Jambu mawar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
k jil rujukan
k ~ref
Baris 29:
Karangan bunga dalam payung menggarpu, pendek, muncul di ujung ranting (terminal) atau di ketiak daun (aksial), 4-10 kuntum. [[Bunga]] besar, dengan lebar 5-10 cm, putih kehijau-hijauan, berbilangan 4. Daun kelopak s/d 10 x 7 mm; daun mahkota agak bundar, s/d 15-18 mm; benang sari berjumlah banyak, lekas gugur, panjang s/d 4 cm; tangkai putik s/d 4 cm.
 
[[Buah]] bulat sampai bulat telur, dengan garis tengah antara 2,5-5 cm, bermahkota daun kelopak dan tangkai putik yang tidak rontok; kuning keputihan, kehijauan atau kemerahan sampai merah. Daging buah agak kering, harum berbau mawar, kuning atau merah jambu; berasa manis agak [[sepat]], dan meninggalkan sedikit rasa [[getir]] sesudahnya. [[Biji]] 1-4 butir, kecoklatan. <ref name=verheij&coronel_382-385>Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. Hal. 382-385.</ref>
 
==Kegunaan==
Baris 39:
Kayu terasnya berat dan keras, sehingga baik untuk konstruksi bangunan asalkan tidak berhubungan dengan tanah. Kayu ini kurang tahan terhadap serangan [[rayap]]. Kulit kayunya digunakan sebagai bahan penyamak dan pewarna.
 
Pohon jambu mawar juga kerap ditanam di taman-taman dan pekarangan sebagai pohon hias ([[ornamen|ornamental]]). Selain itu, bunga-bunganya juga merupakan sumber pakan yang baik bagi [[lebah madu]]. <ref name=verheij&coronel_382-385>Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. Hal. 382-385.</ref>
 
Dari bunga yang diawetkan, dibuat obat tradisional pendingin dan penenang. Kulit kayu dan bijinya juga dimanfaatkan untuk mengobati murus (diare), disentri dan demam.<ref name=heyne_1518>Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. 3. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 1518.</ref>
 
==Ekologi dan penyebaran==
Jambu mawar dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah, termasuk yang mudah menggenang. Pohon ini dapat tumbuh subur dan berbuah mulai dari tepi pantai hingga ketinggian 1.200 m [[dpl.]] Ia menyukai iklim basah, namun dapat pula tumbuh baik di wilayah yang lebih kering. <ref name=verheij&coronel_382-385>Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. Hal. 382-385.</ref>
 
Mengikuti peradaban manusia, tanaman ini disebar luaskan ke pelbagai wilayah tropis di dunia sejak beratus tahun yang lalu. Sebagian di antaranya telah meliar kembali di alamnya yang baru. Di beberapa negara, tanaman yang mudah beradaptasi dan berbiak ini kini mulai dianggap sebagai ancaman, karena cenderung bersifat sedikit [[invasi|invasif]].