Influenza: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Flu unggas: minor cosmetic change
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Baris 37:
{{Flu}}
=== Jenis-jenis virus ===
Dalam [[Virus#Klasifikasi virus|klasifikasi virus]], virus influenza termasuk [[Virus#Virus RNA|virus RNA]] yang merupakan tiga dari lima [[genera]] dalam famili Oethomyxoviridae:<ref name=Kawaoka>{{cite book |author=Kawaoka Y (editor). |title=Influenza Virology: Current Topics |publisher=Caister Academic Press |year=2006 |url=http://www.horizonpress.com/flu |isbn=978-1-904455-06-6}}</ref>
* [[Virus influenza A]]
* [[Virus influenza B]]
Baris 45:
 
==== Virus influenza A ====
Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza A. Unggas akuatik liar merupakan inang alamiah untuk sejumlah besar varietas influenza A. Kadangkala, virus dapat ditularkan pada spesies lain dan dapat menimbulkan wabah yang berdampak besar pada peternakan unggas domestik atau menimbulkan suatu [[pandemi]] influenza manusia.<ref name=sobrino6>{{cite book |chapterurl=http://www.horizonpress.com/avir|author=Klenk ''et al.''|year=2008|chapter=Avian Influenza: Molecular Mechanisms of Pathogenesis and Host Range|title=Animal Viruses: Molecular Biology|publisher=Caister Academic Press|isbn=978-1-904455-22-6}}</ref>
 
Virus tipe A merupakan patogen manusia paling virulen di antara ketiga tipe influenza dan menimbulkan penyakit yang paling berat. Virus influenza A dapat dibagi lagi menjadi subdivisi berupa [[serovar|serotipe-serotipe]] yang berbeda berdasarkan tanggapan [[antibodi]] terhadap virus ini.<ref name=hay/> Serotipe yang telah dikonfirmasi pada manusia, diurutkan berdasarkan jumlah kematian pandemi pada manusia, adalah:
Baris 216:
| doi=10.1046/j.1365-2672.2001.01492.x}}</ref>
 
Wabah yang paling terkenal dan paling mematikan adalah pandemi flu 1918 (pandemi flu spanyol) (influenza tipe A, subtipe H1N1), yang berlangsung antara tahun 1918 sampai 1919. Tidak diketahui dengan pasti seberapa banyak kematian yang ditimbulkan, namun perkiraannya berkisar antara 20 sampai 100 juta orang.<ref name=Knobler>{{cite book |editor=Knobler S, Mack A, Mahmoud A, Lemon S |title=The Threat of Pandemic Influenza: Are We Ready? Workshop Summary (2005) |chapter=1: The Story of Influenza |pages=60–61 |chapterurl=http://books.nap.edu/openbook.php?record_id=11150&page=58 |publisher=The National Academies Press |location=Washington, D.C.}}</ref><ref name=Patterson1>{{cite journal |last=Patterson |first=KD |coauthors=Pyle GF |title=The geography and mortality of the 1918 influenza pandemic |journal=Bull Hist Med. |year=1991 |month=Spring |volume=65 |issue=1 |pages=4–21 |pmid=2021692}}</ref> Pandemi ini disebut sebagai “pembantaian medis terbesar dalam sejarah” dan mungkin telah membunuh orang sama banyaknya dengan [[Kematian Hitam]].<ref name=Potter/> Angka kematian yang sangat besar ini disebabkan oleh tingkat infeksi yang sangat tinggi sampai 50% dan tingkat gejala yang sangat berat, diduga disebabkan oleh [[badai sitokin]].<ref name=Patterson1/> Gejala flu pada tahun 1918 sangat tidak biasa sampai-sampai influenza pada awalnya salah didiagnosis sebagai demam dengue, [[kolera]], ataupun [[demam tifoid]]. Satu pengamat menuliskan, “Salah satu komplikasi yang paling berat adalah perdarahan dari [[selaput lendir]], terutama dari hidung, lambung, dan usus. Perdarahan dari telinga dan perdarahan [[petechia]] juga terjadi.”<ref name=Knobler/> Mayoritas kematian disebabkan oleh [[pneumonia bakterial]], [[infeksi sekunder]] yang ditimbulkan oleh influenza, namun virus juga membunuh orang secara langsung, menimbulkan perdarahan masif dan [[edema]] paru.<ref name=autogenerated1>{{cite journal | author = Taubenberger JK, Reid AH, Janczewski TA, Fanning TG | title = Integrating historical, clinical and molecular genetic data in order to explain the origin and virulence of the 1918 Spanish influenza virus | journal = [[Philos. Trans. R. Soc. Lond., B, Biol. Sci.]] | volume = 356 | issue = 1416 | pages = 1829–39 | year = 2001 | month = December | pmid = 11779381 | pmc = 1088558 | doi = 10.1098/rstb.2001.1020 }}</ref>
 
