Daftar Bupati Banyuwangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JayaGood (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 22:
Kabupaten Banyuwangi (atau sebelumnya disebut ''Regentschap'' Blambangan Timur) adalah Kabupaten terbentuk setelah perlawanan [[Pangeran Jagapati]] yang terkenal dengan [[Perang Puputan Bayu]] dan [[Wong Agung Wilis]] di [[Kerajaan Blambangan|Blambangan]]. Setelah itu [[Belanda]] menunjuk Temenggung Wiroguno I atau Mas Alit yang (keturunan Prabu Tawangalun, raja pertama Blambangan) untuk menjadi ''regent'' atau bupati di Banyuwangi ini dan menandai akhir dari kekuasaan [[Kerajaan Blambangan]]. Belanda juga memberi keleluasaan kepada Mas Alit untuk memindahkan ibukota dari Ulupangpang ([[Benculuk, Cluring, Banyuwangi|Benculuk]]) ke Tirtogondo ([[Kota Banyuwangi]]). Selain itu Belanda mengubah kebijakan politiknya terhadap Blambangan yang sebelumnya bersifat represif menjadi lebih kooperatif. Pengangkatan Mas Alit ini diusulkan oleh Patih Juru Kunci (Patih Tumenggung Jaksanegara, penguasa Blambangan 1771-1773) kepada Residen Schopoff, dilanjutkan kepada P. Luzak, Pengambil Kebijakan Ujung Timur (''Gezaghebber van den Oosthoek''), lalu ke Gubernur Van der Burg di [[Semarang]] dan lalu ke Gubernur Jenderal [[Petrus Albertus van der Parra|Van der Parra]] di Batavia. Mas Alit lalu dilantik [[1 Februari]] [[1974]] dan mulai menempati kediamannya (pendopo) pada 1775.<ref>[https://jawatimuran.wordpress.com/2012/11/28/ki-buyut-jaksa-tukang-rumput-bupati-mas-alit-kabupaten-banyuwangi/]</ref><ref>Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Abdullah Fauzi, Gema Blambangan. No. 063/1996 44-48</ref>
 
Berikut adalah nama-nama '''Bupati Banyuwangi''' dari masa ke masa.
{| class="wikitable"
! style="text-align: center; background: lavender;"|No