Sejarah Bumi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Baris 160:
=== Iklim dan kehidupan Proterozoikum Akhir ===
[[Berkas:Orange Sea Pen Monterey Bay Aquarium.jpg|left|thumb|''[[Pennatulacea]]'' merupakan salah satu [[ordo (biologi)|ordo]] ''[[animalia]]'' tertua di Bumi, yang sudah ada sejak [[Ediakarium]] ({{nowrap|{{tooltip|k.|kira-kira}} 635 juta}} tahun lalu) hingga [[Holosen]] (masa kini).]]
Pada akhir [[eon]] [[Proterozoikum]], Bumi setidaknya mengalami dua kali peristiwa [[Bumi Bola Salju]] yang sedemikian parah sehingga permukaan laut benar-benar membeku. Kejadian ini terjadi sekitar 716,5 dan 635&nbsp;juta tahun yang lalu, pada periode [[Kriogenium]].<ref>{{Cite news| url=http://www.sciencedaily.com/releases/2010/03/100304142228.htm| title=Snowball Earth: New Evidence Hints at Global Glaciation 716.5 Million Years Ago |newspaper=Science Daily|date=4 Maret 2010 |accessdate=April 18, 2012}}</ref> Intensitas dan mekanisme kedua proses glasial tersebut masih dalam penyelidikan dan lebih sulit dijelaskan dibandingkan peristiwa Bumi bola salju yang terjadi pada eon [[Proterozoikum]].<ref name="Science Daily Snowball Earth challenged">{{cite web|title='Snowball Earth' Hypothesis Challenged|url=http://www.sciencedaily.com/releases/2011/10/111012083450.htm|accessdate=29 September 2012}}</ref> Kebanyakan [[Paleoklimatologi]] berpikir peristiwa Bumi Bola Salju berhubungan dengan pembentukan benua raksasa Rodinia.<ref name=Hoffman /> Karena Rodinia berada di tengah khatulistiwa, tingkat [[pelapukan|pelapukan kimia]] meningkat dan [[karbon dioksida]] (CO<sub>2</sub>) diambil dari atmosfer. Karena CO<sub>2</sub> merupakan gas rumah kaca yang penting, maka terjadilah pendinginan cuaca secara global.
Dengan cara yang sama selama periode Bumi bola salju sebagian besar permukaan benua tertutup dengan [[permafrost]] yang kembali menurunkan pelapukan kimia, sehingga meningkatkan pembentukan es. Ada hipotesis alternatif yang mengatakan bahwa ada cukup banyak karbon dioksida yang keluar melalui lubang vulkanik menghasilkan efek rumah kaca yang meningkatkan suhu global.{{r|Hoffman}} Peningkatan aktivitas vulkanik ini dihasilkan oleh pecahnya Rodinia pada kisaran waktu yang sama.
 
Periode [[Kriogenium]] diikuti oleh periode [[Ediakarium]] yang ditandai dengan pesatnya perkembangan bentuk kehidupan multiseluler.<ref>{{Cite news|url=http://www.sciencedaily.com/releases/2008/01/080103144451.htm| title=Two Explosive Evolutionary Events Shaped Early History Of Multicellular Life|newspaper=Science Daily|date=3 Januari 2008 |accessdate=18 April 2012}}</ref> Hubungan antara akhir jamas es dan peningkatan keanekaragaman kehidupan belum bisa ditentukan dengan jelas, meskipun tampaknya hal itu bukan sesuatu yang kebetulan. Bentuk baru kehidupan, yang disebut [[biota Ediakarium]], menjadi lebih besar dan lebih beragam dari sebelumnya. Meskipun taksonomi sebagian besar biota Ediakara tidak jelas, sebagian darinya merupakan nenek moyak kehidupan modern.{{r|Xiao}} Perkembangan yang penting adalah asal mula sel otot dan sel saraf. Tidak satupun fosil dari periode Ediakarium yang memiliki bagian tubuh yang keras seperti kerangka. Biota ediakarium muncul pertama kali pada perbatasan [[eon]] [[Proterozoikum]] dan [[Fanerozoikum]] atau periode [[Ediakarium]] dan [[Kambrium]].
{{clear}}