Asyurbanipal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Baris 32:
 
== Masa muda ==
Asyurbanipal lahir menjelang akhir dari periode 1500 tahun kejayaan Asyur.<ref name="World Biography 1998, pp. 141-142">{{cite book|title=Dictionary of World Biography: The ancient world |first= Frank|last= Northen Magill|coauthors= Christina J. Moose, Alison Aves, Taylor and Francis|year= 1998|pages= 141–142}}</ref> Ayahnya, [[Esarhadon]], adalah putra bungsu [[Sanherib]], bukan dilahirkan oleh permaisuri, melainkan oleh "perempuan istana" dari Aram bernama Naqi'a. Esarhadon menjadi raja setelah Sanherib mati dibunuh putra-putranya, Adramelekh dan Sarezer, yang kemudian melarikan diri ke wilayah Ararat, menurut catatan [[Alkitab]].<ref>[[2 Raja-raja 19|Kitab 2 Raja-raja pasal 19, yaitu:]] {{Alkitab|2 Raja-raja 19:37}}</ref> Satu-satunya nama permaisuri Esarhadon yang diketahui namanya adalah [[Ashur-hamat]], yang meninggal tahun 672 SM, tetapi tidak ada informasi mengenai ibu Asyurbanipal.
 
Asyurbanipal tumbuh di istana kecil yang disebut ''bit reduti'' (rumah penerus; {{lang-en|"House of Succession"}}), yang dibangun oleh kakeknya Sanherib sewaktu menjadi putra mahkota di kuadran utara kota [[Niniwe]].<ref name="World Biography 1998, pp. 141-142"/> Pada tahun 694 SM, Sanherib menyelesaikan pembangunan "Istana Tanpa Tanding" ("Palace Without Rival") di sudut barat daya kota utama (''acropolis''), menghancurkan sebagian besar bangunan kuno. ''Bit reduti'' menjadi istana Esarhadon, sang putra mahkota. Di rumah inilah, di dalam kuil dewanya, kakek Asyurbanipal (Sanherib) dibunuh oleh paman-pamannya (Adramelekh dan Sarezer). Setelah Esarhadon dinobatkan menjadi raja, pada tahun 680 SM ia membangun rumahnya sendiri ''bit masharti'' (rumah senjata; {{lang-en|weapons house}} atau ''arsenal''). ''Bit reduti'' ditinggali oleh ibunya dan putra-putranya yang masih kecil, termasuk, Asyurbanipal.
Baris 70:
[[Berkas:The famous library of king Ashur bani pal at nineveh.jpg|thumb|Perpustakaan raja Asyurbanipal di Niniwe yang terkenal.]]
 
Asyurbanipal sangat bangga akan pendidikan menulisnya. Ia menyatakannya dalam sebuah inskripsi: “Aku Asyurbanipal di dalam [istana], menangani hikmat Nebo, seluruh lempengan-lempengan bertulis, semua lempengan-lempengan tanahliat, seluruh misterinya dan kesulitannya, aku pecahkan.”.<ref>''Cylinder A, Column I, Lines 31-33'', dalam Smith, George. ''History of Assurbanipal, Translated from the Cuneiform Inscriptions''. London: Harrison and Sons, 1871: pg.6</ref> Ia adalah satu dari sedikit raja yang dapat membaca tulisan [[kuneiform]] dalam [[bahasa Akkadia]] dan [[bahasa Sumeria]], dan mengklaim bahwa ia bahkan dapat membaca teks-teks dari zaman sebelum "Air bah ''Utnapishtim''". Ia juga dapat memecahkan persoalan matematika. Selama pemerintahannya ia mengumpulkan teks-teks kuneiform dari seluruh [[Mesopotamia]], dan terutama [[Babilonia]], dalam perpustakaan Asyurbanipal di [[Niniwe]].<ref name="M. Roaf 2004, p. 191">{{cite book|first=M.|last= Roaf|title= Cultural Atlas of Mesopotamia and the Ancient Near East |year=2004|page= 191}}</ref>
 
[[Perpustakaan Asyurbanipal]] di Niniwe mungkin adalah penemuan yang paling menarik di Timur Dekat kuno. Ditemukan lebih dari 30.000 lempengan tanah liat di perpustakaan itu,<ref>http://www.britishmuseum.org/research/research_projects/ashurbanipal_library_phase_1.aspx "Assurbanipal Library Phase 1", British Museum One</ref> memberikan para arkeolog kekayaan tak terhingga akan informasi sastra, agama dan kerja administrasi Mesopotamia. Di antara penemuan itu terdapat [[Enuma Elish]], juga dikenal sebagai "Epos Penciptaan" (''the Epic of Creation''),<ref>Epic of Creation in Dalley, Stephanie. ''Myths from Mesopotamia.'' Oxford, 1989: pg.233-81</ref> yang menggambarkan pandangan Babilonia tradisional mengenai penciptaan ketika dewa Marduk membantai [[Tiamat]], yaitu personifikasi air asin, dan menciptakan dunia dari tubuhnya. Dalam versi ini, manusia diciptakan dari darah dewa yang memberontak, [[Qingu]], supaya bekerja demi kepentingan para dewa. Juga ditemukan di Niniwe, [[Epos Gilgamesh]]<ref>Epic of Gilgamesh in Dalley, Stephanie. ''Myths from Mesopotamia.'' Oxford, 1989: pg.50-135</ref> suatu kisah menarik dari pahlawan itu dan sahabatnya Enkidu dalam petualangan menghancurkan demon [[Humbaba]]. Para dewa menghukum keduanya karena kesombongan mereka, tetapi membuat Enkidu mati akibat penyakit. Setelah kematian Enkidu Gilgamesh mencari [[Utnapishtim]], orang yang selamat dari [[Air bah (mitologi)|Air bah]], supaya menemukan rahasia hidup kekal.