Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: materai → meterai, azas → asas, nampak → tampak (2)
BeeyanBot (bicara | kontrib)
Baris 25:
Pada masa itu, semangat gairah keagamaan sedang melanda bagian sebalah barat [[New York]], tempat keluarga Smith tinggal.<ref name="OSZA"/> Keluarga Smith, seperti keluarga lainnya, menghadiri pertemuan pembaharuan iman golongan-golongan Kristen di daerah tersebut.<ref name="OSZA"/> Sementara sebagian anggota keluarganya menjadi anggota salah satu gereja, Joseph Smith tidak.<ref name="OSZA">{{id}}Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir/OSZA. 2007. Ajaran-ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith. Jakarta: Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Hlm. 31.</ref> Akan tetapi, ketika [[Joseph Smith]] berusia 14 tahun, ia ingin mengetahui gereja mana yang harus ia ikuti.<ref name="OSZA2"/> Oleh karena itu, ia bertanya kepada Allah dalam doa yang sungguh-sungguh, dan doanya pun dikabulkan.<ref name="OSZA2"/> Ia mendapat penglihatan pertama.<ref name="OSZA2"/> Sebagai jawaban atas doanya, Allah Bapa dan Putra-Nya, [[Yesus Kristus]], metampakkan diri kepada Joseph Smith serta memberitahunya bahwa Gereja Yesus Kristus yang sejati tidak ada di bumi dan Mereka telah memilih Joseph Smith untuk memulihkannya.<ref name="OSZA2">{{id}}Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir/OSZA. 1998. Kesaksian Nabi Joseph Smith. Jakarta: Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Hlm. 1.</ref> Salah seorang dari mereka berkata, '''Inilah anak yang Kukasihi, dengarkanlah dia'''.<ref name="OSZA3">{{id}}Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir/OSZA. 1996. Pusaka Kita: Sejarah Singkat Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Jakarta: Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Hlm. 4.</ref> Mereka pun menasihatkannya agar tidak mengikuti salah satu pun dari gereja dan agama yang di sekitarnya, karena semua perhimpunan agama itu mempercayai ajaran yang keliru.<ref name="Aritonang"/>
 
Setelah itu, [[Joseph Smith]] mengalami petampakanpenampakan dengan hadirnya [[Moroni]], putra Mormon.<ref name="Aritonang"/> Moroni memberitahu Joseph tentang sejumlah lempengan emas yang ada di bukit kecil dekat Palmyra dan mengandung tulisan yang sangat berharga.<ref name="Aritonang"/> Ia pun dilarang memindahkan lempengan itu dari tempat persembunyian hingga saat yang yang akan ditetapkan oleh Tuhan.<ref name="Aritonang"/> Kemudian ia mendapat penglihatan yang berisi petunjuk dan izin untuk mengambil dan menerjemahkan isi lempengan emas itu.<ref name="Aritonang"/>
 
Pada awal 1830 naskah itu terwujud secara mujizat dan menjadi sebuah buku dan diberi nama '''Kitab Mormon'''.<ref name="Aritonang"/> Kitab itu merupakan kitab suci baru yang diterjemahkan dari lempengan emas.<ref name="Aritonang"/> Menurut Thomas O’Dea, tema dalam [[Kitab Mormon]] adalah tiba dan bermukimnya orang [[Ibrani]] di benua Amerika sebelum era kekristenan.<ref name="Aritonang"/> Tema ini pas dengan maksud untuk menjelaskan asal usul orang indian di Amerika, yang pada masa Joseph Smith banyak diperdebatkan.<ref name="Aritonang"/>