Brakiopoda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{periksaterjemahan|en|Brachiopod}}
{{Distinguish|Branchiopoda}}
{{automatic taxobox
Baris 22 ⟶ 21:
Selain klasifikasi tradisional Brachiopoda ke inartikulata dan artikulata, dua pendekatan muncul pada 1990-an: satu pendekatan mengelompokkan inartikulata [[Craniida]] dengan brakiopoda artikulata, karena keduanya menggunakan bahan yang sama di lapisan [[mineral]] dari cangkang mereka; pendekatan lain membuat Craniida kelompok ketiga, sebagai lapisan organik luar mereka berbeda dengan di salah satu dari dua lainnya. Namun, beberapa ahli taksonomi percaya terlalu dini untuk menyarankan tingkat yang lebih tinggi dari klasifikasi seperti [[Ordo (biologi)|ordo]] dan merekomendasikan pendekatan bawah-ke-atas yang mengidentifikasi genera dan kemudian kelompok-kelompok ini menjadi kelompok-kelompok menengah. Secara tradisional, brakiopoda telah dianggap sebagai anggota, atau sebagai kelompok saudara, dari [[Deuterostomia]], sebuah superfilum yang mencakup [[chordata]] dan [[echinodermata]]. Salah satu jenis analisis hubungan evolusi dari Brachiopoda selalu menempatkan brakiopoda sebagai [[protostom]] sementara jenis lain telah dibagi antara menempatkan brakiopoda antara protostom atau deuterostom.
 
Disarankan pada tahun 2003 bahwa brakiopoda telah berevolusi dari nenek moyang mirip dengan ''[[Halkieria]]'', hewan periode [[Kambrium]] seperti-[[siput]] dengan "[[zirah rantai]]" di punggungnya dan cangkang di depan dan bagian belakang; ia berpikir bahwa brakiopoda leluhur mengubah cangkangnya menjadi sepasang katup dengan melipat bagian belakang tubuhnya di bawah depannya. Namun, fosil baru ditemukan pada tahun 2007 dan 2008 menunjukkan bahwa "zirah rantai" dari [[tommotiid]] membentuk tabung dari hewan sesil; satu tommotiid mirip [[phoronida]], yaitu kerabat dekat atau subkelompok brakiopoda, sedangkan tommotiid lainnya melahirkan dua piring simetris yang mungkin merupakan bentuk awal dari katup brakiopoda. Garis keturunan dari brakiopoda yang memiliki baik fosil dan taksa yang masih ada muncul di [[Periode (geologi)|periode]] [[Kambrium]] awal, [[Ordovisium]], dan [[Karbon (periode)|Karbon]]. Garis keturunan lainnya telah muncul dan kemudian menjadi punah, kadang-kadang selama [[kepunahan massal]] parah. Di puncak mereka di era [[Paleozoikum]], brakiopoda adalah hewan penyaring dan pembangun-karang yang paling melimpah, dan menduduki [[relung ekologi]] lainnya, termasuk berenang dengan gaya jet-propulsi dari [[kerang]]. Fosil brakiopoda telah menjadi indikator yang berguna dari perubahan iklim selama Paleozoikum. Namun, setelah [[peristiwa kepunahan Perm-Trias]], brakiopoda pulih hanya sepertiga dari keanekaragaman mereka sebelumnya. Sebuah studi pada tahun 2007 menyimpulkan brakiopoda yang sangat rentan terhadap kepunahan Perm-Trias, karena mereka dibangun berkapur bagian keras (terbuat dari [[kalsium karbonat]]) dan memiliki tingkat metabolisme yang rendah dan sistem pernafasan lemah. ItuSering sering berpikirdianggap bahwa brakiopoda menurun setelah kepunahan Perm-Trias dan kalah bersaing dengan bivalvia, namun sebuah studi pada tahun 1980 menemukan spesies brakiopoda dan kerang meningkat dari Paleozoikum ke zaman modern, dengan bivalvia meningkat lebih cepat; setelah peristiwa kepunahan Perm-Trias, brakiopoda menjadi untuk pertama kalinya kurang beragam dari bivalvia.
 
