Karbon dioksida: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 176:
== Sebagai bahan tambahan makanan ==
Dalam Permenkes RI No 033/2012 tentang Bahan Tambahan Pangan, gas ini termasuk sebagai [[aditif makanan]] yang diizinkan, yaitu sebagai [[Aditif makanan#Bahan pengarbonasi|bahan pengarbonasi]] dan [[Aditif makanan#gas untuk kemasan|pengisi kemasan]].<ref name=PP0332012>{{Cite|title = PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 033 TAHUN 2012 TENTANG BAHAN TAMBAHAN PANGAN|url = http://clearinghouse.pom.go.id/admin/editor/gambar/File/PERATURAN%20BTP/Permenkes%20ttg%20BTP-1.pdf|website = pom.go.id|accessdate = 2016-01-28|ref = PP0332012}}</ref> Sedangkan dosis harian yang dapat diterima (''acceptable daily intake'', ADI) menurut Peraturan Kepala BPOM RI adalah:
* Sebagai bahan pengarbonasi: tidak dinyatakan (''not specified''),<ref>{{cite|url=http://faolex.fao.org/docs/pdf/ins140017.pdf|titlejournal=Peraturan Kepala BPOM RI No. 4/2013 |title=tentang ''Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Bahan Pengarbonasi''|accessdate=2016-02-01}}</ref>
* Sebagai gas untuk kemasan: tidak dinyatakan (''not specifid'').<ref>{{cite|titlejournal=Peraturan Kepala BPOM RI No. 17/2013 |title=tentang ''Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Gas untuk Kemasan''|url=http://faolex.fao.org/docs/pdf/ins140046.pdf|accessdate=2016-02-01}}</ref>
 
== Lihat pula ==