Keraton Surakarta Hadiningrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baskoro Aji (bicara | kontrib)
Baskoro Aji (bicara | kontrib)
Baris 93:
[[Berkas:Pendopo Magangan Keraton Surakarta.jpg|thumb|left|Bangsal Magangan.]]
[[Berkas:Kori brojonolo kidul.jpg|thumb|left|Kori Brajanala Kidul.]]
Kompleks ''Magangan'' dahulunya digunakan oleh para calon pegawai kerajaan. Di tempat ini terdapat sebuah pendapa di tengah-tengah halaman yang disebut ''Bangsal Magangan'', yang dipugar pada masa pemerintahan [[Pakubuwana XIII|Susuhunan Pakubuwana XIII]]. Di sekeliling halaman ini ada bangunan-bangunan untuk menempatkan perlengkapan prajurit, seperti keris, pedang, tombak, ''bedil'', pistol, dan pakaian seragam prajurit untuk upacara hari-hari besar kerajaan. Kompleks berikutnya, ''Sri Manganti Kidul''/Selatan dan ''Kamandungan Kidul''/Selatan hanyalah berupa halaman yang digunakan saat upacara pemakaman Sri Sunan maupun permaisuri. Di sekitar ''Kori Kamandungan Kidul'' adalah pelataran yang bersifat lebih terbuka untuk umum.
 
Kompleks terakhir, ''Siti Hinggil Kidul''/Selatan, memiliki sebuah bangunan kecil. Kini kompleks ini digunakan untuk memelihara pusaka keraton yang berupa sekawanan kerbau albino keturunan kerbau pusaka ''Kyai Slamet'' (hidup pada masa [[Pakubuwana II|Susuhunan Pakubuwana II]]. ''Kori Brajanala Kidul''/Selatan memberikan akses ke ''Siti Hinggil Kidul''. ''Siti Hinggil Kidul'' sendiri adalah suatu komplek bangunan pendapa terbuka, yang dikelilingi oleh barisan pagar besi pendek. Pada zaman dahulu di sekitarnya terdapat empat meriam, dua diantaranya kemudian diambil pemerintah untuk diletakkan di AMN [[Magelang]]. Berbeda dengan kompleks ''Siti Hinggil Lor'' yang megah, komplek ''Siti Hinggil Kidul'' dan bangunan maupun kori lain di sebelah selatan keraton berbentuk lebih sederhana dan dibuat dari material yang lebih sederhana pula.
 
Disebelah selatan ''Siti Hinggil Kidul'' dapat dijumpai ''Alun-alun Kidul''/Selatan, alun-alun ini bersifat lebih pribadi dibandingkan ''Alun-alun Lor''/Utara. ''Alun-alun Kidul'' dikelilingi oleh tembok benteng yang tinggi dan disekitarnya terdapat beberapa rumah bangsawan dan juga ''wong cilik'' yang mencari nafkah di area tersebut. Pada bagian ini, terdapat sebuah bangunan yang di dalamnya disemayamkan sebuah gerbong kereta yang digunakan untuk membawa jenazah [[Pakubuwana X|Susuhunan Pakubuwana X]] menuju ke pemakaman [[Pemakaman Imogiri|Astana Imogiri]].