Rainbow Warrior: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SieBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: pt:Rainbow Warrior
Ciko (bicara | kontrib)
Baris 41:
 
==Berlayar di Indonesia==
===April 2006===
Dalam patrolinya di sekitar perairan [[Papua]] sepanjang Maret hingga April [[2006]], kapal ini sempat melakukan aksi protes di depan [[kapal kargo]] ''MV Ardhianto'' yang sedang memuat [[kayu lapis]] dari pabrik Henrison Iriana di sekitar perairan Papua [http://kompas.com/kompas-cetak/0605/10/humaniora/2643820.htm]. Rainbow Warrior berpatroli selama sebulan di perairan Papua, dan berhasil mendokumentasikan beberapa tempat penampungan kayu, kilang kayu, dan pengangkutan kayu lapis ke luar negeri. Menurut catatan Greenpeace, 76 persen permintaan konsumsi kayu Indonesia, pada [[2004]], dipenuhi dari kayu hasil penebangan merusak dan tak legal. Angka itu belum mencakup kayu bulat yang diselundupkan ke [[China]], [[Malaysia]], dan negara lain.
 
Baris 48 ⟶ 49:
Kehadiran kapal ini menyedot perhatian publik saat dibuka untuk umum Sabtu dan Minggu [[22 April|22]]-[[23 April]]. Ratusan orang, tua dan muda, pria dan wanita, dari anak-anak sekolah hingga fotografer profesional tidak menyia-nyiakan kesempatan mengunjungi kapal bersejarah ini.
 
===November 2007===
Pada November 2007, Kapal Rainbow Warrior berlayar ke Indonesia dalam rangka menghadiri perundingan iklim di Bali. Pada perundingan iklim di Bali nanti, Greenpeace akan menyerukan agar ada kesepakatan untuk merundingkan mekanisme baru pembiayaan guna mengurangi deforestasi dengan tajam. Penurunan emisi akibat deforestasi harus melengkapi penurunan emisi dari pembakaran bahan bakar fosil.
 
[[15 November]] [[2007]], Kapal Rainbow Warrior memblokir kapal tanker MT Westama, yang tengah memuat lebih dari 30.000 ton [[kelapa sawit]], ketika akan meninggalkan Pelabuhan [[Dumai]], [[Riau]]. Dengan spanduk bertuliskan ''Palm Oil Kills Forests and Climate'' (Kelapa Sawit Membunuh Hutan dan Iklim), Rainbow Warrior menghalangi MT Westama dalam upaya menghentikan ekspor kelapa sawit. [[16 November]], para aktivis berhasil menaiki kapal MT Westama dan memasang spanduk raksasa.
 
==Pranala luar==