Badak sumatra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 60:
 
'''''D. s. lasiotis''''', dikenal sebagai '''[[badak sumatera utara]]''' atau '''badak chittagong''', pernah menghuni [[India]] dan [[Bangladesh]], tetapi telah dinyatakan [[punah]] di negara-negara tersebut. Laporan-laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan sejumlah populasi kecil yang mungkin masih bertahan hidup di [[Birma]], namun situasi politik di negara tersebut telah mencegah dilakukannya pemeriksaan.<ref name=IUCN/> Nama ''lasiotis'' berasal dari bahasa Yunani untuk "telinga berambut". Penelitian di kemudian hari menunjukkan bahwa telinga berambut yang dimiliki subspesies ini tidak lebih panjang daripada badak sumatera lainnya, tetapi ''D. s. lasiotis'' tetap menjadi suatu subspesies karena secara signifikan lebih besar dibandingkan dengan subspesies lainnya.<ref name=Taxhistory/>
 
===Evolusi===
 
==Deskripsi==
 
== Penyebaran dan habitat ==
Baris 68 ⟶ 72:
 
Badak sumatera tersebar secara luas, jauh melebihi badak Asia lainnya, sehingga menyulitkan para aktivis atau ahli konservasi untuk melindungi spesies ini secara efektif.<ref name=Foose/> Hanya lima daerah yang diketahui dihuni badak sumatera: [[Taman Nasional Bukit Barisan Selatan]], [[Taman Nasional Gunung Leuser]], dan [[Taman Nasional Way Kambas]] di Sumatera; di Pulau Kalimantan berada di [[Lembah Danum]] ([[Sabah]], [[Malaysia]]) dan di sebelah barat [[Samarinda]] ([[Indonesia]]).<ref name="Habitat loss">{{en}} {{cite book | author = Dean, Cathy |author2=Tom Foose | year = 2005 | chapter = Habitat loss | pages = 96–98 | editor = Fulconis, R. | title = Save the rhinos: EAZA Rhino Campaign 2005/6 | location = London | publisher = [[European Association of Zoos and Aquaria]] }}</ref>
 
===Evolusi===
 
== Konservasi ==