Pangeran Shōtoku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Midori (bicara | kontrib)
Midori (bicara | kontrib)
Baris 34:
 
==Perjalanan hidup==
''Kisah berikut ini sebagian besar diambil dari ''[[Nihon Shoki]]'', dan belum dipastikan dengan metode [[historiografi]].''
 
Pangeran Umayado lahir pada tahun 574 dari ibu bernama Putri Anahobe no Hashihito, dan ayah bernama Tachibana no Toyohino Sumeramikoto (Kaisar Yōmei). Hubungan darah Pangeran Umayado dengan [[klan Soga]] sangat erat. Nenek dari pihak ayah adalah putri [[Soga no Iname]] yang bernama [[Putri Kitashi]]. Sementara itu, nenek dari pihak ibunya adalah adik perempuan Putri Kitashi yang bernama Oane no Kimi.
Baris 40:
Pada tahun [[585]], Kaisar Bidatsu mangkat dan ayah Pangeran Umayado naik tahta sebagai Kaisar Yōmei. Pada waktu itu sedang terjadi pertentangan soal penyebaran agama Buddha antara kelompok penganut Buddha pimpinan [[Soga no Umako]] dan kelompok anti-Buddhisme pimpinan [[Mononobe no Moriya]]. Setelah bertahta kurang dari dua tahun, Kaisar Yōmei mangkat. Pertikaian terjadi sehubungan suksesi tahta. Umako membunuh [[Pangeran Anahobe]] calon kaisar pihak Moriya. Pembunuhan dilakukan setelah mendapat perintah dari Putri Toyomi Kekashikiya (permaisuri almarhum Kaisar Bidatsu).
 
Bersama sejumlah bangsawan dan pangeran, Soga no Umako memimpin pasukan berjumlah besar untuk menghabisi Mononobe no Moriya. Pangeran Umayado juga ikut bergabung. Rumah kediaman Moriya di distrik Shibugawa, [[Provinsi Kawachi]] diserang. Pasukan klan Mononobe ternyata sangat kuat karena terdiri dari para samurai. Mereka mendirikan benteng dari dinding jerami untuk menahan serangan panah lawan, dan melawan dengan sekuat tenaga. Pasukan yang dipimpin Umako sempat dipukul mundur sampaioleh pasukan Mononobe hingga tiga kali. Pangeran Umayado lalu menebang sebatang pohon untuk diukir menjadi patung Shitennō (Raja Langit Keempat Penjuru). Setelah itu, Pangeran Umayado berdoa kepada Shitennō agar diberi kemenangan dalam pertempuran. Bila menang, ia berjanji membuat [[pagoda]] dan menyebarluaskan agama Buddha. Pasukan Umako kembali menyerang pasukan Mononobe. [[Tomi no Ichii]] dari pasukan Umako menewaskan Mononobe no Moriya dengan anak panahnya, dan pasukan Mononobe cerai-berai. Klan Mononobe yang dulunya merupakan klan besar juga ikut hancur.
 
Seusai perang, Pangeran Hatsusebe diangkat sebagai [[Kaisar Sushun]] oleh Soga no Umako yang menjalankan kekuasaan politik. Kaisar Sushun tidak puas, dan menjadi musuh Umako. Setelah menerima perintah dari Umako, [[Yamato no Ayanokoma]] membunuh Kaisar Sushun. Putri Toyomi Kekashikiya diangkat Umako menjadi [[Kaisar Suiko]]. Pengangkatan ini menjadikan Kaisar Suiko sebagai kaisar wanita pertama dalam sejarah Jepang. Pangeran Umayado juga diangkat sebagai putra mahkota. Pada tahun [[593]], Pangeran Umayado diangkat sebagai [[sesshō dan kampaku|sesshō]]. Bersama Soga no Umako, Pangeran Umayado membantu bibinya, Kaisar Suiko dalam menjalankan pemerintahan.
Baris 61:
Pada tahun [[620]], Pangeran Umayado bersama Soga no Umako menyunting buku sejarah Jepang berjudul ''[[Kokuki]]'' (''Kunibumi'') dan ''[[Tennōki]]'' (''Sumeramikoto no Fumi'').
 
Pangeran Umayado jatuh sakit pada tahun [[622]] di Istana Ikaruga. [[Kashiwade no Ōiratsume]] yang berdoa untuk kesembuhannya meninggal dunia. Pangeran Umayado juga tutup usia pada hari berikutnya,
 
==Asal-usul nama==