Bemo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k Suntingan 61.29.24.106 (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Bkusmono
Baris 8:
 
== Beradu lutut ==
Di negara asalnya, Jepang, konon bemo tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai angkutan manusia, melainkan sebagai angkutan barang. Akibatnya, ketika dipasangkan tempat duduk, ruangan yang tersedia pun sebetulnya sdzsyudstr87obhdfbg hannahhh is soo cooolllllllllangatsangat sempit. Apalagi biasanya bemo digunakan untuk mengangkut paling kurang 8 penumpang, enam di bagian belakang, dua di depan, termasuk sang pengemudi. Karena itu penumpang di bagian belakang seringkali harus beradu [[lutut]], duduk berdesak-desakan. Namun akibatnya, menumpang bemo dapat menimbulkan kenangan manis tersendiri, khususnya bagi mereka yang bertemu jodohnya di bemo.
 
[[Image:bemo.jpg|thumb|250px|Angkutan pedesaan yang salah kaprah sering disebut ''bemo''.]]
 
== Menantikan lonceng kematian? ==
Ketika pabriknya di [[Jepang]], tempat asal bemo, tidak lagi memproduksi [[suku cadang]]nya, bemo di Indonesia masih mampu bertahan karena ternyata banyak bengkel yang mampu membuat suku cadang tiruannya.