Septuaginta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 213:
|}
 
=== Analisis tekstual ===
==Lihat pula==
[[File:Texts of the OT.svg|thumb|Hubungan timbal-balik antara berbagai naskah kuno penting dari Perjanjian Lama (beberapa diidentifikasi dengan [[siglum]]). LXX di sini menunjukkan Septuaginta yang asli.]]
 
Keilmuan modern menyatakan bahwa LXX ditulis antara abad ke-3 sampai abad ke-1 [[SM]]. Namun hampir semua upaya penanggalan atas kitab-kitab tertentu, kecuali Taurat (awal hingga pertengahan abad ke-3 SM), sifatnya tentatif dan tanpa konsensus.<ref name="Dines"/>
 
Orang-orang Yahudi di kemudian hari yang membuat berbagai turunan (''[[:en:recension|recension]]'') dan revisi atas penerjemahan teks Ibrani ke Yunani terbukti telah melakukannya dengan baik, yang paling terkenal adalah: [[Akwila dari Sinope|Akwila]] (128 M), [[Symmakus (penerjemah)|Symmakus]], dan [[Theodotion]]. Ketiganya, dalam berbagai tingkat berbeda, melakukan penerjemahan secara lebih [[harfiah]] atas kitab-kitab suci Ibrani pada zaman mereka bila dibandingkan dengan teks-teks Yunani Lama (''[[:en:Old Greek|Old Greek]]'', maksudnya teks-teks terjemahan Yunani awal). Para akademisi modern menganggap setidaknya seorang dari ketiga penerjemah tersebut menghasilkan Alkitab Ibrani dalam versi-versi Yunani yang benar-benar baru.<ref>Bandingkan Dines, yang hanya meyakini karya Symmakus sebagai sebuah versi yang benar-benar baru, dengan Würthwein, yang hanya menganggap karya Theodotion sebagai suatu revisi, dan itu pun mungkin sebuah versi non-LXX yang lebih awal.</ref>
 
Sekitar tahun 235 M, [[Origen]], seorang akademisi Kristen di [[Aleksandria, Mesir|Aleksandria]], menyelesaikan [[Heksapla]] karyanya, sebuah perbandingan yang komprehensif atas teks Ibrani dan versi-versi kuno secara paralel dalam 6 kolom, dengan penandaan [[diakritik]]al ("tanda penyunting", "tanda kritis" atau "simbol Aristarkhus"). Banyak dari karyanya ini yang telah hilang, namun beberapa kompilasi dari fragmen-fragmen tersebut masih terlestarikan. Kolom pertama berupa teks Ibrani kontemporer, kolom kedua berupa [[transliterasi]] Yunani darinya, lalu masing-masing versi Yunani yang lebih baru pada kolomnya tersendiri. Origen juga membuat suatu kolom untuk teks Yunani Lama (maksudnya Septuaginta) dan di sebelahnya adalah suatu ''[[apparatus criticus]]'' (sumber primer dan penting) yang memadukan bacaan-bacaan dari semua versi Yunani beserta tanda-tanda diakritik yang menunjukkan asal versi dari masing-masing baris ({{lang-gr|στίχος}}).<ref>{{en}} Jerome, [http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf101.vii.1.LXXII.html From Jerome, Letter LXXI] (404&nbsp;CE), NPNF1-01. ''The Confessions and Letters of St. Augustin, with a Sketch of his Life and Work,'' Phillip Schaff, Ed.</ref> Heksapla yang sangat tebal itu kemungkinan tidak pernah disalin secara keseluruhan, namun teks gabungan karya Origen ("kolom kelima") sering disalin; pada akhirnya penyalinan dilakukan tanpa tanda-tanda penyuntingan, dan teks LXX yang lebih lama itu menjadi terabaikan. Dengan demikian teks gabungan ini menjadi turunan utama LXX Kristen yang pertama, seringkali disebut ''Hexaplar recension''. Pada abad berikutnya setelah Origen, dua turunan utama lainnya diidentifikasi oleh St. [[Hieronimus]], yang mengaitkan keduanya ini dengan St. [[Lusianus dari Antiokhia|Lusianus]] dan [[Hesikhius dari Yerusalem|Hesikhius]].<ref name="Dines"/>
 
=== Naskah ===
* [[{{utama|Naskah Septuaginta]]}}
 
Naskah-naskah tertua LXX antara lain fragmen-fragmen Imamat dan Ulangan (Rahlfs nos. 801, 819, dan 957) dari abad ke-2 SM; dan fragmen-fragmen Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, dan Nabi-nabi Kecil (Alfred Rahlfs nos. 802, 803, 805, 848, 942, dan 943) dari abad ke-1 SM. Naskah-naskah LXX yang relatif lengkap antara lain [[Kodeks Vaticanus]] dari abad ke-4 M dan [[Kodeks Alexandrinus]] dari abad ke-5 M. Semuanya ini merupakan naskah-naskah tertua yang hampir lengkap dari Perjanjian Lama dalam berbagai bahasa dan masih terlestarikan; teks-teks Ibrani tertua yang lengkap, dan masih ada hingga saat ini, berasal dari sekitar 600 tahun kemudian, dari paruh pertama abad ke-10.<ref name="Würthwein"/><ref>Disebabkan oleh praktek menguburkan gulungan-gulungan Taurat yang dibatalkan penggunaannya karena usia, umumnya setelah 300-400 tahun.</ref> [[Kodeks Sinaiticus]] dari abad ke-4 juga terlestarikan sebagian, dan masih mengandung banyak teks Perjanjian Lama.<ref>Würthwein, op. cit., pp. 73 & 198.</ref> Walaupun ada berbagai perbedaan antara ketiga kodeks ini, konsensus keilmuan masa kini menganggap bahwa satu LXX — yaitu terjemahan asli pra-Kristen — menjadi dasar atas ketiganya. Beragam turunan dan revisi dari kalangan Yahudi, serta kalangan Kristen di kemudian hari, berperan atas perbedaan-perbedaan dari semua kodeks tersebut.<ref name="Dines"/>
 
== Lihat pula ==
* [[Hipotesis dokumen]]
* [[Naskah Septuaginta]]
* [[Naskah Laut Mati|Tanakh di Qumran]]
* [[Tanakh]]