Gereja Kristen Sulawesi Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: VisualEditor mengosongkan halaman [ * ]
Perbaikan
Baris 13:
Sulawesi Tengah 94663
|}
'''Gereja Kristen Sulawesi Tengah''' atau disingkat '''[[GKST]]''' adalah suatu organisasi [[gereja]] [[Kristen]] [[Protestan]] di [[Indonesia]], hasil pekabaran Injil '''Dr. A. C. Kruyt''' dari [[Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG)]] yang tiba di Poso pada tahun 1892; dan '''Dr. N. Adriani''' dari Nederlandsch Bijbelgenootschap yang tiba tahun 1895. Pembaptisan pertama dilaksanakan pada 25 Desember 1909 di Kasiguncu kepada Kepala Suku Pebato '''Papa I Wunte''' dan '''Ine I Maseka''' bersama seratusan orang pengikutnya. '''[[GKST]]''' ditetapkan sebagai Gereja oleh pemerintah pada tahun 1947. '''[[GKST]]''' kemudian dimandirikan sebagai gereja yang dewasa dengan Ketua Sinode yang pertama adalah '''[[Dr. E. Dijkhuis]]''', dan berpusat di Tentena. '''[[GKST]]''' pernah mengalami masa sulit, yaitu ketika terjadi [[konflik Poso]] tahun 1998, 2000 sampai 2005. Dalam konflik tersebut, Sekretaris Umum Sinode GKST, '''[[Pdt. Rinaldy Damanik]]''' yang adalah Deklarator Perdamaian Malino untuk Poso, divonis 3 tahun penjara, atas tuduhan yang tidak dia lakukan, tetapi sesungguhnya ia melakukan pembelaan terhadap umat Kristen dan berani melakukan evakuasi korban di wilayah yang berbahaya yang membuatnya memiliki dan mempublikasikan data-data faktual tentang peristiwa konflik tersebut, serta melakukan protes keras terhadap pemerintah dan aparat keamanan. Tahun 2004, pada saat masih di dalam penjara, '''[[Pdt. Rinaldy Damanik]]''' dipilih menjadi Ketua Umum Sinode '''[[GKST]]''' oleh warga '''[[GKST]]'''.
# Masa Awal
 
Sejarah GKST sangat erat hubungannya dengan dua tokoh pekabaran Injil, yaitu Dr. A.C. Kruyt dan Dr. N. Adriani, masing-masing diutus oleh NZG (''Netherlandsche Zendeling Genootschaap'') dan Lembaga Alkitab Belanda. Sebenarnya bukanlah maksud NZG untuk memberitakan Injil ke teluk Tomini, di mana Poso terletak, melainkan untuk mengusahakan pekabaran Injil ke daerah Gorontalo. Menurut rencana tersebut Kruyt-lah yang akan memulai pekerjaannya di Gorontalo pada tahun 1891. Akan tetapi agama Kristen tidak dapat berkembang karena banyak orang Gorontalo sudah memeluk agama Islam.
== Sejarah ==
 
#=== Masa Awal ===
Sejarah GKST sangat erat hubungannya dengan dua tokoh pekabaran Injil, yaitu Dr. A.C. Kruyt dan Dr. N. Adriani, masing-masing diutus oleh [[NZG]] (''[[Netherlandsche Zendeling Genootschaap]]'') dan Lembaga Alkitab Belanda. Sebenarnya bukanlah maksud NZG untuk memberitakan Injil ke teluk Tomini, di mana Poso terletak, melainkan untuk mengusahakan pekabaran Injil ke daerah Gorontalo. Menurut rencana tersebut Kruyt-lah yang akan memulai pekerjaannya di Gorontalo pada tahun 1891. Akan tetapi agama Kristen tidak dapat berkembang karena banyak orang Gorontalo sudah memeluk agama Islam.
 
Akibatnya pada tahun 1892, Kruyt pindah ke Poso. Ia berpendapat, bahwa Injil tidak akan dimengerti serta berakar di dalam suatu suku, jika tidak diberitakan dalam bahasanya serta dalam cara dan bentuk yang tidak asing bagi orang-orang itu. Oleh karena itu, maka syarat yang utama ialah menyelidik bahasa, adat istiadat serta kebudayaan suku tersebut.
 
Bersama-sama dengan Adriani maka Kruyt menunggu 17 tahun lamanya untuk melakukan penyelidikan bahasa serta adat istiadat secara mendalam sekali sebelum orang-orang yang pertama dapat dibaptiskan. Kemudian Papa i Wunte seorang  ''kabosenya''  di desa Woyomakuni, dekat Poso, mengambil keputusan untuk masuk Kristen. Sebelum itu bertahun-tahun lamanya ia menjadi teman Kruyt. Sejak saat itu kristenisasi di Poso berjalan dengan baik. Bahkan pada hari Natal 1909 dibaptiskan 180 orang.
# ===Masa Perkembangan===
Sejak saat itu dimulailah pekabaran Injil ke seluruh wilayah Sulawesi Tengah. Dari daerah sekitar muara sungai Poso, Injil bergerak ke arah danau Poso (1909), ke Mori (1914), Malili (1915) dan Wana (1926). Seluruh daerah itu ditempati 9 orang tenaga pekabar Injil. Didirikanlah jaringan sekolah dan berangsur-angsur seluruh daerah pedalaman seperti wilayah Napu, Bada dan Besoa. Pada akhir tahun 1937 orang Kristen di Sulawesi Tengah, yakni di wilayah kegiatan NZG berjumlah 40.000 orang lebih.
 
