Suluk (wayang kulit): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Namun demikian +Namun)
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 2:
[[Berkas:Wayang Performance.jpg|thumb|200px|right|Melantunkan suluk adalah keahlian khusus seorang dalang]]
 
== Arti Suluk ==
Suluk atau sulukan berasal dari bahasa Jawa yang artinya adalah [[ajaran]] yang berhubungan dengan [[mistik Jawa]].<ref name="murti"/> Suluk biasanya berbentuk tembang seperti, [[Suluk Wujil]], [[Suluk Dewa Ruci]], dan [[Suluk Malang Sumirang]].<ref name="murti"/> Namun, dalam pentas wayang artinya menyempit menjadi lagu yang dilantunkan oleh dalang sekalipun [[isi]] yang esensial dari keduanya mirip.<ref name="murti"/>
 
== Jenis-jenis Suluk ==
Setiap wilayah budaya memiliki beragam jenis sulukan dengan istilahnya masing-masing.<ref name="murti"/> Misalnya di wilayah [[Surakarta]] sulukan dibagi dalam tiga jenis, yaitu ''[[pathetan]]'', ''[[sendhon]]'' dan ''[[ada-ada]]''.<ref name="murti"/> Di wilayah [[Yogyakarta]], sulukan berbentuk ''lagon'', ''kawin'', ''ada-ada'' dan ''sendhon''.<ref name="murti"/> Sementara di wilayah [[Jawa Timur]] suluk terdiri dari ''sendhon'' dan ''gurisa'' atau ''greget saut''.<ref name="murti"/>
 
=== Jenis suluk wilayah Surakarta ===
* Pathetan, merupakan jenis suluk yang memberi kesan [[wibawa]], tenang dan mantab.<ref name="murti"/> Instrumen yang mengiringinya adalah [[rebab]], [[gender]], [[gambang]], dan [[suling]].<ref name="murti"/>
* Sendhon, jenis suluk yang memberikan kesan suasana [[sendu]], haru, dan susah.<ref name="murti"/> Tempo suluk sendhon pendek-pendek.<ref name="murti"/> Iringan yang digunakan sama dengan pathetan hanya tidak dengan rebab.<ref name="murti"/>
* Ada-ada, merupakan jenis suluk yang membangun suasana tegang, penuh semangat dan berkobar.<ref name="murti"/> Ada-ada diiring [[gender]], [[kempul]], [[gong]] dan kadang-kadang muncul suara [[kendang]].<ref name="murti"/>
 
== Fungsi Sulukan ==
Suluk menjadi hal yang penting dalam pementasan karena mengandung beberapa fungsi, diantaranya adalah:<ref name="murti"/>
# Memantabkan suasana yang ingin dibangun sesuai dengan adegan.<ref name="murti"/>
# Menjadi tanda peralihan suasana dalam sebuah adegan.<ref name="murti"/>
# Menjadi tanta pergantian nada laras musik gamelan.<ref name="murti"/>
== Cakepan Suluk ==
Cakepan adalah istilah dalam pedalangan yang digunakan untuk menyebut [[syair]] atau kata-kata yang ada dalam suluk.<ref name="murti"/> Cakepan yang dilagukan dengan [[nada]] yang sesuai akan membangun suasana yang dikehendaki dalang untuk adegan yang akan dimainkan.<ref name="murti"/> Ada dua macam cakepan yaitu :<ref name="murti"/>
* Cakepan pamijen, merupakan cakepan yang tidak pernah dilantunkan dengan nada-nada suluk yang lain.<ref name="murti"/>
* Cakepan srambahan, merupakan cakepan yang sering dan biasa dilantunkan dengan nada dari suluk dengan syair yang lain.<ref name="murti"/>
 
 
== Rujukan ==
{{reflist}}