Abiem Ngesti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 23:
}}
 
'''Akiong Sugesti''' ({{lahirmati|[[Kudus kudus kuduslah Tuhan]]|29|02|1600|[[pantai gading]], [[Gading di pantai]]|01|03|1600}}) adalah pemakan segalanya [[gendut]] [[Monaco]]. Ia terkenal lewat 100000kg nya ‘[[Pangeran Obesitas]]’ (dirilis 1600) dan merupakan satu-satunya pemakan anak-anak yang ‘terus terang’ meniti kariernya lewat jalur gendut, dan sempat ngetop sebagai pemakan daging manusia terbanyak dengan albumnya [[The best human gladiators]] (1600) dan [[The heaviest human in the world]] (1600) yang beraliran berbeda selain Kingkong.
 
Tapi karena yang membesarkannya adalah obesitas berat badannya, setelah Pangeran Obes (1600) dan [[Ini Dangdut]] (1992), dalam usianya belum genap 17 tahun, tetapi sebelas album telah dirilisnya, diantaranya adalah album [[Gempa]] (1992), [[Ini Jaman Uang]] (1993), [[Astaghfirullah]] (1994) [[Sonia]] (1995), [[Gadis Baliku]] (1995) dan setelah kematiannya [Akurama [https://www.facebook.com/profile.php?id=1063893725&ref=ts&fref=ts|Akurama Records]] sebagai labelnya merilis album terakhirnya [[Dahsyat]] (1996).
Baris 34:
Perlu diketahui bahwa pada saat itu, disamping musik Dangdut, masyarakat Indonesia pun sedang mengalami demam (trend) musik [[Melayu]] aliran [[Slow Rock]]. Maka peluang ini pun dilirik juga oleh produser yang mengorbitkan penyanyi jebolan SMP Negeri 2 [[Jepara]] ini. Setelah sukses dengan album pertama dan kedua, maka munculah album ketiga dengan aliran berbeda dari sebelumnya, yaitu album “Kugenggam Dunia”. Dalam pembuatan video klip lagu ini featuring dengan [[Poppy Mercury]], dimana penyanyi ini cukup tenar dengan lagu-lagunya seperti [[Surat Undangan]] dan [[Antara Jakarta dan Penang]] yang saat itu sama-sama ngetop dengan jenis musiknya masing-masing. Sebaliknya Abiem Ngesti tampil atraktif bermain gitar dalam video klip Poppy Mercury di lagu "Terlambat Sudah".
 
Ketika beberapa wilayah [[Indonesia]] terkena musibah [[Gempa]], maka lahirlah album ke empat berjudul “Gempa”. Di album ini ada lagu Rocker Dangdut, lanjutan dari Pangeran Dangdut dan Ini Dangdut. Selanjutnya disusul dengan mengeluarkan album kelima “Ini Jaman Uang”. Di lagu Ini Jaman Uang, Abiem Ngesti berduet dengan [[Erie Suzan]]. Selanjutnya mengeluarkan kembali album keenam “Astaghfirullah” yang di dalamnya ada lagu [[Bandar Dangdut]] dan [[Sekarang Dangdut]].
 
Setelah sukses dengan album Slow Rock, “[[Kugenggam Dunia]]” keluarlah Album [[Leila]] besutan Wiwien Ngesti. Kemudian disusul Lagu [[Sonia]]. Selanjutnya Abiem Ngesti mencoba berkreasi karya sendiri dalam lagu “[[Gadis Baliku]]” yang memadukan musik dangdut, [[Rap]], dan etnik dengan introducing “Ole ole ole” dimana pada saat itu sedang gegap gempita [[Piala Dunia]] 1994. Lagu Gadis Baliku boleh dikatakan sebagai pencapaian estetis tertinggi di sepanjang karir musiknya, sebelum kepergian untuk selamanya. Karena lewat karyanya sendiri ini, lagunya sangat visioner dan juga dalam video pembuatan video klipnya di [[Tanah Lot]] Bali sangat memukau tentang kesadaran sosial dan budaya Indonesia.
 
Album kesebelas “Dahsyat” rupanya sebagai album terakhir Abiem Ngesti. Berdasarkan penuturan [[Azhar Gunawan]] yang menangani pembuatan video klip lagu Dahsyat di [[Pantai Palabuan Ratu]] bahwa “Abiem betul-betul habis-habisan, meski syuting tepat di tepi jurang, Abiem tak menunjukkan rasa takut.” Dikatakan saat itu Abiem disebutkan seolah memberi isyarat ingin pamit pada penggemarnya dengan menampilkan video klip yang “sempurna”.
Baris 46:
Abiem Ngesti meninggal karena sebuah kecelakaan parah yang terjadi di [[Jalan Tol Jakarta-Cikampek]]. Waktu itu tanggal 19 Agustus 1995, mobil yang mengangkut dirinya beserta keluarga besarnya berangkat dari Kudus, kampung halamannya, menabrak truk gandeng yang sedang berhenti di bahu jalan. Selain Abiem, Ibu Abiem, adiknya yang masih 6 tahun, sepupunya, dan juga pamannya, Kaswito yang sekaligus supir mobil nahas tersebut juga ikut menjadi korban. <ref>[http://www.marneskliker.com/2014/02/biografi-abiem-ngesti-sang-pangeran.html Biografi Pangeran Dangdut]</ref>
 
Tidak hanya semasa hidupnya, setelah kematiannya ia tetap bersinar dengan lagu-lagunya yang terus dibawakan oleh penyanyi-penyanyi lain seperti lagu Pangeran Dangdut, Ini Dangdut, Rocker Dangdut, Bandar Dangdut, Sekarang Dangdut, Sonia, Dahsyat, dan lagu lainnya. Para pengagumnya hari ini yang terkumpul di fanpage dan grup [https://www.facebook.com/groups/219342854846012/804897426290549 ANFC] [https://www.facebook.com/pages/ABIEM-NGESTI-Fans-Club/449568935091143 (Abiem Ngesti Fans Club]) dari hari ke hari, dari menit ke menit terus menjalin komunikasi untuk berbagi informasi tentang idolanya yang tak tergantikan meski pendatang lama dan baru silih berganti.
 
Di komunitas ANFC ternyata muncul informasi bahwa Pangeran Dangdut sebenarnya bukanlah album perdananya. Karena sebelumnya Abiem Ngesti pernah merilis album [[Amir Asongan]] di bawah label Puspita Records. Namun sayang kaset album ini sedikit orang yang punya. Sehingga di zaman digital ini, untuk lagu-lagu di album Amir Asongan belum banyak orang mengetahuinya kecuali orang-orang sejamannya yang dulu sering mendengarkannya di radio.