Busana tradisional Minangkabau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Muslim abdul rahmad (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Kenrick95Bot
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: ada kalanya → adakalanya using AWB
Baris 1:
==Busana pengantin==
[[Berkas:Minangkabau wedding 2.jpg|thumb|250px|Busana pengantin Padang]]
Di Sumatra barat, terdapat beberapa variasi busana adat pernikahan yang dipakai oleh pasangan mempelai.Perbedaan ini berdasarkan pembagian beberapa adat [[nagari]] di Sumatra barat.
 
* Busana pengantin [[kota Bukittinggi]] dan [[kabupaten Agam]]
 
* Busana pengantin [[kota Padang]] dan sekitarnya
Busana pengantin kota Padang memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan busana daerah lain di Minangkabau.dalam sejarah nya selain oleh budaya [[Minangkabau]], busana pengantin kota Padang juga dipengaruhi oleh kebudayaan busana negara-negara [[Eropa]] dan [[Tiongkok]]. Hal ini terlihat dari segi corak dan pemilihan [[warna]].
* Busana pengantin [[kabupaten Pesisir selatan]]
 
* Busana pengantin [[kabupaten Padangpariaman]]
 
Baris 72 ⟶ 70:
Mengenai cawek ini diungkapkan “cawek suto bajumbai alai, saeto pucuak rabuang, saeto jumbai alainyo, jambuah nan tangah tigo tampek. Cawek kapalilik anak kemenakan, panjarek aka budinyo, pamauik pusako datuak, nak kokoh lua jo dalam, nak jinak nak makin tanang, nak lia nak jan tabang jauah.
Kabek salilik buhua sentak, kokoh tak dapek diungkai, guyahnyo bapantang tangga, lungga bak dukua di lihia, babukak mako ka ungkai, jo rundiang mako ka tangga, kato mufakaik kapaungkai.
Cawek penghulu dalam pakaian adat ialah dari kain dan ada kalanyaadakalanya kain sutera. Panjang dan lebarnya harus sebanding atau lima banding satu hasta dan ujungnya pakai jumbai dan hiasan pucuk rebung.
Arti yang terkandung dari cawek ini dapat disimpulkan bahwa seorang penghulu harus cakap dan sanggup mengikat anak kemenakan secara halus dan dengan tenang mendapatkan akal budinya.