Ortofosfat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, replaced: Propinsi → Provinsi using AWB
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Chembox
| verifiedrevid = 458267616
| ImageFile1 =Phosphat-Ion.svg
| ImageFile1_Ref = {{chemboximage|correct|??}}
| ImageSize1 = 140px
| ImageName1 = Stereo skeletal formula of phosphate
| ImageFileL1 = Phosphate-3D-balls.png
| ImageFileL1_Ref = {{chemboximage|correct|??}}
| ImageNameL1 = Aromatic ball and stick model of phosphate
| ImageFileR1 = Phosphate-3D-vdW.png
| ImageFileR1_Ref = {{chemboximage|correct|??}}
| ImageNameR1 = Space-filling model of phosphate
| SystematicName = Fosfat<ref>{{cite web|title = Phosphates – PubChem Public Chemical Database|url = http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/summary/summary.cgi?cid=1061&loc=ec_rcs|work = The PubChem Project|location = USA|publisher = National Center of Biotechnology Information}}</ref>
| Section1 = {{Chembox Identifiers
| CASNo = 14265-44-2
| CASNo_Ref = {{cascite|correct|CAS}}
| PubChem = 1061
| PubChem_Ref = {{PubChem|correct|pubchem}}
| ChemSpiderID = 1032
| ChemSpiderID_Ref = {{chemspidercite|correct|chemspider}}
| MeSHName = Phosphates
| ChEBI_Ref = {{ebicite|correct|EBI}}
| ChEBI = 18367
| ChEMBL =
| ChEMBL_Ref =
| Beilstein = 3903772
| Gmelin = 1997
| UNII_Ref = {{fdacite|correct|FDA}}
| UNII = NK08V8K8HR
| SMILES = [O-]P([O-])([O-])=O
| SMILES1 = [O-]P(=O)([O-])[O-]
| SMILES2 = O=P([O-])([O-])[O-]
| StdInChI = 1S/H3O4P/c1-5(2,3)4/h(H3,1,2,3,4)/p-3
| StdInChI_Ref = {{stdinchicite|correct|chemspider}}
| StdInChIKey = NBIIXXVUZAFLBC-UHFFFAOYSA-K
| StdInChIKey_Ref = {{stdinchicite|correct|chemspider}}
}}
| Section2 = {{Chembox Properties
| Formula = PO<sub>4</sub><sup>3−</sup>
| MolarMass = 94.9714 g mol<sup>−1</sup>
| ExactMass = 94.953420000 g mol<sup>−1</sup>
}}
}}
 
Dalam [[kimia]], '''ortofosfat''' ({{lang-en|orthophosphate, inorganic phosphate, Pi}}) atau sering disebut '''gugus fosfat''' adalah sebuah [[ion poliatomik]] atau [[radikal (kimia)|radikal]] terdiri dari satu [[atom]] [[fosforus]] dan empat [[oksigen]]. Dama bentuk ionik, dia membawa sebuah -3 [[muatan formal]], dan dinotasikan '''PO<sub>4</sub><sup>3-</sup>'''.
 
Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku ([[apatit]]) atau sedimen dengan kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan kandungan P2O5.
Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida fosfatnya terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama proses pembekuan [[magma]]. Kadang kadang, endapan fosfat berasosiasi dengan [[batuan beku]] [[alkali]] kompleks, terutama karbonit kompleks dan [[sienit]].
 
Fosfat komersil dari mineral apatit adalah kalsium fluo-fosfat dan kloro-fosfat dan sebagian kecil wavellite, (fosfat aluminium hidros). Sumber lain dalam jumlah sedikit berasal dari jenis slag, guano, crandallite [CaAl3(PO4)2(OH)5.H2O], dan millisite (Na,K).CaAl6(PO4)4(OH)9.3H2O. Sifat yang dimiliki adalah warna putih atau putih kehijauan, hijau, berat jenis 2,81-3,23, dan kekerasan 5 H.
 
Fosfat adalah sumber utama unsur [[kalium]] dan [[nitrogen]] yang tidak larut dalam air, tetapi dapat diolah untuk memperoleh produk fosfat dengan menambahkan [[asam ]].
 
Fosfat dipasarkan dengan berbagai kandungan P2O5, antara 4-42 %. Sementara itu, tingkat uji pupuk fosfat ditentukan oleh jumlah kandungan N (nitrogen), P (fosfat atau P2O5), dan K (potas cair atau K2O).
Fosfat sebagai pupuk alam tidak cocok untuk tanaman pangan, karena tidak larut dalam air sehingga sulit diserap oleh akar tanaman pangan. Fosfat untuk pupuk tanaman pangan perlu diolah menjadi pupuk buatan.
 
