Frits Johannes Tumbelaka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k Robot: Perubahan kosmetika |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
}}
'''Frits Johanes Tumbelaka''', atau nama panggilannya '''Broer Tumbelaka''', adalah [[Daftar Gubernur Sulawesi Utara|Gubernur Sulawesi Utara dan Tengah]] (Sulutteng) kedua, sekaligus [[Gubernur Sulawesi Utara]] pertama. Ia juga dikenal sebagai tokoh yang berperan besar dalam menyelesaikan pemberontakan [[Permesta]].<ref name="BM">{{cite web
|
|
|
|
|
|
}}</ref>
== Keluarga ==
Tumbelaka adalah anak bungsu dari 5 bersaudara keluarga Dokter Tumbelaka-Sinyal, keturunan [[suku Minahasa]]. Ia dibesarkan oleh keluarganya di Jawa Timur. Ia menikah dengan Neltje Zus (Ticoalu) Tumbelaka, BA, dan anak-anaknya Fajar Yahya Tumbelaka dan Taufik Tumbelaka.<ref name="BM"/><ref>{{cite web
|
|
|
|
|
|
}}</ref>
== Karier ==
Tumbelaka pada awalnya merintis karier sebagai tentara hingga menjadi perwira senior di Divisi Brawidjaja (sekarang [[Komando Daerah Militer V/Brawijaya|Kodam V/Brawijaya]]).<ref name="BM"/> Ia sempat mengepalai Batalyon 17 semasa [[Perjanjian Roem-Roijen]].<ref>{{cite book
|
|
|
|
|
|
|
|
|
}}</ref> Setelah berhenti menjadi tentara, Tumbelaka kemudian sempat bekerja sebagai kontraktor sipil di Jawa Timur.<ref name="BSH">{{cite book
|
Volume 57 dari Monograph series
|
|
|
|
|
}}</ref>
Pada masa pergolakan [[Permesta]] di Sulawesi, Tumbelaka berperan penting dalam upaya penyelesaian masalah tersebut.<ref name="BM"/> Inisiatifnya diawali pada bulan Oktober tahun 1959, yaitu dengan menghubungi Kolonel Surachman, komandan Divisi Brawidjaja.<ref name="BSH"/> Tumbelaka selanjutnya secara aktif menghubungi para tokoh [[Sulawesi Utara]] yang terlibat pemberontakan tersebut. Pertemuan perundingan diawali 15 Maret 1960 di desa [[Matungkas, Dimembe, Minahasa Utara|Matungkas]], wilayah [[Tonsea]], antara Tumbelaka selaku Wakil Gubernur Sulawesi Utara dan Tengah serta Overste D.J. Somba selaku Panglima KDM-SUT (Permesta), dan berlanjut dengan pertemuan-pertemuan lainnya, hingga akhirnya pada 4 April 1961 terjadi upacara perdamaian di [[Malenos Baru, Amurang Timur, Minahasa Selatan|Malenos, Amurang Timur]].<ref>{{cite book
|
|
|
|
|
|
|
}}</ref>
Baris 85:
== Lihat pula ==
* [[Daftar Gubernur Sulawesi Utara]]
== Referensi ==
{{reflist}}
|