Brakiopoda hanya hidup di laut, dan sebagian besar spesies menghindari lokasi dengan arus yang kuat atau gelombang. Larva spesies artikulata menetap dengan cepat dan membentuk populasi padat di daerah [[Endemisme|didefinisikan dengan baik]] sedangkan larva spesies inartikulata berenang untuk sampai satu bulan dan memiliki kisaran luas. Brakiopoda sekarang tinggal terutama di air dingin dan cahaya rendah. Ikan dan krustasea tampaknya menemukan daging brakiopoda tidak enak dan jarang menyerang mereka. Di antara brakiopoda, hanya lingulid (''[[Lingula (brakiopoda)|Lingula sp.]]''<ref>http://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.1080/10042857.2013.800376</ref>) telah dipancing secara komersial, pada skala yang sangat kecil. Salah satu spesies brakiopoda (''[[Coptothyrus adamsi]]'') mungkin menjadi ukuran kondisi lingkungan sekitar terminal minyak sedang dibangun di Rusia di pantai [[Laut Jepang]].
Baris 32 ⟶ 31:
Brakiopoda modern panjangnya berkisar dari 1 sampai 100&nbsp;mm, dan sebagian besar spesies sekitar 10 sampai 30&nbsp;mm.{{sfn|Cohen: Brachiopoda ELS|(2002)|}} Brakiopoda terbesar yang diketahui - ''Gigantoproductus'' dan ''Titanaria'', mencapai 30 sampai 38&nbsp;cm lebar - hidup di bagian atas Karbon Bawah.<ref name='Treatise'>{{cite book|last= Moore|first= R.C.|year= 1965|title= Brachiopoda|publisher= Geological Society of America/University of Kansas Press|series= [[Treatise on Invertebrate Paleontology]]|volume= Part H., Volume I|pages= H440|location= Boulder, Colorado/Lawrence, Kansas|isbn= 0-8137-3015-5}}</ref> Masing-masing memiliki dua katup (bagian cangkang) yang menutupi permukaan dorsal dan ventral hewan, tidak seperti [[moluska]] [[bivalvia]] yang cangkangnya menutupi permukaan lateral. Katup-katup itu disebut brakialis dan pedikel. Katup brakialis memiliki brachia ("lengan") di permukaan dalamnya yang menjadi nama dari filum ini, dan yang mendukung [[lofofor]], digunakan untuk makan dan respirasi. Katup pedikel memiliki perlekatan ke pedikel seperti-tangkai di permukaan dalamnya; dengan pedikel, sebagian besar brakiopoda menempel pada substrat. (R.&nbsp;C.&nbsp;Moore, 1952) Katup brakialis dan pedikel sering disebut dorsal ("atas") dan ventral ("bawah"), tetapi beberapa ahli paleontologi menganggap istilah "dorsal" dan "ventral" tidak relevan karena mereka percaya bahwa katup "ventral" dibentuk oleh lipatan dari permukaan atas ke bagian bawah tubuh. Katup pedikel biasanya lebih besar dari katup brakialis. Dalam kebanyakan spesies brakiopoda artikulata, kedua katup itu cembung, permukaan sering memperlihatkan jalur pertumbuhan dan/atau ornamen lainnya. Namun, lingulid inartikulata, yang menggali ke dasar laut, memiliki katup yang halus, datar dan ukuran dan bentuk yang hampir sama. (R.&nbsp;C.&nbsp;Moore, 1952)
 
Brakiopoda artikulata ("bersendi") memiliki gigi dan soket pengaturan soket dimana katup pedikel dan brakialis berengsel, mengunci katup terhadap perpindahan lateral. Brachiopoda inartikulata tidak memiliki gigi yang cocok dan soket; katup mereka disatukan hanya dengan otot. (R.&nbsp;C.&nbsp;Moore, 1952)
 
