Badan Tenaga Nuklir Nasional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lukman Tomayahu (bicara | kontrib)
perbaikan kotak info
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 42:
}}
 
'''Badan Tenaga Nuklir Nasional''', disingkat '''BATAN''', adalah [[Lembaga Pemerintah Non Kementerian]] [[Indonesia]] yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan tenaga [[nuklir]]. Kepala Batan saat ini dijabat oleh [[Prof. Dr. Djarot S. Wisnubroto]] (sejak tahun 4 September 2012)<ref>http://www.batan.go.id/gunber/2012/2012-09-05%20www.rri.co.id_Djarot%20Sulistio%20Wisnubroto%20Dilantik%20Sebagai%20Kepala%20BATAN.PDF</ref> menggantikan [[Hudi Hastowo|Dr. Hudi Hastowo]] yang menggantikan Kepala BATAN periode sebelumnya yaitu [[Soedyartono Soentono|Dr. Soedyartono Soentono, M.Sc.]]<br />
 
== Sejarah Perkembangan ==
Baris 50:
 
Pada perkembangan berikutnya, untuk lebih meningkatkan penguasaan di bidang iptek nuklir, maka dibangun beberapa fasilitas penelitian, pengembangan, dan rekayasa (litbangyasa) yang tersebar di berbagai kawasan, antara lain Kawasan Nuklir Bandung (1965), Kawasan Nuklir Pasar Jumat, Jakarta (1966), Kawasan Nuklir Yogyakarta (1967), dan Kawasan Nuklir Serpong (1987).
Sementara itu dengan perubahah paradigma pada tahun 1997 ditetapkan UU no. 10 tentang Ketenaganukliran yang diantaranya mengatur pemisahan unsur pelaksna kegiatan pemanfaatan tenaga nukir (BATAN) dengan unsur pengawas tenaga nuklir ([http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Pengawas_Tenaga_Nuklir[Badan Pengawas Tenaga Nuklir|BAPETEN]]).
 
== Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ==
Baris 61:
* Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN.
* Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir.
* Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
 
BATAN mengoperasikan 3 buah reaktor nuklir di Indonesia, 2 buah reaktor [[Triga]] mark II dan sebuah reaktor nuklir 30 MW di Serpong.
Baris 98:
Untuk mendukung pelaksanaan litbang, Kawasan Nuklir Bandung dilengkapi dengan berbagai fasilitas antara lain Reaktor Triga Mark II dengan daya 250 kW (1965). Daya reaktor ini pada tahun 1971 ditingkatkan menjadi 1000 kW dan kemudian menjadi 2000 kW pada tahun 2000. Fasilitas lain yang terdapat di kawasan ini adalah laboratorium fisika, kimia dan biologi, produksi isotop dan senyawa bertanda.
 
== Lihat pula ==
* [[Program Nuklir Indonesia]]
 
== Pranala luar ==