Samsam, Kerambitan, Tabanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k perbaikan isi kotak info
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k perbaikan posisi templat stub
Baris 12:
'''Samsam''' adalah [[desa]] di [[Kecamatan]] [[Kerambitan, Tabanan|Kerambitan]], [[Kabupaten Tabanan]], [[Bali]], [[Indonesia]].
{{Kerambitan, Tabanan}}
{{Kelurahan-stub}}
 
<!--
Baris 21 ⟶ 20:
Sejak kekalahan Yang Mulia Dalem Dimadia, timbulah kegelisahan diantara putra – putra raja yang masih hidup. Putra-putra raja ini lalu menyusun kekuatan kembali yang dipimpin oleh seorang kesatria yang bernama Dewa Agung Putra dengan pengikut-pengikutnya antara lain I Dewa Sumerta, Ki Pasek Kacang Dawa serta seluruh rakyat Sweca Pura. Setelah menyusun strategi peperangan, maka mulailah Dewa Agung Putra memukul Gelgel yang telah dikuasai oleh Arya Batan Jeruk. Peperangan yang dahsyat ini dimenangkan oleh Dewa Agung Putra yang kemudian langsung memerintah Gelgel dengan gelar Dalem Jambe.
 
Diceritakan sekembalinya dari medan perang dengan hasil kemenangan yang gemilang, maka salah seorang pengikut Dalem yaitu I Dewa Sumerta sangat kaget melihat putranya dalam keadaan tenang, malahan sedang bercumbu dengan kekasihnya serta tidak ikut berperang. Maka murkalah I Dewa Sumerta kepada putranya yang bernama I Dewa Gede Kesa mau dibunuhnya. Dalam keadaan sengat kritis tersebut, datanglah Ki Pasek Kacang Dawa serta segera melaporkan hal tersebut kepada Raja. Maka Raja meminta kepada I Dewa Sumertaagar anaknya I Dewa Gede Kesa dipindahkan ke Tabanan dengan iringan 20 (dua puluh) panjak yang terdiri dari panjak Ki Pasek Kacang Dawa. Perpindahan ini diterima oleh Raja Tabanan di Banjar Tegal(Tabanan). Setelah lama berdomisili di Banjar Tegal, I Dewa Gede Kesa sudah berkeluarga dan mempunyai putra, pengabdian kepada Raja Tabanan semakin bijaksana karena semakin hari kedewasaan, kecerdasan serta kealiman beliau dalam melaksanakan tugas.
 
Dalam keadaan seperti itu, ada seorang ada seorang Patih Raja Tabanan yang bernama Arya Telabah merasa iri, lalu segera melapor kepada Raja Tabanan serta mengusulkan Putra-Putra Kesatrya ini segera dipindahkan. Tanpa pikir panjang lagi Raja Tabanan menyetujui usul Ki Patih yang mendapat kepercayaan penuh ini. Oleh Raja, Putra Kesatrya ini maunya dipindahkan kedaerah sebelah utara dengan maksud menjadi Tabeng Wijang (benteng) akan tetapi patih yang lain tidak menyetujui, dengan alasan Kesatrya ini akan mudah mencari bantuan ke Klungkung, maka diputuskanlah untuk dipindahkan ke sebelah barat kota.
Baris 51 ⟶ 50:
3. I Dewa Kt.Tegeg menjabat dari tahun 1935 sampai dengan tahun 1967.
4. I Dewa Md.Sedeng menjabat dari tahun 1967 sampai dengan tahun 1975.
5. I Dewa Md.Pegeg menjabat dari tahun 1975 sampai dengan tahun 1983.
 
Dimasa pemerintahan I Dewa Made Pegeg kantor Bendesa Samsam dipindahkan ke Banjar Penyalin.
 
 
Pada tahun 1983 Kebendesaan Samsam diganti statusnya menjadi Kelurahan yang dikepalai oleh seorang Lurah. Adapun yang pernah menjabat sebagai Lurah adalah sebagai berikut :
Baris 64 ⟶ 62:
Dimasa pemerintahan I Wayan Suprabawa status Kelurahan dirubah menjadi Desa pada tanggal 7 Agustus 2001 Perda No.20 Tahun 2001. Dan I Wayan Suprabawa masih tetap dipercaya sebagai Pejabat Sementara Kepala Desa Samsam, sampai terpilih Kepala Desa Samsam yang difinitip.
Pada tanggal 4 Agustus 2002 diadakan Pemilihan Kepala Desa Samsam Secara langsung dan terpilihlah : DRS. I DEWA MADE SATRIA WEDANA dengan masa Jabatan 2002-2007.
 
 
Pada tanggal 16 September 2007 kembali diadakan Pemilihan Kepala Desa Samsam karena masa Jabatan Kepala Desa / Perbekel telah habis dan terpilihlah I DEWA KETUT ARI WIBAWA yang berasal dari Banjar Dinas Samsam I dan berdasarkan Keputusan Badan Perwakilan Desa Samsam SK.Nomor 477 Tahun 2007, tentang Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih dalam Pemilihan Kepala Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan , Kabupaten Tabanan dan Ditetapkan dengan Keputusan Bupati Tabanan Nomor 447 Tahun 2007 Tertanggal 10 Oktober 2007. Dan Dilantik oleh Bapak Bupati Tabanan yang bertempat di Kantor Bupati Tabanan pada hari Kamis, 22 Nopember 2007.
Baris 144 ⟶ 141:
6. Banjar Dinas Kutuh Kaja
Saat ini berdasarkan Laporan Kelian Banjar Dinas penduduk Desa Samsam berjumlah 3.100 orang atau terdiri dari 855 KK.Saat ini fasilitas yang ada di Desa Samsam antara lain : 1 buah Poskesdes yang didirikan pada tahun 2008, yang di tangani oleh tenaga kebidanan 2 orang, 2 buah Sekolah Dasar, 2 Sekolah Taman Kanak-kanak yang ada dibawah Yayasan Cahaya Ibu yang dimiliki oleh Desa Samsam.Untuk tenaga kesehatan di Desa Samsam terdapat beberapa tenaga medis antara lain :
 
 
 
 
Kondisi Geografis :
Baris 153 ⟶ 146:
 
Kondisi Demografi :
Dari segi kependudukan jenis pekerjaan masyarakat masih didominasi dari sebagai petani karena masih luasnya lahan pertanian yang ada di wilayah Desa Samsam dan juga sebagian besar generasi mudannya bekerja sebagai karyawan swsta. Pada saat ini telah menunjukan perubahan propesi atau pekerjaan di masa yang akan datang. Karena kurangnya minat generasi muda untuk meneruskan kegiatan untuk bertani karena hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
 
Relegi, Budaya dan Kesenian :
Baris 163 ⟶ 156:
Secara khusus Desa Samsam tidak memiliki tempat wisata, namun ada juga beberapa wisatawan asing yang berkeliling mengunjungi alam pedesaan di Samsam.
-->
 
 
{{Kelurahan-stub}}