Di [[Indonesia]], jumlah cadangan yang telah diselidiki adalah 2,5 juta ton endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43 %). Keterdapatannya di Provinsi [[Aceh]], [[Jawa Barat]], [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]], [[Sulawesi Utara]], [[Sulawesi Tengah]] dan [[Nusa Tenggara Timur|NTT]], sedangkan tempat lainnya adalah [[Sumatera Utara]], [[Kalimantan]], dan [[Irian Jaya]].
 
Di Indonesia, eksplorasi fosfat dimulai sejak tahun 1919. Umumnya, kondisi endapan fosfat guano yang ada ber-bentuk lensa-lensa, sehingga untuk penentuan jumlah cadangan, dibuat sumur uji pada kedalaman 2 -5 meter. Selanjutnya, pengambilan conto untuk analisis kandungan fosfat. Eksplorasi rinci juga dapat dilakukan dengan pemboran apabila kondisi struktur geologi total diketahui.
{{kimia-stub}}
Fosfor merupakan salah satu bahan kimia yang sangat penting bagi mahluk hidup. Fosfor terdapat di alam dalam dua bentuk yaitu senyawa fosfat organik dan senyawa fosfat anorganik. Senyawa fosfat organik terdapat pada tumbuhan dan hewan, sedangkan senyawa fosfat anorganik terdapat pada air dan tanah dimana fosfat ini terlarut dia air tanah maupun air laut yang terkikis dan mengendap di sedimen.
Fosfor juga merupakan faktor pembatas. Perbandingan fosfor dengan unsur lain dalam ekosistem air lebih kecil daripada dalam tubuh organisme hidup. Diduga bahwa fosfor merupakan nutrien pembatas dalam eutrofikasi; artinya air dapat mempunyai misalnya konsentrasi nitrat yang tinggi tanpa percepatan eutrofikasi asalkan fosfat sangat rendah ( Sastrawijaya, 1991).
Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat, polifosfat dan fosfat organis. Setiap senyawa fosfat tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme air. Di daerah pertanian ortofosfat berasal dari bahan pupuk yang masuk ke dalam sungai atau danau melalui drainase dan aliran air hujan. Polifosfat dapat memasuki sungai melalui air buangan penduduk dan industri yang menggunakan bahan detergen yang mengandung fosfat, seperti industri logam dan sebagainya. Fosfat organis terdapat dalam air buangan penduduk (tinja) dan sisa makanan. Fosfat organis dapat pula terjadi dari ortofosfat yang terlarut melalui proses biologis karena baik bakteri maupun tanaman menyerap fosfat bagi pertumbuhannya ( Alaerts, 1984).
Keberadaan senyawa fosfat dalam air sangat berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem perairan. Bila kadar fosfat dalam air rendah (< 0,01 mg P/L), pertumbuhan ganggang akan terhalang, kedaan ini dinamakan oligotrop. Sebaliknya bila kadar fosfat dalam air tinggi, pertumbuhan tanaman dan ganggang tidak terbatas lagi (kedaaan eutrop), sehingga dapat mengurangi jumlah oksigen terlarut air. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi kelestrian ekosistem perairan.
 
Fosfor merupakan salah satu bahan kimia yang sangat penting bagi mahluk hidup. Fosfor terdapat di alam dalam dua bentuk yaitu senyawa fosfat organik dan senyawa fosfat anorganik. Senyawa fosfat organik terdapat pada [[tumbuhan]] dan [[hewan]], sedangkan senyawa fosfat anorganik terdapat pada air dan tanah dimana fosfat ini terlarut dia air tanah maupun air laut yang terkikis dan mengendap di [[sedimen]].
Kegunaan Fosfor/Fosfat
Fosfor juga merupakan faktor pembatas. Perbandingan fosfor dengan unsur lain dalam [[ekosistem]] air lebih kecil daripada dalam tubuh organisme hidup. Diduga bahwa fosfor merupakan nutrien pembatas dalam [[eutrofikasi]]; artinya air dapat mempunyai misalnya konsentrasi [[nitrat]] yang tinggi tanpa percepatan eutrofikasi asalkan fosfat sangat rendah ( Sastrawijaya, 1991).
Kegunaan fosfor yang penting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, pestisida, odol dan deterjen. Selain itu juga diperlukan untuk memperkuat tulang dan gigi.
Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat, polifosfat dan fosfat organis. Setiap senyawa fosfat tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme air. Di daerah pertanian ortofosfat berasal dari bahan pupuk yang masuk ke dalam sungai atau danau melalui drainase dan aliran air hujan. Polifosfat dapat memasuki sungai melalui air buangan penduduk dan industri yang menggunakan bahan detergen yang mengandung fosfat, seperti industri logam dan sebagainya. Fosfat organis terdapat dalam air buangan penduduk (tinja) dan sisa makanan. Fosfat organis dapat pula terjadi dari ortofosfat yang terlarut melalui proses biologis karena baik [[bakteri]] maupun tanaman menyerap fosfat bagi pertumbuhannya ( Alaerts, 1984).
2.6 Proses Fosfor / Fosfat Dalam Lingkungan Hidup
Keberadaan senyawa fosfat dalam air sangat berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem perairan. Bila kadar fosfat dalam air rendah (< 0,01 mg P/L), pertumbuhan ganggang akan terhalang, kedaan ini dinamakan oligotrop. Sebaliknya bila kadar fosfat dalam air tinggi, pertumbuhan tanaman dan ganggang tidak terbatas lagi (kedaaan eutrop), sehingga dapat mengurangi jumlah oksigen terlarut air. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi kelestriankelestarian ekosistem perairan.
Perputaran unsur fosfor dalam lingkungan hidup relatif sederhana bila dibandingkan dengan perputaran bahan kimia lainnya, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai pembawa energi dalam bentuk ATP (Adenosin Trifosfat). Perputaran unsur fosfor adalah perputaran bahan kimia yang menghasilkan endapan seperti halnya perputaran kalsium. Dalam lingkungan hidup ini tidak diketemukan senyawa fosfor dalam bentuk gas, unsur fosfor yang terdapat dalam atmosfir adalah partikel-partikel fosfor padat.
 
