Tumbuhan paku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cakkavatti (bicara | kontrib)
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up
Baris 11:
| subdivision =
'''Divisio Lycopodiophyta''' {{br}}
[[Lycopodiopsida]] <!-- </br><small>[divisio '''[[Lycopodiophyta]]''' (Smith et al. 2006<ref name="smith"/>)]</small> --> </br />
[[Isoëtopsida]] <!-- </br><small>[divisio '''Lycopodiophyta''' (Smith et al. 2006<ref name="smith"/>)]</small></br> -->
 
Baris 28:
'''Tumbuhan paku''', '''paku-pakuan''', atau '''pakis-pakisan''' adalah sekelompok [[tumbuhan]] dengan [[jaringan pengangkut|sistem pembuluh]] sejati ([[Tracheophyta]]) tetapi tidak pernah menghasilkan [[biji]] untuk [[reproduksi seksual]]nya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini melepaskan [[spora]] sebagai alat penyebarluasan dan perbanyakannya, menyerupai kelompok organisme seperti [[tumbuhan lumut|lumut]] dan [[fungi]].
 
Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian [[dunia]], kecuali daerah ber[[salju]] abadi dan lautan, dengan kecenderungan ditemukan tumbuh di tempat-tempat yang tidak subur untuk [[pertanian]]. Total [[spesies]] yang diketahui sekitar 12.000<ref name="chapman">{{cite web|url=http://www.environment.gov.au/biodiversity/abrs/publications/other/species-numbers/index.html |title=Numbers of Living Species in Australia and the World. Report for the Australian Biological Resources Study. Canberra, Australia. September 2009.|last= Chapman|first= Arthur |publisher=Environment.gov.au |date=2010-08-26 |accessdate=2013-09-07}}</ref>, dengan perkiraan 1.300<ref name="Sastrapradja">{{cite book |last=Sastrapradja |first1=Setijati |last2=Afriastini |first2=J ohar J. |last3=Darnaedi |first3=Dedy |last4=Widjaja |first4=Elizabeth A. |title=Jenis Paku Indonesia |edition=1 |location=Bogor |publisher=Lembaga Biologi Nasional - LIPI |year=1979 |page= |accessdate=2015-02-02 }}</ref> sampai 3000 lebih<ref>''Flora Malesiana'' cit. Hassler M & Swale B. [http://www.planta.cn/forum/files_planta/paragraphoe_635.pdf World fern statistics by country].</ref> spesies di antaranya tumbuh di kawasan [[Malesia]] (yang mencakup [[Indonesia]]).
 
Pengelompokan klasik anggota tumbuhan paku ('''Pteridophyta''', dalam arti luas, mis. menurut [[Ernst Haeckel|Haeckel]] (1866)<ref>Haeckel, E. (1866). ''[https://archive.org/details/systematischephy01haec Generale Morphologie der Organismen]''. Berlin: Verlag von Georg Reimer. pp. vol.1: i–xxxii, 1–574, pls I–II; vol. 2: i–clx, 1–462, pls I–VIII.</ref>) pada pengetahuan terkini dianggap bersifat [[kladistik|parafiletik]]. Dari kelompok-kelompok cabang utama tumbuhan berpembuluh, satu kelompok yang mencakup [[paku kawat]], [[kumpai (tumbuhan)|kumpai]], serta [[rane]], ternyata memisah paling awal dari kelompok lainnya. Kelompok tersebut sekarang dimasukkan dalam divisio [[Lycopodiophyta]]. Ini menyebabkan "Pteridophyta" sekarang memiliki dua pengertian: arti luas (sebagaimana arti klasik, mencakup Lycopodiophyta) dan arti sempit (arti klasik minus Lycopodiophyta). Kelompok tumbuhan paku arti sempit bersifat [[kladistik|holofiletik]] atau monofiletik, dan sekarang disebut Pteridophyta atau, untuk menghindari kebingungan, disebut '''Polypodiophyta''' atau '''Monilophyta'''.
 
