Ahmad Basarah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Andrewied (bicara | kontrib)
+infobox
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|name = Ahmad Basarah
|image =
|imagesize =
|caption =
|order =
|office1 = Anggota [[DPR-RI]] untuk [[Pemilu Legislatif 2014|Daerah Pemilihan Jawa Timur V]]
|term_start1 =
|term_end1 =
|predecessor1 =
|birth_date = {{birth date and age|1968|6|16}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|death_date =
|death_place =
|party = [[PDI-P]]
|spouse =
|children =
|residence =
|alma_mater =
|occupation = [[Politikus]]
|religion = [[Islam]]<ref name=dpr>[http://www.dpr.go.id/blog/profil/id/303 Profil di situs resmi DPR]</ref>
}}
'''Ahmad Basarah''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|16|6|1968}}<ref>[http://profil.merdeka.com/indonesia/a/achmad-basarah/ "Profil Ahmad Basarah"]</ref>) adalah seorang politikus [[Indonesia]] yang duduk di kursi DPR RI mewakili daerah Jawa Timur. Ia menempat posisinya setelah menang dengan perolehan 54.152 suara di Dapil Jawa Timur 3 (meliputi Kab. Bondowoso, Kab. Banyuwangi, Kab. Situbondo). Fungsionaris dari Fraksi [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ]](PDIP) ini pada periode 2009-2014 menjadi anggota Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi.
Salah satu artikel buah tulisannya yang sempat diterbitkan di satu harian terkemuka dengan tajuk 'Pancasila 1 Juni 1945'. Dalam artikel bernuansa nasionalis ini Ahmad Basarah mengemukakan gagasan bahwa dengan peringatan hari lahirnya [[Pancasila]] tanggal [[1 Juni]] [[1945]] bukan berarti kita akan dapat akan mengganti sila-sila Pancasila sebagaimana yang termaktub dalam alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945, yang telah menjadi rumusan sila-sila seperti yang dipidatokan [[Bung Karno]]. Pengakuan Pemerintah dan bangsa Indonesia terhadap [[Hari Lahir Pancasila]] 1 Juni 1945 adalah dalam rangka pelurusan sejarah dan untuk memberikan jiwa bagi Pancasila karena bangsa Indonesia saat ini telah kehilangan makna substansialnya. Atas dasar pemikiran itu, alumnus FISIP Untag Jakarta ini berpendapat bahwa pemerintah sudah seharusnya melembagakan peringatan hari lahir Pancasila tanggal 1 Juni setiap tahunnya melalui sebuah Keputusan Presiden yang menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahirnya Pancasila untuk melengkapi Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2008 yang menetapkan tanggal 18 Agustus 1945 sebagai Hari Konstitusi.
Pada bulan November 2011 politisi muda sekaligus Wakil Sekjen PDI-P ini menyatakan dukungannya terhadap pencalonan mantan Walikota [[Surabaya]] yang pernah memimpin selama dua periode, dan yang pada periode ini jadi menjadi wakil walikota, [[Bambang Dwi Hartono]], untuk maju sebagai kandidat balon Gubernur DKI Jakarta pada pilkada 2012 mendatang. Achmad Basarah berpendapat bahwa Bambang D.H. memiliki karakter dan ideologi nasional yang kuat. Mengingat penduduk DKI Jakarta yang sangat beragam dalam etnis dan budaya, maka mantan Ketua Umum [[GMNI]], yang kini menjabat Ketua Alumni GMNI ini memandang bahwa Jakarta membutuhkan pemimpin yang kredibilitasnya sudah terbukti di mata publik.
 
Pada periode 2014 - 2019, ia terpilih menjadi Ketua Fraksi [[MPR]] RI mewakili partainya<ref>[http://www.beritasatu.com/nasional/215393-fraksi-pdip-mpr-harap-pemilihan-mpr-lewat-musyarawah-mufakat.html "Fraksi PDIP MPR Harap Pemilihan MPR Lewat Musyarawah Mufakat"]</ref>.