Wahyu 7: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: dari pada → daripada
Baris 1:
{{Bible chapter|letname= {{PAGENAME}} |previouslink= Wahyu 6 |previousletter= pasal 6 |nextlink= Wahyu 8 | nextletter= pasal 8 | book=[[Kitab Wahyu]] | biblepart=[[Perjanjian Baru]] | booknum= 27 |category= [[Apokalips]] | filename= Papyrus 47 Rev 13,16-14.4.jpg |size=200px | name=Papyrus 47, 3rd century | caption=<div style="width: 250px; text-align: center; line-height: 1em">Wahyu 13:16-14:4 yang tertulis pada fragmen [[Papirus 47]] dari abad ke-3 M.</div>}}
 
'''Wahyu 7''' (disingkat "'''Why 7'''") adalah bagian dari [[Wahyu kepada Yohanes]], kitab terakhir dalam [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Merrill">Merrill C. Tenney. 1995. ''Survei Perjanjian Baru''. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas.</ref><ref name="Wongso">Peter Wongso. 1999. ''Eksposisi Doktrin Alkitab: Kitab Wahyu''. Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara.</ref> Pengarangnya diyakini adalah [[Yohanes]] bin [[Zebedeus]], seorang dari [[Keduabelas Rasul]] [[Yesus]] [[Kristus]].<ref name="Marxsen">Willi Marxsen. ''Introduction to the New Testament''. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN: 9789794159219.</ref><ref name="Drane">John Drane. ''Introducing the New Testament''. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN: 9794159050.</ref><ref name="Groenen">C. Groenen. 1984. ''Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru''. Yogyakarta: Kanisius. Hlm.394-398.</ref>
 
== Teks ==
Baris 19:
== Ayat-ayat terkenal ==
* {{Alkitab|Wahyu 7:4}}: Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: 144.000 (seratus empat puluh empat ribu) yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
* {{Alkitab|Wahyu 7:9}}: Kemudian dari padadaripada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
 
== Referensi ==