Fosil paku tertua berasal dari kala [[Devon (periode)|Devon]], sekitar 360 juta tahun yang lalu <ref>{{cite web |url=http://www.ucmp.berkeley.edu/plants/pterophyta/pteridofr.html |title=Pteridopsida: Fossil Record |publisher=University of California Museum of Paleontology | accessdate=2014-03-11}}</ref> tetapi suku-suku dan jenis-jenis modern baru muncul sekitar 145 juta tahun yang lalu, di awal kala [[Zaman Kapur|Kapur]], di saat [[tumbuhan berbunga]] sudah mendominasi vegetasi bumi.
 
Pemanfaatan tumbuhan paku oleh manusia terbatas. Kebanyakan menjadi [[tanaman hias]], sebagian kecil dimakan, sebagai [[tumbuhan obat]], atau bahan baku untuk alat bantu kegiatan sehari-hari.
 
== Ciri dan botani ==
[[File:Osmunda japonica 002.jpg|thumb|200px|"Gulungan membuka" tunas muda, menjadi ciri tumbuhan paku yang paling mudah dikenali.]]
Bentuk luar (morfologi) tumbuhan paku bermacam-macam, sesuai dengan hasil [[evolusi]] adaptasinya. Secara umum, pakis dikenal karena daunnya tumbuh dari tunas secara "gulungan membuka" (bahasa Jawa: ''mlungker'') atau ''circinate vernation'' dalam bahasa Inggris. Namun demikian, ciri ini sebenarnya hanya berlaku untuk paku [[leptosporangiatae]] dan anggota Marattiales.
 
Penampilan luar paku ada yang berupa [[pohon]] ([[paku pohon]], biasanya tidak bercabang), [[semak]], [[epifit]], tumbuhan merambat, mengapung di air, [[hidrofit]], tetapi biasanya berupa [[terna]] dengan [[rimpang]] yang menjalar di [[tanah]] atau [[humus]]. Organ [[fotosintesis|fotosintetik]] dan reproduktif paku disebut [[ental]] ([[bahasa Inggris]] ''frond'') dengan ukuran yang bervariasi, dari beberapa milimeter sampai enam meter. Ental [[paku sejati]] yang masih muda selalu menggulung seperti gagang [[biola]] dan menjadi satu ciri khas.
Baris 65:
*[[Filicinae]] / Filices (paku sejati/benar, mencakup [[Eusporangiatae]] (ordo Ophioglossales dan Marattiales) dan [[Leptosporangiatae]]).
 
Sampai sekarang, ilmu yang mempelajari kelompok-kelompok ini disebut '''pteridologi''' dan ahlinya disebut '''pteridolog'''.
 
Perubahan mendasar dipublikasikan oleh Smith et al. (2006)<ref name="smith"> Smith AR, Pryer KM, Schuettpelz E, Korall P, Schneider H, Wolf PG. 2006. [http://www.pryerlab.net/publication/fichier749.pdf A classification for extant ferns]. ''Taxon'' 55:705-731.</ref>, dengan mengajukan revisi terhadap tumbuhan paku masa kini (tidak mencakup tumbuhan paku fosil yang sudah punah) berdasarkan data [[morfologi tumbuhan|morfologi]] dan didukung dengan hasil analisis [[biologi molekular|molekular]] (sekuens [[DNA]] [[plastid]]). Berdasarkan usulan ini, Lycopodiinae dan Isoëtinae dianggap merupakan tumbuhan berpembuluh yang pertama kali terpisah dari yang lain, sehingga dikelompokkan dalam divisio tersendiri: [[Lycopodiophyta]] (atau Lycophyta<ref name=sarita>Saritha Pujari. [http://www.yourarticlelibrary.com/biology/6-most-important-types-stelar-system-in-ferns/6908/ 6 Most Important Types Stelar System in Ferns]</ref>). Paku-pakuan serta tumbuhan berbiji berada pada kelompok lain, disebut [[Euphyllophytina]] (atau Pterophyta<ref name=sarita/>). Selanjutnya semua kormofita berspora yang tersisa tergabung dalam satu kelompok besar, yang layak dikatakan sebagai anggota divisio tumbuhan paku (Pteridophyta) yang sebenarnya. Nama baru yang diusulkan untuk mencegah kerancuan cakupan Pteridophyta adalah "Monilophyta" (dari ''moniliform'', "berbentuk kalung", mengacu pada bentuk [[stele]] seperti kalung yang dimiliki tumbuhan yang dianggap moyang semua tumbuhan paku modern<ref>Kenrick P., P.R. Crane. 1997. ''The origin and early diversification of land plants: a cladistic study''. Smithsonian Press, Washington, D.C., USA.]</ref>) atau ""Polypodiophyta" (dari ''Polypodium'', [[genus]] yang menjadi genus tipe).
 
