Masjid Mantingan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia
Baris 26:
 
== Sejarah dan Legenda ==
Masjid Mantingan merupakan masjid kedua setelah [[Masjid Agung Demak]], yang dibangun pada tahun 1481 Saka atau tahun 1559 Masehi berdasarkan [[candrasengkala]] yang terukir pada mihrab Masjid Mantingan berbunyi “Rupa Brahmana Warna Sari”. Pembangunan masjid ini berkait dengan anak R. Muhayat Syeh, sultan Aceh, yang bernama R. Toyib. Pada awalnya R. Toyib yang dilahirkan di Aceh ini menimba ilmu ke Tanah Suci dan Negeri Cina (Campa) untuk dakwah Islamiyah. Ia pergi ke Jawa (Jepara) dan menikah dengan [[Ratu Kalinyamat]] (Retno Kencono). Ratu ini adalah putri [[Sultan Trenggono]], sultan [[Kerajaan Demak]]. Akhirnya dia mendapat gelar [[Sultan Hadlirin]] dan sekaligus dinobatkan sebagai adipati Jepara sampaihingga wafat.<ref name="jeparatourism.com">http://www.jeparatourism.com/2012/01/mantingan-mosque.html</ref>
 
Masjid ini merupakan salah satu pusat aktivitas penyebaran agama Islam di pesisir utara Pulau Jawa dan merupakan masjid kedua setelah masjid Agung Demak. Konon, pengawas pekerjaan pembangunan masjid ini adalah Babah Liem Mo Han.
 
Masjid Mantingan sebagai salah satu konsep Masjid-Makam-Keraton, karena disanalah disemayamkan Sultan Hadlirin, padatahunpada tahun 1559 dengan sengkala Rupa Brahmana Warna Sari. Di Masjid Mantinganini kebudayaan di kembangkan pada ornament-ornamen yang digunakan berupaukiran dengan motif suluran flora dan fauna yang disamarkan. Tipologi bangunandenganbangunan dengan konsep perpaduan Islam-Hindu terlihat jelas pada bentuk bangunan serta '''gapura yang berbentuk lengkung'''. Di dekat Masjid mantingan tersebut didalamnya '''terdapat petilasan sebuah candi hindu yang sudah hilang'''.
 
==Arsitektur Masjid==
Baris 53:
==Butuh Perhatian Pemerintah==
* '''Candi Dalam Komplek Masjid Mantingan'''
Di dekat Masjid mantingan tersebut didalamnya '''terdapat petilasan sebuah candi hindu yang sudah hilang'''. Sehingga Pemkab Jepara bisa Meminta Paranormal yang bisa melukis seperti paranormal, misalnya seperti meminta Ustad Sholehpati untuk melihat masalalu bagaimanamengenai bentuk candinya, LukisannyaLukisan Paranormal ditersebut berikankemudian diberikan kepada arsitek, agar dirancang dengan baik, Kemudian membangun sesuai gambaran dari arsitek, kemudian rancangan di buat oleh kontraktor proyek Setelahhingga kontraktorbangunan proyekcandi tersebut selesai membuatandibuat. bangunanhasil candidari perupaan bangunan tersebut, makadapat dibuka sebagai tempat wisata sejarah.
* '''Gapura Yang Berbentuk Lengkung'''
Memasang lampu senterspot, yang menyenterditujukan pada Gapura Mantingan sehingga indahmemiliki keindahan seperti gapura di negara Perancis yang bernama [[Arch de Triomphe]].
 
Meski belum dikembangkan dengan baik area ini seringtelah ramai dikunjungi, apalagi pasca dikembangkan nantinya. Sehingga, dalam hal ini pemerintah kabupaten Jepara bersama pemerintah desa MantnganMantingan harus segera mengembangkan potensi yang telah ada.
 
==Rujukan==