first=Brian S.|author2=Robert Stein|date=26 July 2010|work=Forbes|accessdate=29 September 2010| archiveurl= https://web.archive.org/web/20100929125657/http://www.forbes.com/2010/07/26/government-spending-taxes-opinions-columnists-brian-wesbury-robert-stein.html?| archivedate= 29 September 2010 <!--DASHBot-->| deadurl= no}}</ref> Kebijakan pengetatan menunjukkan [[likuiditas]] pemerintah terhadap [[kreditur]]nya dan [[badan penilai kredit]] dengan cara menyetarakan pendapatan fiskal dengan belanja.
 
Efek pengetatan dari segi ekonomi belum jelas karena definisinya yang luas dan tidak spesifik, contoh [[eksperimen alamiah]]nya yang sedikit dari dulu, serta kemungkinan bercampur dengan efek peristiwa lain yang cenderung mendahului pengetatan seperti [[resesi]] dan [[krisis keuangan]]. Dalam [[makroekonomi]], pengurangan belanja pemerintah akan meningkatkan jumlah pengangguran. Hal ini pula meningkatkan [[jaring pengaman sosial|belanja jaring pengaman]] dan mengurangi pendapatan pajak sampai batas tertentu. Belanja pemerintah turut berkontribusi pada [[produk domestik bruto]] (PDB) sehingga [[rasio utang-ke-PDB]] yang menandakan likuiditas bisa jadi tidak segera membaik. [[Belanja defisit]] jangka pendek berkontribusi pada pertumbuhan PDB saat konsumen dan bisnis tidak mau atau tidak mampu belanja.<ref>{{cite news |url=http://www.nytimes.com/2012/04/16/opinion/krugman-europes-economic-suicide.html |title=Europe's Economic Suicide |last=Krugman |first=Paul |work=The New York Times |date=15 April 2012}}</ref> Menurut teori [[kontraksi fiskal ekspansioner]] (EFC), pengurangan belanja pemerintahan secara besar-besaran dapat mengubah ekspektasi pajak dan belanja pemerintah masa depan sehingga mendorong konsumsi swasta dan perluasan ekonomi secara menyeluruh.<ref>{{cite web [http://www.economics.harvard.edu/faculty/ardagna/files/Economic_Policy_1998_b.pdf], Tales of Fiscal Adjustments, Alberto Alesina & Silvia Ardagna}}</ref> Sejak 2011, [[Dana Moneter Internasional]] mengeluarkan peringatan terhadap upaya pengetatan yang dijalankan tanpa memperhatikan dasar-dasar ekonomi<ref>Luc Eyraud and Anke Weber. (2013) [http://www.imf.org/external/pubs/ft/wp/2013/wp1367.pdf "The Challenge of Debt Reduction during Fiscal Consolidation"] ''IMF Working Paper Series'' No. WP/13/67 (International Monetary Fund)</ref><ref>Brad Plumer (October 12, 2012) [http://www.washingtonpost.com/blogs/ezra-klein/wp/2012/10/12/imf-austerity-is-much-worse-for-the-economy-than-we-thought/ "IMF: Austerity is much worse for the economy than we thought"] ''Washington Post''</ref><ref>Andrew Berg and Jonathan Ostry. (2011) [http://www.imf.org/external/pubs/ft/sdn/2011/sdn1108.pdf “Inequality and Unsustainable Growth: Two Sides of the Same Coin”] ''IMF Staff Discussion Note'' No. SDN/11/08 (International Monetary Fund)</ref> dan banyak pengkritik yang mengatakan bahwa upaya pengetatan seringkali salah diarahkan dan berbahaya bagi ekonomi negara saat dijalankan.<ref>Paul Krugman (March 10, 2013) [http://krugman.blogs.nytimes.com/2013/03/10/the-imf-on-the-austerity-trap/ "The IMF on the Austerity Trap"] ''New York Times''</ref><ref>Barry Eichengreen and Kevin H O’Rourke (23 October 2012) [http://www.voxeu.org/article/gauging-multiplier-lessons-history "Gauging the multiplier: Lessons from history"] ''VoxEU.org''</ref><ref>Paul Krugman (March 9, 2013) [http://krugman.blogs.nytimes.com/2013/03/09/the-english-prisoner/ "The English Prisoner"] ''New York Times''</ref>
Baris 440:
Secara umum, globalisasi pada akhirnya akan mengurangi keistimewaan [[negara bangsa]]. Lembaga [[supranasional]] seperti [[Uni Eropa]], [[WTO]], [[G8]], atau [[Mahkamah Internasional]] menggantikan atau memperluas fungsi negara untuk memfasilitasi perjanjian internasional.<ref name="Scholte, 2005">{{cite book|last=Scholte|first=Jan-Aart|title=Globalization: A Critical Introduction|chapter=Chapter 6: Globalization and Governance|year=2005|publisher=Palgrave}}</ref> Sejumlah pengamat menyebut globalisasi sebagai penyebab turunnya kekuatan Amerika Serikat, salah satunya akibat defisit perdagangan AS yang tinggi. Hal ini memicu perpindahan kekuatan global ke negara-negara Asia seperti Cina yang memiliki kekuatan pasar dan berhasil meraih level pertumbuhan yang luar biasa. Per 2011, ekonomi Cina diperkirakan akan mengalahkan Amerika Serikat pada tahun 2025.<ref name="PWC, 2011">{{cite web|last=PriceWaterhouseCoopers|title=Beyond the BRICs|url=http://www.pwc.co.uk/eng/publications/beyond_the_brics.html}}</ref>
 
