Arya Kamandanu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Irwan irawan (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 31:
 
Pada awalnya pedang pusaka ini diciptakan untuk [[Kubilai Khan|Kaisar Kubilai Khan]], penguasa [[Dinasti Yuan]] di negeri [[Mongolia]] sebagai tebusan atas diri Ranubhaya sebagai tawanan kerajaan, Namun pedang ini malah menjadi rebutan pejabat kerajaan.
Demi menyelamatkan pedang tersebut dari orang-orang yang berwatak jahat, pedang pusaka tersebut akhirnya diserahkan kepada pasangan pendekar suami-istri bernama [[Lo Shi Shan|Luo ShiShan]] dan [[Mei Shin|Mei Xin]].
 
Pasangan pendekar ini akhirnya menjadi buronan dan menjadi pelarian hingga terdampar ke [[Tanah Jawa]]. Sesampainya di Tanah Jawa, pedang ini pun menjadi rebutan oleh banyak pendekar jahat. Lo Shi Shan tewas, pedang pun beralih ke tangan Mei Shin.
Baris 106:
Setelah menikah, Nari Ratih melahirkan anak laki-laki bernama Panji Ketawang.<br />
 
* [[Mei Shin|Mei Xin]]
Kegagalan Hubungannya dg Nari Ratih akhirnya membuat Kamandanu lebih tekun dalam mempelajari ilmu kanuragan. setalah menguasai Jurus2 Nagapuspa dan ilmu Saipi Angin, akhirnya Kamandanu lebih suka berpetualang, hingga akhirnya betemu dg pasangan pendekar pelarian dari China. Mei Shin dan suaminya Lo Shi Shan.
meraka menjadi buron pendekar jahat Pimpinan Mpu Tong Bajil karena memiliki pedang yg sangat sakti, Pedang Naga Puspa.
Baris 116:
Arya Dwipangga yang menaruh dendam akhirnya mengkhianati keluarganya sendiri dengan melaporkan ayahnya selaku pengikut Kertanagara kepada pihak Kadiri dengan tuduhan telah melindungi Mei Shin yang waktu itu menjadi buronan. Mpu Hanggareksa pun tewas oleh serangan para prajurit Kadiri di bawah pimpinan Mpu Tong Bajil. Sebaliknya, Dwipangga si anak durhaka jatuh ke dalam jurang setelah dihajar Kamandanu. Kemudian Kamandanu kembali berpetualang untuk mencari Mei Shin yang lolos dari maut sambil mengasuh keponakannya, bernama Panji Ketawang, putra antara Arya Dwipangga dengan Nari Ratih
 
* [[Sakawuni]]
 
Dalam petualanggan mencari Mei Shin, Kamandanu bertemu dengan seorang pendekar wanita bernama Sakawuni. dan akhirnya membawa dirinya menjadi pengikut Raden Wijaya (Nararya Sanggrama Wijaya), menantu Kertanagara. Tokoh sejarah ini telah mendapat pengampunan dari Jayakatwang dan diizinkan membangun sebuah desa terpencil di hutan Tarik bernama Majapahit.