Kusumah Atmaja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Merapikan
k Merapikan
Baris 1:
{{Infobox person
| honorific-prefix=[[Prof.]] [[Dr.]] [[Raden]]
| name = [[Prof.]] [[Dr.]] [[Mr.]] [[Raden]] Soelaiman Effendi Koesoemah Atmadja
| birthname=[[Raden]] Soelaiman Effendi Koesoemah Atmadja
|other_names=Koesoemah Atmadja
Baris 11:
| term_start = 1945
| term_end = 1952
| known_for=* Pakar Hukum Indonesia.
* Pendiri dan Ketua [[Mahkamah Agung Indonesia]] Pertama.
* ''Sudarsono Case''. {{refn|group=note|name=sudarsonocase|Pada 1946, terjadi usaha penculikan Perdana Menteri Sjahrir oleh sekelompok tentara yang dipimpin oleh Mayjen Sudarsono. Kelompok yang berencana melakukan kudeta ini adalah orang-orang dekat Presiden Soekarno, salah satunya adalah Muhammad Yamin. Tujuan penculikan agar negara Indonesia kembali ke sistem presidensiil.
<br/>
Usaha penculikan itu gagal. Para pelakunya pun diadili di sidang Mahkamah Agung Tentara. Tersiar kabar Sukarno meminta agar MA agar bertindak lebih ''lembut''. Kusumah Atmadja pun berang. Ia mengancam akan mengundurkan diri dari Ketua MA kecuali Sukarno mundur dari kasus tersebut. Ia pun menegaskan salah satu wujud independensi kekuasan kehakiman adalah bebas dari intervensi eksekutif.<ref name="Kusumah"/>}}
| predecessor = Jabatan Baru
| successor = [[Wirjono Prodjodikoro]]
Baris 34 ⟶ 38:
* Pahlawan Pembela Kemerdekaan. {{sfn|Gamal Komandoko|2006|p=179}}
}}
'''Prof. Dr. Mr. Kusumah Atmaja''' ([[Ejaan Republik|ER]], [[Ejaan Yang Disempurnakan|EYD]]: '''Kusumah Atmaja''', [[nama lahir]]: '''Raden Soelaiman Effendi Koesoemah Atmadja''') ({{lahirmati|[[Purwakarta]], [[Provinsi Pasundan|Tatar Pasundan]]|8|9|1898|[[Jakarta]], [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]]|11|8|1952}}) adalah salah satu [[pahlawan]] [[Indonesia]] dan Ketua [[Mahkamah Agung Indonesia]] pertama. <ref name="Kusumah">{{cite web|url=http://www.ALI/SUT/MON.com/berita/baca/hol23192/kusumah-atmadja-hakim-tiga-zaman|title=Kusumah Atmadja, Hakim Tiga Zaman|authors=ALI/SUT/MON|publisher=Edisi Khusus Hukum Online |date=Jumat, 25 September 2009|accessdate=3 Oktober 2015|archiveurl=https://web.archive.org/web/20120117031722/http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol23192/kusumah-atmadja-hakim-tiga-zaman|archivedate=17 Januari 2012}}</ref>
 
==Perjalanan==
Baris 59 ⟶ 63:
Pada tanggal [[1 Januari]] [[1950]] Mahkamah Agung kembali ke [[Jakarta]] dan Kusumah Atmadja kembali diangkat menjadi ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia hingga ia meninggal tahun 1952.<ref name="Laparan Tahunan 2010"/>
 
{{pagename}} pernah diminta oleh Belanda untuk memimpin Negara boneka bentukan Belanda [[Negara Pasundan]] pada tahun 1947. Tapi ia menolaknya. {{sfn|Gamal Komandoko|2006|p=177}} {{refn|group=note|name=rdkusumah|Tak Jabatanhanya laindari dalam negeri, Kusumah Atmadja juga harus menghadapi tantangan dari luar. Setelah menyerahnya Jepang, Belanda kembali berusaha menancapkan kakinya di bumi pertiwi. Lembaga Yudikatif pun terbelah. Sebastian Pompe dalam disertasinya yang pernahbertajuk disandang''The iaIndonesian adalahSupreme GuruCourt: BesarA FakultasStudy Hukumof [[UniversitasInstitutional GajahCollapse'' Mada]]menyatakan kala danitu Gurubanyak Besarhakim Sekolahsenior Tinggiasal Kepolisianpribumi yang menyebrang ke kubu Belanda.
<br/>
Pada 1948, dari 23 hakim senior, hanya sembilan hakim yang tetap di Republik. Salah satunya adalah Kusumah Atmadja. Padahal, Guru Besar dari Universitas Gajah Mada ini juga sempat ditawari oleh Belanda untuk menjadi Wali Negara Pasundan. Namun, tawaran itu ditolak mentah-mentah karena loyalitasnya kepada republik.
<br/>
Meski begitu, beberapa golongan pemuda sempat mencurigai Kusumah Atmadja berada di pihak penjajah Belanda. Kecurigaan itu akhirnya sirna.<ref name="Kusumah"/>}} Jabatan lain yang pernah disandang ia adalah Guru Besar Fakultas Hukum [[Universitas Gajah Mada]] dan Guru Besar Sekolah Tinggi Kepolisian.
 
==Catatan==
{{reflist|group=note|2}}
 
== Referensi ==