Nya Ina Raseuki: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: sekedar → sekadar
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, replaced: asal-usul → asal usul, removed stub tag
Baris 11:
Mulailah Tony menulis komposisi dengan bertolak dari gaya nyanyi Ubiet. Adapun musik mereka tercipta untuk pertunjukan musik itu, untuk film, pentas tari dan teater, pameran fotografi dan instalasi, hingga pertunjukan busana. Ketika Ubiet tertarik menggunakan nada berhias, kerja sama mereka kemudian mengarah pada pencarian teknik suara berhias yang berorientasi pada musik tradisi tertentu, misalnya teknik melisma, yakni penggunaan beberapa nada pada sebuah suku kata. Yang lain, misalnya, adalah penggunaan lebih dari dua nada di antara nada pokok, yang diliukkan, digelombangkan, digeser, disentak, digeletarkan, dibolak-balikkan, ditarik naik-turun, dan seterusnya. Dalam membuat komposisi untuk vokal, Tony memperlakukan kata, termasuk kata dari puisi sebagai bagian dari bunyi, tanpa mengurangi maknanya. Hal ini banyak dilakukan oleh komposer musik [[kontemporer]] yang menggunakan puisi pada musik mereka.
 
Adapun Ubiet memanfaatkan itu sebagai bagian dari pencarian dan pengolahan berbagai gaya nyanyi. Pada Album yang berisi 10 komposisi ini menggunakan teknik ''pre-recorded''. Menurut asal- usulnya, teknik ini menggabungkan bahan yang sudah direkam seraya dimanipulasikan dan diputar kembali. Idiom ini sudah populer sejak 50-an tahun yang lalu, ketika komposer [[Pierre Schaeffer]], dengan gerakan musique concrète di Perancis, merealisasikan suara dengan pita rekam dan cara elektronik. Pada mulanya idiom ini dipakai hanya dengan memutar kembali musik yang sudah direkam melalui pengeras suara, namun kemudian berkembang dengan penggabungan suara rekaman itu dengan pemain musik yang bermain langsung di pentas. Pementasan musik pre-recorded semula hanya menampilkan seorang pemain solo, namun kini berkembang dengan pemain yang lebih banyak seperti musik kamar atau orkes.
 
Dalam perkembangan selanjutnya, ia tak hanya bertumpu pada musik elektronik, tapi juga musik [[akustik]] yang identik dengan musik hidup, yakni musik yang tak melibatkan manipulasi suara. Pada album ini musik vokal yang direkam ganda secara digital—tanpa manipulasi teknik perekaman—maupun musik-suara yang hidup dihasilkan hanya oleh seorang penyanyi, yaitu Ubiet. Suara yang direkam berlapis-lapis, sampai ada yang mencapai 36 lapis suara.
Baris 39:
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Pidie]]
 
 
{{musikus-stub}}