Mus Mulyadi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gladynova (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Cakyusi45 (bicara | kontrib)
→‎Mendirikan Band Arista Birawa: Salah pencantuman nama anggota
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 38:
 
=== Mendirikan Band Arista Birawa ===
Mus lalu mendirikan sebuah grup band [['''Arista Birawa''']] pada tahun [[1964]]. Personilnya adalah ia sendiri sebagai pemegang [[bas]] dan merangkap sebagai [[vokalis]], '''Jeffry Zaenal (Abidin)''' pada drum, '''Harrys'M.Yusri'' pada Rhythm, '''Oedin Syach''' pada Lead Guitarguitar, bersama [[Sonata Tanjung]]. Bersama Arista Birawa, Mus Mulyadi menelurkan satu album ''Jaka Tarub'' yang diproduksi '''PT Dimita Moulding Industries''' Record pada tahun 1965. Belakangan band itu menghasilkan album rekaman lokal ''Si Ompong & Masa Depanmu'' di Serimpi Recording tahun 1972 tanpa keterlibatan Mus Mulyadi. Kemudian dirilis ulang pada tahun 2005 di recording Shadoks-[[Jerman]].
 
=== Mengembara ke Singapura ===
Atas ajakan temannya Jerry Souisa sebagai pemimpin group, mengajak 2 anggota Arista Birawa yakni Mus Mulyadi dan Jeffry Zaenal dan seorang rekannya Arkan untuk melakukan tour pertunjukan di Singapura. Meski pada mulanya ia ragu untuk meninggalkan bandnya yang sudah mempunyai gaung di kalangan arek-arek Surobayo. Apalagi saat itu ayahnya belum lama meninggal dunia. Namun akhirnya bersama tiga rekannya, ia meninggalkan Surabaya dan nekat mencoba mengadu nasib ke Singapura pada tahun [[1967]]. Menggunakan kapal kayu selama 2 minggu perjalanan hingga mendarat di [[Tanjung Pinang]]. Kemudian mereka mereka menerima show hajatan tanpa dibayar oleh seorang saudagar tauke China sebagai upah untuk menyeberangkan mereka ke Singapura. Di Singapura mereka menumpang di rumah sebuah keluarga etnis [[Melayu]]. Selama 2 tahun di sana mereka tak kunjung mendapatkan tawaran show. Sempat menjadi gelandangan, kelaparan, dan terlunt-lunta tanpa makanan, pekerjaan, dan uang. Dengan keteguhan dan kesabaran mereka akhirnya mulai mendapatkan kesempatan mengubah nasibnya. Setelah sempat menjadi pengangguran, Mus belajar menciptakan lagu dan muncullah lagu ''"Sedetik Dibelai Kasih"'', ''"Jumpa dan Bahagia"'', ''" Kr. Jauh di Mata"'', hingga terkumpullah 10 lagu. Mereka membentuk sebuah band yang diberi nama '''The Exotic''' dengan personil '''Jerry Souisa''' pada lead guitar, '''Arkan''' pada Rhythm guitar, '''Jeffry Zaenal (Abidin)''' pada drum dan '''Mus Mulyadi''' pada bass sekaligus vocalist. Ia kemudian menawarkan karya-karyanya itu kepada '''Live Recording Jurong''' tahun 1969. Mereka langsung membuat 2 album Pop dan Keroncong dalam bentuk ''vinyl'' / plat yang biasa disebut (EP7 (''Extended Play''). Dalam cover album tersebut Mulyadi mulai menggunakan nama Mus Mulyadi sebagai nama resminya. Tambahan kata Mus ia ambil dari penggalan nama ibunya. Di Singapura, Mus berhasil mendapatkan uang 2.800 [[Dollar Singapura]] untuk dua LP ([[piringan hitam]]). Setelah mengantungi uang, Mus Mulyadi dan tiga rekannya kembali ke Tanah Air. Disayangkan mereka belum menikmati jerih payahnya di Singapura, karena memilih pulang ke Indoensia bertepatan dengan hari wafatnya [[Bung Karno]].