Pandemi flu 1918 (pandemi flu Spanyol) betul-betul mendunia, bahkan menyebar sampai ke Kutub Utara dan [[Kepulauan Pasifik]] yang jauh. Penyakit yang sangat berat membunuh antara 2 sampai 20% dari penderita yang terinfeksi, tidak seperti tingkat kematian epidemi flu yang biasanya hanya 0,1%.<ref name=Knobler/><ref name="Taubenberger">{{cite journal |last=Taubenberger |first=J |coauthors=Morens D |title=1918 Influenza: the mother of all pandemics |url=http://www.cdc.gov/ncidod/EID/vol12no01/05-0979.htm |journal=Emerg Infect Dis |volume=12 |issue=1 |pages=15–22 |year=2006 |pmid=16494711}}</ref> Gejala lain dari pandemi ini adalah kejadian ini sebagian besar membunuh dewasa muda, dengan 99% kematian pandemi influenza terjadi pada orang-orang berusia di bawah 65, dan lebih dari setengahnya berusia 20 sampai 40 tahun.<ref>{{cite journal |last=Simonsen |first=L |coauthors=Clarke M, Schonberger L, Arden N, Cox N, Fukuda K |title=Pandemic versus epidemic influenza mortality: a pattern of changing age distribution |journal=J Infect Dis |volume=178 |issue=1 |pages=53–60 |year=1998 |month=July |pmid=9652423}}</ref> Hal ini tidak biasa karena influenza biasanya paling mematikan pada usia sangat muda (dibawah usia 2 tahun) dan pada usia sangat tua (diatas 70 tahun). Mortalitas total dari pandemi 1918-1919 tidak diketahui, namun diperkirakan antara 2,5% sampai 5% dari seluruh populasi dunia telah meninggal karenanya. Sebanyak 25 juta mungkin telah meninggal dalam 25 minggu pertama; sebagai perbandingan, [[AIDS|HIV/AIDS]] telah membunuh 25 juta penderitanya dalam 25 tahun pertama.<ref name=Knobler/>
Baris 265:
 
=== Flu unggas ===
Gejala flu pada unggas beragam dan mungkin tidak spesifik.<ref>{{cite journal |author=Elbers A, Koch G, Bouma A |title=Performance of clinical signs in poultry for the detection of outbreaks during the avian influenza A (H7N7) epidemic in The Netherlands in 2003 |journal=Avian Pathol |volume=34 |issue=3 |pages=181–7 |year=2005 |pmid=16191700 | doi=10.1080/03079450500096497}}</ref> Gejala yang mengikuti infeksi flu unggas dengan patogenesitas yang rendah dapat berupa bulu yang berantakan, penurunan kecil dalam produksi telur, atau penurunan berat badan dikombinasikan dengan [[penyakit pernapasan]] ringan.<ref>{{cite book |last1=Capua|first1= I |last2= Mutinelli |first2= F. |chapter=Low pathogenicity (LPAI) and highly pathogenic (HPAI) avian influenza in turkeys and chicken |title=A Colour Atlas and Text on Avian Influenza |publisher= Papi Editore |location= Bologna |year= 2001 |pages=13–20 |isbn=88-88369-00-7 |url=http://books.google.com/books?id=S1hEAAAACAAJ }}</ref> Karena gejala yang ringan ini dapat membuat diagnosis di lapangan menjadi sulit, mengikuti penyebaran flu unggas memerlukan uji laboratorium dari sampel yang berasal dari unggas yang terinfeksi. Beberapa galur seperti [[H9N2]] Asia sangat virulen pada ternak unggas dan dapat menimbulkan gejala yang lebih ekstrem dan mortalitas yang signifikan.<ref>{{cite journal |author=Bano S, Naeem K, Malik S |title=Evaluation of pathogenic potential of avian influenza virus serotype H9N2 in chickens |journal=Avian Dis |volume=47 |issue=3 Suppl |pages=817–22 |year=2003 |pmid=14575070 |doi=10.1637/0005-2086-47.s3.817}}</ref> Pada bentuk yang paling patogenik, influenza pada ayam dan kalkun menimbulkan munculnya gejala mendadak tiba-tiba dan kematian hampir 100% dalam dua hari.<ref>{{cite journal |author=Swayne D, Suarez D |title=Highly pathogenic avian influenza |journal=Rev Sci Tech |volume=19 |issue=2 |pages=463–82 |year=2000 |pmid=10935274}}</ref> Karena virus menyebar dengan cepat pada situasi yang padat seperti pada peternakan intensif ayam dan kalkun, wabah ini dapat menimbulkan dampak ekonomi yang besar bagi peternak unggas.
 