Revisi Smith et al. (2006) ini juga menunjukkan bahwa sejumlah paku-pakuan yang dulu dianggap sebagai paku primitif, seperti anggota Psilotales, ternyata lebih dekat berkerabat dengan Ophioglossales (yang sebelumnya merupakan anggota kelas Filicinae yang dianggap lebih "modern"), sementara [[paku ekor kuda]] (Equisetales) sama dekatnya dengan paku sejati maupun terhadap Marattiales.
Baris 82:
Penelitian lanjutan kemudian ada yang memisahkan Psilotales dari Ophioglossales<ref name=Grew13/>. Akibat pengelompokan ini, Marattiales dan Ophioglossales, yang secara tradisional dianggap sebagai "paku sejati" (salah satunya karena tunas daun mudanya yang berkembang secara gulungan membuka), tidak termasuk dalam golongan paku yang "benar-benar sejati" (sensu Leptosporangiatae)<ref>{{Cite book |last=Stace |first=Clive |year=2010b |title=New Flora of the British Isles |edition=3rd |publication-place=Cambridge, UK |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-0-521-70772-5 |page=xxviii}}</ref>.
 
Perkembangan penggolongan tanaman paku sampai 2014 secara umum menyepakati penggolongan sampai tingkat bangsa (ordo), tetapi masih mempermasalahkan bagaimana hubungan di antara bangsa-bangsa tersebut serta anggota masing-masing di dalamnya. Misalnya, Rai dan Graham (2010) menyatakan "sampai sekarang barangkali yang dapat dikatakan berdasarkan kajian-kajian modern mengenai bentuk hubungan di antara kelompok besar silsilah dalam monilophyta adalah bahwa kita tidak benar-benar mengenal mereka"<ref name=RaiGraham2010>{{Cite journal |last=Rai |first=Hardeep S. |last2=Graham |first2=Sean W. |year=2010 |title=Utility of a large, multigene plastid data set in inferring higher-order relationships in ferns and relatives (monilophytes) |journal=American Journal of Botany |volume=97 |issue=9 |pages=1444–1456 |doi=10.3732/ajb.0900305 |lastauthoramp=yes }}, p. 1450 </ref>. Grewe et al. (2013) tetap memastikan dimasukkannya paku ekor kuda dalam tumbuhan paku, namun juga mengingatkan ada ketidakjelasan dalam posisi sebenarnya.<ref name=Grew13/>. Mereka memperlihatkan bahwa paku ekor kuda membentuk satu kelompok dengan Psilotopsida, berbeda dengan Smith et al. (2006) yang menempatkan paku ekor kuda sebagai sepupu dari Marattiopsida dan Polypodiopsida.
 
Penggolongan paling terbaru yang menunjukkan arah perubahan penggolongan tumbuhan paku, termasuk Lycopodiales, dipublikasi oleh Christenhusz dan Chase (2014)<ref name=CC2014>{{Cite journal | url = http://aob.oxfordjournals.org/content/early/2014/02/13/aob.mct299.full |last=Christenhusz |first=Maarten J.M. |last2=Chase |first2=Mark W. |year=2014 |title=Trends and concepts in fern classification|journal=Annals of Botany |volume=113 |issue=9 |pages=571–594|lastauthoramp=yes}}</ref>.
Baris 116:
 
{{Plantae}}
 
{{Hasil hutan non-kayu}}
 
[[Kategori:Botani]]
Baris 121 ⟶ 123:
[[Kategori:Plantae]]
[[Kategori:Pteridophyta]]
 
{{Hasil hutan non-kayu}}