[[Organisasi nonpemerintah]] terus memengaruhi kebijakan publik melintasi batas negara, termasuk di bidang [[humanitarianisme|bantuan kemanusiaan]] dan [[pembangunan internasional|pembangunan negara]].<ref name="globall">Pawel Zaleski ''Global Non-governmental Administrative System: Geosociology of the Third Sector'', [in:] Gawin, Dariusz & Glinski, Piotr [ed.]: "Civil Society in the Making", IFiS Publishers, Warszawa 2006</ref> Organisasi amal dengan misi global juga selangkah di depan di bidang kemanusiaan. Badan amal seperti [[Bill and Melinda Gates Foundation]], [[Accion International]], Acumen Fund (sekarang [[Acumen Fund|Acumen]]), dan [[Echoing Green]] menggabungkan [[model bisnis]] dengan [[filantropi]] yang kemudian melahirkan organisasi bisnis seperti [[Global Philanthropy Group]] dan asosiasi filantropi baru seperti [[Global Philanthropy Forum]]. Proyek-proyek Bill and Melinda Gates Foundation mencakup komitmen senilai ratusan miliar dolar untuk mendanai imunisasi di beberapa negara miskin yang pertumbuhannya cepat,<ref>[http://www.gatesfoundation.org/What-We-Do/Global-Development/Vaccine-Delivery ''Vaccine delivery strategy overview''.]</ref> serta ratusan juta dolar untuk mendanai program sosialisasi menabung bagi orang-orang miskin.<ref>{{cite news| url=http://www.bloomberg.com/apps/news? id=20601086&sid=aRYXnh3Vgh3w&refer=latin_america | work=Bloomberg | title=Gates Foundation to Promote Savings by World's Poor, WSJ Says | date=2008-07-31}}</ref> [[Hudson Institute]] memperkirakan bahwa total aliran dana dari filantropis swasta ke negara-negara berkembang mencapai [[US$]]59 miliar pada tahun 2010.<ref>[http://web.archive.org/web/20120417054159/http://www.hudson.org/files/publications/2012IndexofGlobalPhilanthropyandRemittances.pdf ''The Index of Global Philanthropy and Remittances 2012''. Hudson Institute Center for Global Prosperity.]</ref>
 
Menanggapi globalisasi, sejumlah negara mulai menganut kebijakan [[isolasionisme]]. Misalnya, pemerintah [[Korea Utara]] mempersulit orang asing untuk memasuki negaranya dan sangat mengawasi aktivitas mereka seandainya dibolehkan masuk. Para pekerja sosial diperiksa secara menyeluruh dan tidak diizinkan mengunjungi tempat-tempat yang dilarang pemerintah. Warga Korea Utara tidak bisa seenaknya keluar dari negara itu.<ref name=nkr>{{cite web|url=http://www.northkoreanrefugees.com/2008-exodus.htm |title=North Korean Refugees NGO |publisher=Northkoreanrefugees.com |date=20 October 2008 |accessdate=23 August 2010}}</ref><ref name=unhcr>{{cite web|author=United Nations High Commissioner for Refugees |url=http://www.unhcr.org/refworld/country,,,,PRK,4562d8cf2,487ca236c0,0.html |title=UNHCR Freedom in the World 2008 – North Korea |publisher=Unhcr.org |date=2 July 2008 |accessdate=23 August 2010}}</ref>
Baris 577:
Sebuah artikel di ''[[The New Republic]]'' mengkritik program pekerja tamu dengan menyamakan mereka dengan [[warga kelas dua]] yang tidak akan mampu mendapatkan kewarganegaraan dan mendapatkan hak yang lebih sedikit daripada warga Amerika Serikat.<ref>[http://www.tnr.com/article/thats-hospitality The New Republic. ''That's Hospitality'' April 17, 2006]</ref>
 
