Gabungan Serikat Buruh Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arief pernando (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Arief pernando (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
Paska pendirian, GASBIINDO terus melebarkan sayap organisasinya. Jika dahulu basisnya adalah Yogyakarta dan Surakarta, maka beberapa tahun kemudian GASBIINDO berkembang ke banyak daerah di Indonesia. SBII mengklaim memiliki anggota sebanyak 275.000 pada tahun 1956<ref>Tedjasukmana. Iskandar, [http://www.oocities.org/simpang_kiri/hdoey/tedjasukmana.pdf Watak Politik Gerakan Serikat Buruh Indonesia]. Jakarta: Trade Union Rights Centre, 2008</ref>, padahal pada tahun 1954 jumlah anggota SOBSI sudah mencapai 2,5 juta buruh<ref name="hendri"/>. Jumlah itu naik menjadi 850.000 anggota pada 1959, padahal saat itu jumlah anggota gabungan tiga serikat buruh Islam lainnya, yaitu KBIM, Sarbumusi dan GOBSI diperkirakan tidak lebih dari 100.000 orang<ref>Donald Hindley, [https://books.google.co.id/books?id=zSHwdmBQ9o0C&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false The Communist Party of Indonesia]: 1951-1963, University of California Press, 1966</ref>.
 
Pada Muktamar VII diputuskan bahwa GASBIINDO adalah independen dan non partai. GASBIINDO pun bertransformasi menjadi federasi yang mewadahi 6 serikat buruh sektor pekerjaan, yaitu :
6 serikat buruh sektor pekerjaan, yaitu :
# Serikat Buruh Perkebunan Indonesia (SERBUPI),
# Serikat Buruh Industri dan Umum (SERBIUM),