Ternak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri Dariel (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: sekedar → sekadar
Baris 7:
Ternak dapat berupa binatang apa pun (termasuk [[serangga]] dan [[vertebrata]] tingkat rendah seperti [[ikan]] dan [[katak]]). Namun, dalam percakapan sehari-hari orang biasanya merujuk kepada [[unggas]] dan [[mamalia]] [[domestikasi|domestik]], seperti [[ayam]], [[angsa]], [[kalkun]], atau [[itik]] untuk unggas, serta [[babi]], [[sapi]], [[kambing]], [[domba]], [[kuda]], atau [[keledai]] untuk mamalia. Sebagai tambahan, di beberapa daerah di dunia juga dikenal hewan ternak yang khas seperti [[unta]], [[llama]], [[bison]], [[burung unta]], dan [[tikus belanda]] mungkin sengaja dipelihara sebagai ternak. Jenis ternak bervariasi di seluruh dunia dan tergantung pada sejumlah faktor seperti [[iklim]], permintaan [[konsumen]], daerah asal, budaya lokal, dan [[topografi]].
 
Kelompok hewan selain [[unggas]] dan [[mamalia]] yang dipelihara manusia juga disebut (hewan) ternak, khususnya apabila dipelihara di tempat khusus dan tidak dibiarkan berkelana di alam terbuka. Penyebutan "ternak" biasanya dianggap "tepat" apabila hewan yang dipelihara sedikit banyak telah mengalami [[domestikasi]], tidak sekedarsekadar diambil dari alam liar kemudian dipelihara. Ke dalam kelompok ini termasuk [[ngengat sutera]], berbagai jenis ikan air tawar (seperti [[ikan mas]], [[gurami]], [[mujair]], [[ikan nila|nila]], atau [[lele]]), beberapa jenis [[katak]] (terutama ''bullfrog''), [[buaya]], dan beberapa jenis [[ular]]. Usaha pemeliharaan ikan umumnya disebut sebagai [[perikanan]] atau, lebih spesifik, [[budidaya ikan]].
 
==Sejarah==
Baris 13:
 
==Praktek pemeliharaan==
Praktek pemeliharaan hewan ternak amat bervariasi di berbagai tempat di dunia, dan bervariasi pula antara jenis hewan. Hewan ternak umumnya dipelihara di dalam [[kandang]] dan diberi makan atau diberikan akses menuju makanan ([[penggembalaan hewan|digembalakan]]). Beberapa tidak mengkandangkan hewannya atau membiarkan hewan memilih kapan akan masuk kandang ([[jelajah bebas]]). Pemeiharaan hewan ternak dalam sejarah merupakah bagian dari kehidupan kaum [[nomaden]] yang berpindah-pindah mengikuti musim. Beberapa kaum di [[Asia Tengah]] dan [[Afrika Utara]] masih hidup sebagai kaum nomaden bersama hewan ternaknya.
 
[[Kandang]] hewan memiliki bentuk dan jenis yang bervariasi, mulai dari pagar tertutup tanpa atap, hingga bangunan bertingkat dengan atap dan memiliki mekanisme pengaturan temperatur dan kelembaban (lihat [[lingkungan dan bangunan pertanian]]). Kandang umumnya hanya digunakan sebagai tempat hewan ternak untuk tidur dan diberi makan; jenis kandang lain diperuntukan khusus untuk perkawinan hewan dan pemeliharaan anakan hewan.
 
Hewan yang dipelihara di dalam kandang umumnya bersifat intensif jika pemeliharaan di luar ruangan tidak dianggap menguntungkan karena membutuhkan lahan yang luas. Namun pemeliharaan di dalam kandang bersifa kontroversial karena menghasilkan berbagai masalah seperti [[bau]], penanganan [[limbah]], persebaran penyakit hewan, dan [[kesejahteraan hewan]] (lihat [[peternakan pabrik]]).
 
Hewan ternak dapat dipantau dengan berbagai cara seperti penggunaan label (dicat di atas kulit hewan atau digantung di telinga) atau dengan cara yang modern seperti penggunaan [[RFID]] yang ditanam di bawah kulit. [[Implan microchip]] juga dapat ditanam di dalam tubuh hewan ternak untuk memantau kondisi hewan seperti perubahan komposisi [[darah]], [[denyut jantung]], temperatur tubuh, dan sebagainya sehingga dapat menjadi pengingat jika hewan ternak menunjukan gejala sakit.
 