Semua brakiopoda memiliki otot adduktor yang ditetapkan di dalam katup pedikel dan yang menutup katup dengan menarik pada bagian dari katup brakialis menjelang engsel. Otot-otot ini memiliki keduanya "cepat" serat yang menutup katup dalam keadaan darurat dan "menangkap" serat yang lebih lambat tapi dapat menjaga katup ditutup untuk waktu yang lama. Brakiopoda artikulata membuka katup dengan cara otot abductor, juga dikenal sebagai diductors, yang terletak lebih jauh ke belakang dan tarik pada bagian katup brakialis balik engsel. Brakiopoda inartikulata menggunakan mekanisme membuka berbeda, di mana otot-otot mengurangi panjang [[selom]] (rongga tubuh utama) dan membuatnya menonjol keluar, mendorong katup terpisah. Kedua [[Kelas (biologi)|kelas]] membuka katup untuk sudut sekitar 10°. Set yang lebih kompleks dari otot yang digunakan oleh brakiopoda inartikulata juga dapat mengoperasikan katup gunting, mekanisme yang digunakan lingulid untuk menggali.{{sfn|Ruppert etc: Invert Zoo|(2004)|loc=ch. "Lophophorata" sect. "Brachiopoda"|pp=821–829}}
Baris 201 ⟶ 200:
Beberapa penelitian gabungan pada tahun 2000 dan 2001, menggunakan kedua data molekuler dan morfologi, mendukung brakiopoda sebagai Lophotrochozoa,{{sfn|Giribet etc: Combined phylogeny|(2000)|}}{{sfn|Peterson etc: Combined phylogeny|(2001)|}} sementara yang lain pada tahun 1998 dan 2004 menyimpulkan bahwa brakiopoda adalah deuterostom.{{sfn|Helmkampf etc: Lophotrochozoa concept|(2008)|}}
 
====Hubungan dengan lophotrochozoanslophotrochozoa lainnya====
[[Phoronida]] makan dengan lofofor, meliang atau menatah pada permukaan, dan membangun tabung tiga-lapis yang terbuat dari [[polisakarida]], mungkin [[kitin]], dicampur dengan partikel dengan bahan dari dasar laut. Secara tradisional mereka telah dianggap sebagai filum terpisah, namun studi filogeni molekuler semakin rinci antara tahun 1997 dan 2000 telah menyimpulkan bahwa phoronida adalah sub-kelompok brakiopoda.{{sfn|Cohen: Phoronids in Brachios|(2000|)}} Namun, sebuah analisis pada tahun 2005 menyimpulkan bahwa phoronida adalah sub-kelompok bryozoa.{{sfn|Wood etc: Phylactolaemate Phylog|(2005)|}}
 
Sementara semua studi filogeni molekuler dan setengah studi gabungan hingga 2008 menyimpulkan bahwa brakiopoda adalah [[lophotrochozoa]], mereka tidak bisa mengidentifikasi filum lophotrochozoa yang merupakan kerabat terdekat dari brakiopoda—kecuali phoronida, yang merupakan sub-kelompok Brachiopoda.{{sfn|Cohen: Phoronids in Brachios|(2000|)}}{{sfn|Helmkampf etc: Lophotrochozoa concept|(2008)|}} Namun, pada tahun 2008 dua analisis menemukan bahwa kerabat terdekat lophotrochozoa brakiopoda adalah [[nemertea]]. Para penulis menemukan ini mengejutkan, karena nemertea memilikimengalami [[penyibakan spiral]] pada tahap awal [[pembelahan sel]] dan membentuk [[larva]] [[trokofor]], sementara brakiopoda memiliki [[penyibakan radial]] dan larva yang tidak menunjukkan tanda telah berevolusi dari trokofor.{{sfn|Dunn etc: Close to Nemertines|(2008)|}}{{sfn|Bourlat etc: Close to Nemertines|(2008)|}} Studi lain pada tahun 2008 juga menyimpulkan bahwa brakiopoda berhubungan erat dengan nemertea, meragukan gagasan bahwa brakiopoda adalah bagian dari [[klad]] [[Lophophorata]] dalam lophotrochozoa.{{sfn|Helmkampf etc: Lophotrochozoa concept|(2008)|}}
 
==Galeri==