Korrie Layun Rampan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Igho (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Igho (bicara | kontrib)
Baris 35:
 
== Latar belakang ==
Ayahnya bernama Paulus Rampan dan ibunya bernama Martha Renihay-Edau Rampan, beretnis Dayak [[Benuaq]]. Semasa muda, Korrie tinggal di [[Yogyakarta]]. Di kota itu pula ia berkuliah. Sambil kuliah, ia aktif dalam kegiatan sastra. Ia bergabung dengan Persada Studi Klub, sebuah klub sastra yang diasuh penyair [[Umbu Landu Paranggi]]. Di dalam grup ini lahir sejumlah sastrawan ternama, seperti [[Emha Ainun Nadjib]], [[Linus Suryadi AG|Linus Suryadi A.G.]], [[Achmad Munif]], [[Arwan Tuti Artha]], [[Suyono Achmad Suhadi, R.S]], [[Eko Tunas]], [[Ebiet G. Ade]].
 
Pengalaman bekerja Korrie dimulai pada [[1978]] di [[Jakarta]] sebagai wartawan dan editor buku untuk sejumlah penerbit. Kemudian, ia menjadi penyiar di [[RRI]] dan [[TVRI]] Studio Pusat, [[Jakarta]], mengajar, dan menjabat Direktur Keuangan merangkap Redaktur Pelaksana ''Majalah Sarinah'', [[Jakarta]]. Sejak [[Maret]] [[2001]] Korrie menjadi Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Koran [[Sendawar Pos|''Sendawar Pos'']] yang terbit di [[Barong Tongkok, Kutai Barat|Barong Tongkok]], [[Kabupaten Kutai Barat]], [[Kalimantan Timur]]. Di samping itu, ia juga sempat mengajar di [[Universitas Sendawar]], [[Melak, Kutai Barat]], [[Kalimantan Timur]]. Dalam Pemilu [[2004]] ia sempat duduk sebagai anggota [[Panwaslu]] [[Kabupaten Kutai Barat]], tetapi kemudian mengundurkan diri karena mengikuti pencalonan anggota DPRD. Oleh konstituen, ia dipercayakan mewakili [[Kabupaten Kutai Barat]] periode [[2004]]-[[2009]]. Sebagai anggota DPRD, Korrie menjabat sebagai Ketua Komisi I. Meskipun telah menjadi angota DPRD, Korrie tetap aktif menulis karena tugasnya sebagai jurnalis dan duta budaya. Berbagai karya telah ditulisnya berupa [[novel]], [[cerpen]], [[puisi]], cerita anak, dan esai.