Sastra Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Diatas → Di atas, Didalam → Di dalam
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 64:
* Syair Siti Shianah karya [[Ali Haji bin Raja Haji Ahmad|Raja Ali Haji]]
* Syair Sultan Abdul Muluk karya [[Ali Haji bin Raja Haji Ahmad|Raja Ali Haji]]
* Syair Suluh Pegawai karya [[Ali Haji bin Raja Haji Ahmad|Raja Ali Haji]]
* Syair Raja Mambang Jauhari
* Syair Raja Siak
 
Baris 72:
 
==== Kitab agama ====
* ''Syarab al-'Asyiqin'' (Minuman Para Pecinta) oleh Hamzah Fansuri
* ''Asrar al-'Arifin'' (Rahasia-rahasia para Gnostik) oleh Hamzah Fansuri
* ''Nur ad-Daqa'iq'' (Cahaya pada kehalusan-kehalusan) oleh Syamsuddin Pasai
* ''Bustan as-Salatin'' (Taman raja-raja) oleh Nuruddin ar-Raniri
Baris 130:
 
Penulis dan Karya Sastra Angkatan Balai Pustaka:
* [[Merari Siregar]]
:* [[Azab dan Sengsara]] (1920)
:* [[Binasa kerna Gadis Priangan]] (1931)
:* [[Cinta dan Hawa Nafsu]]
 
* [[Marah Roesli]]
:* [[Siti Nurbaya]] (1922)
:* [[La Hami]] (1924)
:* [[Anak dan Kemenakan]] (1956)
 
* [[Muhammad Yamin]]
:* [[Tanah Air (novel)|Tanah Air]] (1922)
:* [[Indonesia, Tumpah Darahku]] (1928)
:* [[Kalau Dewi Tara Sudah Berkata]]
Baris 148:
* [[Nur Sutan Iskandar]]
:* [[Apa Dayaku karena Aku Seorang Perempuan]] (1923)
:* [[Cinta yang Membawa Maut]] (1926)
:* [[Salah Pilih]] (1928)
:* [[Karena Mentua]] (1932)
Baris 162:
 
* [[Adinegoro|Djamaluddin Adinegoro]]
:* [[Darah Muda]] (1927)
:* [[Asmara Jaya]] (1928)
 
Baris 183:
Pujangga Baru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sensor yang dilakukan oleh Balai Pustaka terhadap karya tulis sastrawan pada masa tersebut, terutama terhadap karya sastra yang menyangkut rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan. Sastra Pujangga Baru adalah sastra intelektual, nasionalistis dan elitis.
 
Pada masa itu, terbit pula majalah [[Pujangga Baru]] yang dipimpin oleh [[Sutan Takdir Alisjahbana]], beserta [[Amir Hamzah]] dan [[Armijn Pane]]. Karya sastra di Indonesia setelah zaman Balai Pustaka (tahun 1930 - 1942), dipelopori oleh [[Sutan Takdir Alisyahbana]]. Karyanya ''Layar Terkembang'', menjadi salah satu novel yang sering diulas oleh para kritikus sastra Indonesia. Selain Layar Terkembang, pada periode ini novel ''Tenggelamnya Kapal van der Wijck'' dan ''Kalau Tak Untung'' menjadi karya penting sebelum perang.
Masa ini ada dua kelompok sastrawan Pujangga baru yaitu :
# Kelompok "Seni untuk Seni" yang dimotori oleh Sanusi Pane dan Tengku Amir Hamzah
# Kelompok "Seni untuk Pembangunan Masyarakat" yang dimotori oleh Sutan Takdir Alisjahbana, Armijn Pane dan Rustam Effendi.
 
Baris 554:
 
* [[Dorothea Rosa Herliany]]
** [[Nyanyian Gaduh]] (1987)
** [[Matahari yang Mengalir]] (1990)
** [[Kepompong Sunyi]] (1993)
** [[Nikah Ilalang]] (1995)
** [[Mimpi Gugur Daun Zaitun]] (1999)
 
Baris 593:
 
* [[Widji Thukul]]
* [[Puisi Pelo]]
* [[Darman]]
 
Baris 616:
** [[Padang Bulan]] dan [[Cinta Dalam Gelas]] (2010)
 
* [[Ayu Utami]]
** [[Saman (Novel)|Saman]] (1998)
** [[Larung]] (2001)
 
Baris 643:
 
* [[Habiburrahman El Shirazy]]
** [[Ayat-Ayat Cinta]] (2004)
** [[Di atas Sajadah Cinta]] (2004)
** [[Ketika Cinta Berbuah Surga]] (2005)
** [[Pudarnya Pesona Cleopatra]] (2005)
** [[Ketika Cinta Bertasbih 1]] (2007)
** [[Ketika Cinta Bertasbih 2]] (2007)
** [[Dalam Mihrab Cinta]] (2007)
 
Baris 669:
 
* [[Seno Gumira Ajidarma]]
** [[Atas Nama Malam]]
** [[Sepotong Senja untuk Pacarku]]
** [[Biola Tak Berdawai]]
 
Baris 680:
{{Topik Indonesia}}
 
== Lihat pula ==
* [[Daftar sastrawan Indonesia]]