Nilai sosial: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SamanthaPuckettIndo (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh 180.247.181.123 (pembicaraan) diidentifikasi sebagai vandalisme ke revisi terakhir oleh Hysocc. (TW)
Baris 26:
 
* Banyak orang yang menganut nilai tersebut. Contoh, sebagian besar anggota [[masyarakat]] menghendaki perubahan ke arah yang lebih baik di segala bidang, seperti [[politik]], [[ekonomi]], [[hukum]], dan [[sosial]].
* Berapa lama nilai tersebut telah dianut oleh anggota [[masyarakat]].'''Masyarakat''' (sebagai terjemahan istilah ''society'') adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
* Tinggi rendahnya usaha orang untuk dapat melaksanakan nilai tersebut. Contoh, orang Indonesia pada umumnya berusaha pulang kampung (mudik) di hari-hari besar keagamaan, seperti [[Lebaran]] atau [[Natal]].
* Prestise atau kebanggaan bagi orang yang melaksanakan nilai tersebut. Contoh, memiliki mobil dengan merek terkenal dapat memberikan kebanggaan atau prestise tersendiri.
Baris 33:
Nilai mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi (bawah sadar). Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seseorang masih kecil. Umumnya bila nilai ini tidak dilakukan, ia akan merasa malu, bahkan merasa sangat bersalah. Contoh, seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab. Demikian pula, [[guru]] yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal dalam mendidik anak tersebut.
 
Bagi [[manusia]], nilai berfungsi sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku dan perbuatannya. Nilai mencerminkan kualitas pilihan tindakan dan pandangan hidup seseorang dalam [[masyarakat]].Menurut Notonegoro,nilai sosial terbagi 3, yaitu:
Menurut Notonegoro,nilai sosial terbagi 3, yaitu:
# Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi fisik/jasmani seseorang.
# Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang mendukung aktivitas seseorang.