Perpindahan pekerja berpendidikan dan terampil disebut [[pengurasan otak]]. Misalnya, Amerika Serikat mempersilakan para perawat dari seluruh dunia untuk bekerja di sana.<ref>Arends-Kuenning, Mary. (2006). The Balance of Care: Trends in the Wages and Employment of Immigrant Nurses in the US between 1990 and 2000. ''Globalizations'' 3(3): 333–48. See also: [http://cgs.illinois.edu/content/culture-and-globalization Culture and Globalization: Center for Global Studies at the University of Illinois]</ref> Pengurasan otak dari Eropa ke Amerika Serikat berarti bahwa sekitar 400.000 mahasiswa lulusan jurusan iptek di Eropa sekarang tinggal di Amerika Serikat, dan kebanyakan di antaranya tidak berencana pulang ke Eropa.<ref>{{cite news | first= Jeff| last= Chu| title=How To Plug Europe's Brain Drain | url=http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,574849-1,00.html |work=Time magazine | date= 11 January 2004| id= | ref= harv | postscript= <!--DASHBot-->{{inconsistent citations}} }}</ref> Hampir 14 juta imigran datang ke Amerika Serikat sejak tahun 2000 sampai 2010.<ref>"[http://news.yahoo.com/immigrant-population-record-40-million-2010-100108933.html Immigrant Population at Record 40 Million in 2010]". Yahoo! News. 6 October 2011.</ref>
 
Imigran di Amerika Serikat bersama keturunannya mendirikan lebih dari 40 persen perusahaan di daftar [[Fortune 500]] versi 2010. Mereka mendirikan tujuh dari sepuluh perusahaan paling bernilai di dunia.<ref>[http://www.nyc.gov/html/om/pdf/2011/partnership_for_a_new_american_economy_fortune_500.pdf The "New American" Fortune 500]. The partnership for a new American economy. June 2011</ref>
Baris 648:
 
Beberapa penentang melihat globalisasi sebagai pengutamaan kepentingan kaum [[korporatisme|korporatis]].<ref>{{cite news
| first = Laurence
| last = Lee
| title = WTO blamed for India grain suicides
| url = http://english.aljazeera.net/NR/exeres/2ED53A8B-1058-49CF-B9FF-3D96639456D1.htm
|publisher=Al Jazeera
| date = 17 May 2007
| accessdate =17 May 2007
}}</ref> Mereka juga mengklaim bahwa bertambahnya otonomi dan kekuatan [[entitas perusahaan]] turut membentuk kebijakan pollitik negara.<ref name="The Corporation">{{cite book|last = Bakan|first = Joel|authorlink =Joel Bakan|year = 2004|title = The Corporation|publisher=Simon & Schuster|location = New York, New York|isbn = 0-7432-4744-2}}</ref><ref name="Confessions of an Economic Hit Man">{{cite book|last = Perkins|first = John|authorlink = John Perkins (author)|year = 2004|title = Confessions of an Economic Hit Man|publisher=Berrett-Koehler|location = San Francisco, California|isbn = 1-57675-301-8}}</ref> Mereka mendukung institusi global dan kebijakan-kebijakan yang menurutnya mampu menyelesaikan permasalahan moral kelas bawah dan pekerja serta masalah lingkungan.<ref>{{cite web|url=http://www.forumsocialmundial.org.br/index.php?cd_language=2&id_menu= |title=Fórum Social Mundial |publisher=Forumsocialmundial.org.br |accessdate=31 July 2010}}</ref> Pendapat ekonomi yang dilontarkan para teoriwan [[perdagangna adil]] mengklaim bahwa perdagangan bebas tak terbatas menguntungkan pihak-pihak yang memiliki [[keunggulan finansial]] yang lebih tinggi (i.e., orang kaya) dan mengorbankan orang miskin.<ref>[http://www.epi.org/publication/webfeatures_viewpoints_nafta_legacy_at10/ NAFTA at 10, Jeff Faux, Economic Policy Institute, D.C.]</ref>