Kristen Palestina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: pemboman → pengeboman using AWB
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k →‎Sejarah modern: ejaan, replaced: praktek → praktik
Baris 60:
Ada laporan serangan terhadap warga Kristen Palestina di [[Gaza]] dari kelompok-kelompok ekstremis Islam. Pastor Gaza Manuel Musallam telah menyuarakan keraguan bahwa serangan itu dimotivasi oleh agama.<ref>Musallam, Manuel (27 November 2007). "Christians And Muslims Coexist In Gaza". IPS news. [http://ipsnews.net/news.asp?idnews=40241 ipsnews.net]</ref> Presiden Palestina, Perdana Menteri, Hamas dan banyak pemimpin politik dan agama lainnya mengutuk serangan tersebut.
 
Fr Pierbattista Pizzaballa, Penjaga Tanah Suci, juru bicara Katolik senior telah menyatakan bahwa kelambanan polisi dan budaya pendidikan yang mendorong anak-anak Yahudi untuk memupuk pandangan mereka terhadap orang-orang Kristen dengan "penghinaan" dan telah membuat hidup semakin "tak tertahankan" bagi banyak orang Kristen. Pernyataan Fr Pizzaballa datang setelah ekstremis pro-pemukim menyerang sebuah biara Trappist di kota Latroun, membakar pintu, dan menutupi dinding dengan grafiti anti-Kristen dengan mencela Kristus sebagai "monyet". Insiden ini menyusul serangkaian aksi pembakaran dan vandalisme, pada tahun 2012, menargetkan tempat-tempat ibadah Kristen, termasuk Biara abad ke-11 Salib Yerusalem, di mana slogan-slogan seperti "Matilah Kristen" dan grafiti ofensif lainnya ditulis pada dinding-dindingnya. Menurut sebuah artikel di Telegraph, pemimpin Kristen merasa bahwa isu yang paling penting bahwa [[Israel]] telah gagal mengatasi adalah praktekpraktik beberapa sekolah Yahudi Ultra-Ortodoks untuk mengajarkan anak-anak bahwa itu adalah kewajiban agama menyalahgunakan siapa pun di Tahbisan Suci mereka, sehingga orang-orang Yahudi Ultra-Ortodoks, termasuk anak-anak berumur delapan, meludahi anggota ulama Kristen setiap hari.<ref>http://www.telegraph.co.uk/news/religion/9529123/Vatican-official-says-Israel-fostering-intolerance-of-Christianity.html</ref>
 
Setelah komentar Paus Benediktus XVI tentang Islam pada bulan September 2006, lima gereja tidak berafiliasi dengan baik oleh Katolik maupun Paus, di antara mereka seorang dan Gereja Anglikan dan Ortodoks itu dibom dan ditembak di [[Tepi Barat]] dan [[Gaza]]. Sebuah kelompok yang disebut "Lions of Tauhid" mengaku bertanggung jawab.<ref>[http://www.haaretz.com/hasen/spages/763199.html "Report: Rome tightens pope's security after fury over Islam remarks"], ''[[Haaretz]]'', 16 September 2006</ref> Mantan Perdana Menteri Palestina dan pemimpin Hamas Ismail Haniya terhukum dalam serangan tersebut, dan kehadiran polisi meningkat di Betlehem, yang memiliki komunitas Kristen yang cukup besar.<ref>{{cite news|title=Pope Apologizes for Remarks About Islam|publisher=New York Times|date=17 September 2006|url=http://www.nytimes.com/2006/09/17/world/europe/17cnd-pope.html?ex=1316145600&en=bd45a56d2f9e575a&ei=5088&partner=rssnyt&emc=rss | first=Ian | last=Fisher | accessdate=2010-05-21}}</ref>