Galur H5N1 yang telah beradaptasi terhadap unggas dan sangat patogen (disebut HPAI A(H5N1), singkatan dari "''highly pathogenic avian influenza virus of type A of subtype H5N1''") menimbulkan flu H5N1, yang umumnya dikenal sebagai flu unggas, atau "flu burung", dan endemik pada banyak populasi burung, terutama pada Asia Tenggara. Galur turunan Asia dari HPAI A (H5N1) menyebar secara global. Epizootik (epidemi pada makhluk hidup bukan manusia) dan panzootik (penyakit yang mengenai binatang dari banyak spesies, terutama dalam wilayah yang sangat luas), telah membunuh puluhan juta unggas dan menyebabkan pembunuhan disengaja ratusan juta unggas lain dalam usaha untuk mengendalikan penyebarannya. Sebagian besar referensi di media terhadap “flu burung” dan sebagian besar referensi terhadap H5N1 adalah mengenai galur spesifik ini.<ref>{{cite journal |author=Li K, Guan Y, Wang J, Smith G, Xu K, Duan L, Rahardjo A, Puthavathana P, Buranathai C, Nguyen T, Estoepangestie A, Chaisingh A, Auewarakul P, Long H, Hanh N, Webby R, Poon L, Chen H, Shortridge K, Yuen K, Webster R, Peiris J |title=Genesis of a highly pathogenic and potentially pandemic H5N1 influenza virus in eastern Asia |journal=Nature |volume=430 |issue=6996 |pages=209–13 |year=2004 |pmid=15241415 | doi=10.1038/nature02746}}</ref><ref>Li KS, Guan Y, Wang J, Smith GJ, Xu KM, Duan L, Rahardjo AP, Puthavathana P, Buranathai C, Nguyen TD, Estoepangestie AT, Chaisingh A, Auewarakul P, Long HT, Hanh NT, Webby RJ, Poon LL, Chen H, Shortridge KF, Yuen KY, Webster RG, Peiris JS. [http://www.nap.edu/books/0309095042/html/116.html "The Threat of Pandemic Influenza: Are We Ready?" Workshop Summary] The National Academies Press (2005) "Today's Pandemic Threat: Genesis of a Highly Pathogenic and Potentially Pandemic H5N1 Influenza Virus in Eastern Asia", pages 116–130</ref>
Baris 286:
* {{cite journal |author=Beigel JH, Farrar J, Han AM, ''et al.'' |title=Avian influenza A (H5N1) infection in humans |journal=N Engl J Med. |volume=353 |issue=13 |pages=1374–85 |year=2005 |month=September |pmid=16192482 |doi=10.1056/NEJMra052211 |url=http://content.nejm.org/cgi/content/full/353/13/1374}}
* Bernd Sebastian Kamps, Christian Hoffmann and Wolfgang Preiser (Eds.) [http://www.InfluenzaReport.com/ Influenza Report], 225 pp, PDF, free download. Flying Publisher 2006
* {{cite book |author=Levine, Arnold J. |title=Viruses |publisher=Scientific American Library |location=New York |year=1992 |isbn=0-7167-5031-7}}
* {{cite book |author=Baron, Samuel |title=Medical microbiology |publisher=University of Texas Medical Branch at Galveston |location=Galveston, Tex |year=1996 |isbn=0-9631172-1-1 |edition=4th |url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=mmed}}
* {{cite journal |author=Cox NJ, Subbarao K |title=Influenza |journal=Lancet |volume=354 |issue=9186 |pages=1277–82 |year=1999 |month=October |pmid=10520648 |doi=10.1016/S0140-6736(99)01241-6}}
* ISBN 978-3-211-80892-4 The Influenza Viruses Hoyle L 1968 Springer Verlag
Baris 296:
{{Refbegin}}
* {{cite journal |author=Kilbourne ED |last2=Zhang |first2=Yan B. |last3=Lin |first3=Mei-Chen |title=Influenza pandemics of the 20th century |journal=Emerging Infect Dis. |volume=12 |issue=1 |pages=9–14 |year=2006 |month=January |pmid=16494710 |url=http://www.cdc.gov/ncidod/EID/vol12no01/05-1254.htm }}
* {{cite book |author=Collier, Richard |title=The plague of the Spanish lady: the influenza pandemic of 1918–1919 |publisher=Macmillan |location=New York |year=1974 |isbn=0-333-13864-3}}
* {{cite book |author=Barry, John M. |title=The great influenza: the epic story of the deadliest plague in history |publisher=Viking |location=New York, N.Y |year=2004 |pages=|isbn=0-670-89473-7}}
{{Refend}}