C-130 Hercules: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arturedo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
|developed into= [[Lockheed Martin C-130J Super Hercules]]
}}
[[Berkas:Photo 20031211 61934.jpg|thumb|300px|C-130 Hercules Milik TNI Angkatan Udara]]
[[Berkas:Photo 2004212 9646TNIAUA1317atYOG.gifJPG|thumb|300px300x300px]]
'''Lockheed Martin C-130 Hercules''' adalah sebuah [[pesawat terbang]] bermesin empat [[turboprop]] sayap tinggi (high wing) yang bertugas sebagai [[pesawat angkut militer]] utama untuk pasukan militer di banyak bagian dunia. Mampu [[mendarat]] dan [[lepas landas]] dari [[runway]] yang pendek atau tidak disiapkan, awalnya dia adalah sebuah pengangkut tentara dan [[pesawat kargo]] yang sekarang ini juga digunakan untuk berbagai macam peran, termasuk infantri airborne, pengamatan cuaca, [[pengisian bahan bakar di udara]], pemadam kebakaran udara, dan ambulans udara. Sekarang ini ada lebih dari 40 model Hercules, termasuk beberapa kapal senapan, dan juga digunakan di lebih dari 50 negara. Melayani lebih dari 50 tahun, keluarga C-130 telah menciptakan rekor yang bagus untuk kehandalan dan daya tahannya, berpartisipasi dalam militer, sipil, dan bantuan kemanusiaan.
 
Keluarga C-139 memiliki sejarah produksi yang paling panjang dari seluruh pesawat militer. Yang pertama [[prototipe]] '''YC-130''' terbang pada [[23 Agustus]] [[1954]] dari pabrik [[Lockheed]] di [[Burbank, California]], [[Amerika Serikat]]. Pesawat [[turboprop|bermesin turboprop]] tersebut dipiloti oleh Stanley Beltz dan Roy Wimmer. Setelah kedua prototipe selesai, produksi dipindahkan ke Marietta, Georgia, di mana lebih dari 2.000 C-130 dibuat.
Baris 38:
 
== Versi sipil ==
[[Berkas:Lockheed L-100 Hercules Delta.jpg|thumb|210x210px|Lockheed L-100 milik Maskapai Delta Airlines]]
Versi sipil dari C-130 Hercules adalah '''Lockheed L-100 Hercules'''. [[Merpati Nusantara Airlines]] tercatat pernah mengoperasikan pesawat jenis L-100-30, perbedaan utama dengan versi militer adalah mesin yang lebih lemah, jendela yang lebih banyak, dan dihilangkannya pintu besar di belakang badan pesawat. Dikemudian hari L-100 Merpati dihibahkan kepada TNI-AU untuk melengkapi armada Hercules di skadron udara 17 dan 31 yang berkedudukan di Halim, Jakarta. Selain Indonesia, beberapa negara juga menggunakan versi sipil dari Hercules ini, bahkan beberapa negara seperti Aljazair, Kuwait dan Gabon, menggunakan L-100 untuk kepentingan militer mereka. Total hanya 114 L-100 yang terjual, produksi terakhir terjadi pada tahun 1992. ikemudian hari L-100 dikembangkan menjadi L-100J yang ekuivalen dengan C-130J lengkap dengan mesin turboprop canggih Rolls-Royce (Allison) AE-2100D3, baling-baling enam bilah, dan EFIS dua kru, tapi program ini dibatalkan pada tahun 2000 karena Lockheed ingin fokus di versi militer saja.