Penggunaan hormon pertumbuhan untuk meningkatkan laju pertumbuhan hewan ternak juga dilakukan, namun dibatasi karena dapat mengganggu kesehatan hewan dan kualitas [[produk hewan]] yang dihasilkan. Bahan kimia lain yang digunakan pada peternakan adalah [[vaksin]] dan [[multivitamin]] untuk menjaga kesehatan hewan, dan [[pestisida]] untuk mencegah keberadaan serangga di dalam kandang. Metode ini umumnya dilakukan di dalam [[peternakan pabrik]] karena secara alami hewan ternak tidak mampu membersihkan diri di dalam kandang yang sempit.
 
== Yang diternakkan ==
Baris 188:
 
==Dampak lingkungan==
Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh [[PBB]] dan [[EPA]] mengemukakan bahwa hewan ternak (terutama ayam, sapi, dan babi) merupakan satu dari tiga kontributor utama masalah lingkungan di dunia.<ref>{{cite web|url=http://www.epa.gov/climatechange/emissions/usinventoryreport.html |title=2011 U.S. Greenhouse Gas Inventory Report &#124; Climate Change - Greenhouse Gas Emissions &#124; U.S. EPA |publisher=Epa.gov |date=2006-06-28 |accessdate=2011-12-10}}</ref> Peternakan di Amerika Serikat telah menyumbang emisi [[gas rumah kaca]] sebesar 454.1 teragram ekuivalen CO<sub>2</sub> atau 6 persen dari emisi gas rumah kaca total Amerika Serikat, hampir seperempat dari emisi transportasi. Laporan dari WorldWatch Institute mengemukakan bahwa 51% emisi gas rumah kaca dunia berasal dari peternakan.<ref>http://www.worldwatch.org/node/6294</ref>
 
Masalah hewan ternak, terutama ketika dikaitkan dengan [[deforestasi]], hilangnya [[keanekaragaman hayati]], [[degradasi lahan]], [[perubahan iklim]], [[polusi udara]], [[kelangkaan air]], dan [[polusi air]] merupakan masalah utama bagi pembuat kebijakan di berbagai negara penghasil hewan ternak utama. Sebuah penelitian di [[Hokkaido]] menemukan bahwa dengan memberikan suplemen [[sistein]] dan [[nitrat]] pada pakan ternak dapat mengurangi emisi gas [[metana]] dari hewan ternak tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas daging dan susu.<ref>{{cite web|url=http://www.smh.com.au/news/unusual-tales/global-warming-breakthrough-way-to-stop-cow-gas/2008/01/22/1200764221842.html |title=Global warming breakthrough: way to stop cow gas - Unusual Tales - Specials |publisher=Smh.com.au |date=2008-01-22 |accessdate=2011-12-10}}</ref>
Baris 204:
 
;Kelangkaan air
:Hewan ternak membutuhkan sejumlah besar air untuk konsumsi, sanitasi, juga untuk pembudidayaan tanaman yang akan dijadikan pakan. Di seluruh dunia, rata-rata 40% tanaman penghasil biji-bijian dijadikan pakan ternak. Secara keseluruhan, rata-rata dibutuhkan 100000 liter air untuk satu kilogram daging.<ref name="news.cornell.edu">{{cite web|url=http://www.news.cornell.edu/releases/aug97/livestock.hrs.html |title=Cornell Science News: Livestock Production |publisher=News.cornell.edu |date=1997-08-07 |accessdate=2011-12-10}}</ref>
 
;Polusi air
:Kotoran hewan yang terbilas dapat menyebabkan kandungan nitrogen dan fosfornya mencemari perairan<ref>{{cite web |author=Pelletier Nathan and Peter Tyedmers |title=Forecasting Potential Global Environmental Costs of Livestock Production 2000–2050. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 107.43 (2010): 18371-8374 |publisher=Web of Science |date=2011-01-17 |url= http://www.pnas.org.offcampus.lib.washington.edu/content/107/43/18371}}</ref> dan menyebabkan [[eutrofikasi]].<ref>{{cite web |last=Starme |first=Elanor |title=LEVELING THE FIELD – ISSUE BRIEF #2 Environmental and Health Problems in Livestock Production: Pollution in the Food System |publisher=American Journal of Public Health 94.10: 1703-709 |date=2011-02-05 |url=http://ase.tufts.edu/gdae/pubs/rp/AAI_Issue_Brief_2_1.pdf }}</ref>
 
;Alternatif