Batu karang fosfat dalam tanah terkikis karena pengaruh iklim menjadi senyawa-senyawa fosfat yang terlarut dalam air tanah dan dapat digunakan/diambil oleh tumbuh-tumbuhan untuk kebutuhan hidupnya /pertumbuhannnya. Penguraian senyawa organik (tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati serta detergen limbah rumah tangga ) menghasilkan senyawa-senyawa fosfat yang dapat menyuburkan tanah untuk pertanian. Sebagai senyawa fosfat yang terlarut dalam air tanah akan terbawa oleh aliran air sungai menuju ke laut atau ke danau, kemudian mengendap pada dasar laut atau dasar danau.
==Kegunaan==
 
Kegunaan fosfor yang penting adalah dalam pembuatan [[pupuk]], dan secara luas digunakan dalam [[bahan peledak]], korek api, [[pestisida]], odol dan [[deterjen]]. Selain itu juga diperlukan untuk memperkuat [[tulang]] dan [[gigi]].
 
==Proses fosfor/fosfat dalam lingkungan hidup==
 
Perputaran unsur fosfor dalam lingkungan hidup relatif sederhana bila dibandingkan dengan perputaran bahan kimia lainnya, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai pembawa energi dalam bentuk ATP (Adenosin[[adenosina Trifosfattrifosfat]]). Perputaran unsur fosfor adalah perputaran bahan kimia yang menghasilkan endapan seperti halnya perputaran [[kalsium]]. Dalam lingkungan hidup ini tidak diketemukan senyawa fosfor dalam bentuk gas, unsur fosfor yang terdapat dalam atmosfir adalah partikel-partikel fosfor padat.
Batu karang fosfat dalam tanah terkikis karena pengaruh iklim menjadi senyawa-senyawa fosfat yang terlarut dalam air tanah dan dapat digunakan/diambil oleh tumbuh-tumbuhan untuk kebutuhan hidupnya /pertumbuhannnyapertumbuhannya. Penguraian senyawa organik (tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati serta detergen limbah rumah tangga ) menghasilkan senyawa-senyawa fosfat yang dapat menyuburkan tanah untuk pertanian. Sebagai senyawa fosfat yang terlarut dalam air tanah akan terbawa oleh aliran air sungai menuju ke laut atau ke danau, kemudian mengendap pada dasar laut atau dasar danau.
 
==Referensi==
{{Reflist}}
 
==Pranala luar==
{{commons category|Phosphates}}
* [http://mazamascience.com/Minerals/USGS US Minerals Databrowser] provides data graphics covering consumption, production, imports, exports and price for phosphate and 86 other minerals
*[http://seekingalpha.com/article/182522-taking-stock-of-phosphorus-and-biofuels Taking Stock of Phosphorus and Biofuels], global phosphate mining, use and shortages.
* Phosphate at [http://labtestsonline.org/understanding/analytes/phosphorus/tab/test Lab Tests Online]
* [http://www.acb.org.uk/docs/NHLM/Phosphate.pdf Phosphate: analyte monograph] – The Association for Clinical Biochemistry and Laboratory Medicine
 
 
{{kimia-stub}}
 
[[Kategori:Anion]]