Tenaga guru sekolah dan di jemaat mula-mula didatangkan dari Minahasa, tetapi pada tahun 1912 didirikanlah sekolah pendidikan guru di Pendolo, yang kemudian pindah ke Tentena pada tahun 1938. Tugas sekolah ini adalah mendidik pemuda asli Sulawesi Tengah menjadi guru, sekaligus meningkatkan mutu mengajar yang lebih baik.
# ===GKST Bersinode===
Pada sebuah konferensi yang diadakan bulan Pebruari 1939, J. Kruyt memberikan pemikiran untuk pekerjaan Injil di Sulawesi Tengah, “''Apakah bukan sudah waktunya bahwa kita harus memberi perhatian kepada pengorganisasian selanjutnya Gereja pribumi Sulawesi Tengah secara keseluruhan…''” Arah dan tujuan yang terkandung di dalamnya oleh peserta diterima dengan segala senang hati. Maka dimulailah persiapan untuk Gereja di Sulawesi Tengah berdiri sendiri. Namun, Perang Dunia Kedua meletus dan mendesak dengan lebih cepat untuk mengorganisasi Gereja di Sulawesi Tengah. Kedatangan Jepang membuat para penginjil di Sulawesi Tengah membentuk klasis-klasis dan mengangkat ketua-ketua klasis yang memimpin gereja semasa perang. Setelah perang selesai, maka dilaksanakanlah Sinode Pertama di Tentena pada 14-19 Oktober 1947 yang mengambil beberapa butir keputusan berkaitan dengan Tata Gereja, Badan Pengurus Sinode dan berdirinya Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) yang ditetapkan pada 18 Oktober 1947.
# ===Masa Memekar===
Sejak berdiri, GKST mulai menumbuhkan dan mengembangkan pelayanannya. GKST kemudian menjadi anggota Dewan Gereja se-Dunia pada tahun 1948 dan menyusul menjadi anggota Persekutuan Gereja-Gereja se-Indonesia (PGI) dua tahun kemudian.
 
Baris 33 ⟶ 37:
 
Wilayah pelayanan yang terbentang luas itu, berdasarkan data terakhir sebelum Sidang Sinode Instimewa 2014, terdiri dari 395 jemaat definitif dan 18 kelompok kebaktian. Untuk mengatur pelayanan di semua aras, baik sinode, klasis maupun jemaat, jemaat-jemaat GKST dilayani oleh 547 orang pendeta yang berstatus sebagai pegawai organik.
# ===Menghadapi Konflik===
Dalam perjalanan sejarahnya, wilayah pelayanan GKST beberapa kali mengalami konflik horizontal. Pertama, pada tahun 1957 terjadi pemberontakan PRRI/Permesta di Sulawesi Utara yang menjalar sampai ke wilayah Sulawesi Tengah. Di pihak lain, kelompok Pemuda yang menyebut dirinya Gerakan Pemuda Sulawesi Tengah (GPST) melawan pemberontakan itu dan kemudian menyingkir ke hutan pada 5 Desember 1957. Kekacauan ini ditandai dengan banyaknya tahanan dari pihak GPST dan jatuhnya korban pada saat perayaan Natal tahun 1957. Beberapa kali Kantor Sinode harus dipindahkan ke beberapa tempat karena ternyata Tentena dinyatakan tertutup dan terkepung pada medio tahun 1958. Pemberontakan itu kemudian dapat diredakan oleh pemerintah Indonesia dan Tentena dinyatakan bebas pada bulan Juni 1958.
 
Baris 53 ⟶ 57:
Pernyataan kesepakatan ini kami buat dengan ikhlas dan iktikad baik untuk menjalankan.
 
Perjuangan GKST untuk mewujudkan perdamaian tidaklah mudah. Setelah deklarasi itupun masih ada beberapa insiden yang terjadi yang memakan korban jiwa. Namun dalam upaya itu GKST terus berjuang untuk meneladani Kristus dalam perwujudan perdamaian di  ''Tana''  Poso.  ''“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”''  (Mat. 5:9)
 
== Statistik Gereja ==
* Jumlah gereja/jemaat : 383 gereja, dan 24 kelompok kebaktian
 
* Jumlah gereja/anggota jemaat : 383 gereja, dan 24 kelompok420.529 kebaktianjiwa
* Jumlah pendeta : 630 orang
 
* Jumlah anggotapelayan jemaatlainnya : 420.5291915 jiwaorang
* Jumlah pelayan kategorial : 400 orang
 
Jumlah pendeta : 630 orang
 
Jumlah pelayan lainnya : 1915 orang
 
Jumlah pelayan kategorial : 400 orang
 
== Kantor Pusat ==
 
Kantor Pusat Sinode GKST
: Jl. Setiabudi No.93 Tentena Poso
 
: Sulawesi Tengah 94663
Jl. Setiabudi No.93 Tentena Poso
: Telp.0458-21050; 21141; 21136; 21459; Fax. 21318
 
Sulawesi Tengah 94663
 
Telp.0458-21050; 21141; 21136; 21459; Fax. 21318
 
== Wilayah Pelayanan Iman ==
 
* Sulawesi Tengah
meliputi daerah Donggala, Poso, Pulau Banggai, Luwuk, Morowali, Kota Palu, Parigi-Mountong, Buol, Toli-Toli dan Tojo Una-Una