Metode Montessori: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ki.dewantara (bicara | kontrib)
menambah bagian keunggulan dan mengoreksi mengenai metode montessori dengan anak-anak dengan keterbelakangan mental.
Ki.dewantara (bicara | kontrib)
Menambahkan kekurangan.
Baris 29:
Beranjak besar, di tingkatan dasar, anak-anak mulai mengatur pikirannya dari hal-hal yang nyata ke arah yang abstrak. Mereka mulai mengaplikasikan pengetahuannya ke pengalaman nyata.
 
Pada setiap tingkatan usia, anak disiapkan untuk menghadapi dunia orang dewasa ketika pikiran dan emosi berkembang untuk lebih memahami konsep-konsep yang lebih abstrak seperti keadilan, kebebasan dan kesetaraan.{{pendidikan-stub}}
 
== Kekurangan ==
Ada beberapa kritikan terhadap metode montessori ini. Salah satunya berasal dari orang tua anak yang dikeluarkan oleh sekolah yang menerapkan metode montessori ini karena anak balitanya adalah anak yang aktif dan memerlukan perhatian lebih tinggi<ref>http://community.babycenter.com/post/a34660978/montessori_criticism-long</ref>.
 
Dikatakan olehnya bahwa metode montessori tidak mempertimbangkan bahwa sedikitnya material pembelajaran tidak hanya mengarah kepada sifat berbagi tetapi dapat mengarah kepada agresi dan insting untuk mempertahankan hak milik, terutama pada anak usia dini. Pengelompokan anak dengan berbagai usia juga dapat menimbulkan sikap agresif dari anak yang berusia lebih tua dan keinginan untuk mengalahkan anak yang lebih kecil dalam penggunaan material belajar yang terbatas jumlahnya. Hal ini menumbuhkan sifat intimidasi dan merasa lebih benar di diri anak-anak.
 
Komunikasi dengan orang tua juga adalah hal yang perlu diperhatikan dalam metode ini. Kadangkala, orang tua tidak tahu menahu perkembangan atau aktifitas yang lebih baik dihindari oleh anak agar tidak mengarah kepada perilaku yang tidak diinginkan. Perkembangan anak di rumah yang diinginkan orang tua juga tidak dapat diakomodir dalam aktifitas di sekolah montessori. Misalkan saja orang tua melihat ada perilaku-perilaku anak yang mengkhawatirkan di rumah, tetapi aspirasi orang tua ini seringkali tidak diperhatikan oleh pengajar. Orang tua juga tidak mengetahui keunggulan yang anak lakukan dalam suatu pekerjaan dibandingkan aktifitas lainnya. Terkadang penggunaan jargon dan metode koreksi kesalahan yang dilakukan di sekolah montessori ini memberikan dampak yang negatif kepada perkembangan anak. Kemungkinan hal ini disebabkan karena terlalu sering dikoreksi tanpa adanya penghargaan atas usaha yang dilakukan anak untuk melakukan koreksi sendiri.
 
Kekurangan-kekurangan yang diutarakan lebih banyak mengarah kepada kemampuan pengajar dan sistem yang perlu dikembangkan oleh sekolah penganut metode Montessori untuk kembali ke prinsip dasar metode tersebut. Kembali lagi, prinsip yang dianut adalah prinsip belajar yang fokus kepada masing-masing anak. Perkembangan dan penyimpangan sedikit apapun dari tiap anak harus dapat dilihat dan dilakukan tindakan terhadapnya agar anak dapat tumbuh dengan perilaku yang terbaik.
 
{{pendidikan-stub}}